-39-

739 116 17
                                    

Rose terus menangis setelah melihat semua bukti yang diberikan oleh Bambam kepadanya itu. Dia benar benar kecewa setelah melihat bukti bukti itu.

Kenapa! Kenapa sosok itu kejam menyakitinya!?! Apa selama ini dia ada berbuat salah?! Jika iya, katakan saja! Jangan menghukum dirinya seperti ini. Ia tidak kuat!

"Hiks Eomma, Appa, dunia ini kejam. Tolong bawa aku bersama kalian" isak Rose memeluk kedua lututnya.

Andai Chanyeol berada disana, sudah dapat dipastikan abangnya itu akan terluka dengan permohonannya namun dia memang sudah tidak kuat untuk menjalani semua itu.

Akhirnya dia memutuskan untuk mengambil ponselnya dan mengirim pesan untuk Jisoo, sosok yang masih berada didalam hatinya.

*

Jisoo saat ini hanya melamun di balkon kamarnya. Beruntung sekali dia lagi tidak ada kelas makanya dia memilih untuk mengurungkan dirinya di apartment tanpa gangguan dari Mina yang masih berada dikampus itu.

"Ochie, maafin aku Sayang" lirihnya.

Sejujurnya, dia memang masih mencintai Rose namun dia terpaksa memutuskan Rose agar wanita yang dia cintai itu tidak terluka. Dia tahu Rose tidak akan sanggup untuk dimadukan dan dia juga terpaksa memilih Mina berbanding Rose karena Mina lagi hamil anaknya.

Flashback on

Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi dan Jisoo terbangun dari tidurnya dengan ringisan kecil. Kepalanya benar benar pusing dan itu gara gara dia mabuk setelah Seulgi memenangkan balapan.

"Gue dimana?" Gumamnya menatap sekeliling. Sedetik kemudian dia menyadari ada sosok yang tidur disampingnya.

Jantungnya sontak berdetak dengan kencang. Siapa cewek itu!? Kenapa mereka bisa ada berdua diatas kasur?

"Eungh" sosok itu ikut membuka matanya.

"M-Mina!?" Kaget Jisoo.

Mina meringis "Jisoo? Kita ada dimana?" Dia menatap sekeliling dan sedetik kemudian dia mula menyadari semuanya "A-apa yang terjadi!?"

"G-gue tidak tahu Min. Gue mabuk! Gimana lo bisa ada disini bersama gue?!"

"Aku tidak tahu. Aku juga mabuk Ji!"

Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar "Terus sekarang gimana? Gue tidak mau hal ini menghancurkan hubungan gue sama Rose"

"Aku juga tidak mau persahabatan aku sama Rose hancur. Kita rahsiakan saja semua ini. Anggap saja ianya tidak pernah terjadi"

"Lo serius?"

"Aku serius Ji"

"Baiklah. Gue harus pulang sekarang" dengan buru buru Jisoo memakai bajunya dan berganjak keluar dari ruangan itu.

Flashback off

Sejak kejadian itu, sikap Jisoo berubah gara gara dia terus memikirkan kejadian itu dan ianya juga menjadi alasan Jisoo lebih sering melamun dan mengabaikan Rose.

"Maafin aku Ochie" lirihnya lagi.

"Jisoo, aku hamil"

Deg

Perkataan Mina beberapa hari yang lalu benar benar membuatkan dia kaget. Mina ingin dia bertanggungjawab jadi dia sudah tidak punya pilihan yang lain selain bertanggungjawab atas apa yang sudah dia lakukan.

Ting!

Dia fikir dia akan mendapatkan pesanan dari Mina namun ianya ternyata dari Rose.

-Jichu, mungkin ini terakhir kalinya aku memanggil kamu Jichu. Aku minta maaf karena tidak bisa menjadi yang terbaik untuk kamu. Aku fikir kita akan bisa membina keluarga yang bahagia dimasa depan tapi ternyata kenyataan tidak seindah fantasy ya. Aku fikir aku yang akan menjadi Ibu dari anak anak kamu tapi ternyata Mina yang menggantikan posisi aku. Aku harap kamu bisa bahagia bersama keluarga kecil kamu itu ya.
Dan sekarang aku punya permintaan terakhir untuk kamu.

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang