Pagi harinya, Rose berangkat menggunakan mobilnya sendiri untuk ke sekolah. Dia sudah menghubungi Jisoo namun pacarnya itu tidak mengangkat panggilan darinya membuatkan dirinya memutuskan untuk berangkat sendiri ke sekolah.
Tidak butuh waktu yang lama untuk Rose tiba disekolah. Baru saja ingin berganjak keluar dari mobil, darah tiba tiba mengalir keluar dari hidungnya "Gue kenapa si" gumamnya bergegas membersihkan darah itu.
Setelah memastikan darah tidak lagi mengalir keluar, dia akhirnya berganjak turun dari mobil.
"Ngapain lo lama didalam mobil huh?" Omel Joy.
"Ah maaf, tadi gue harus menelfon Jisoo" bohong Rose.
"Terus sekarang dia dimana?" Tanya Jennie.
"Dia tidak mengangkat panggilan dari gue si" sahut Rose
"Semua anggota geng BlackSky belum datang. Sepertinya tadi malam mereka mabuk deh" ujar Irene.
"Jisoo bilang tadi malam dia balapan dan sepertinya mereka memang mabuk" sahut Rose.
"Dan lo biarin itu terjadi?" Tanya Joy.
"Gue tidak mau mengekang Jisoo. Lagian dia tahu jaga diri kok. Palingan mereka mabuk diruangan khusus mereka jadi tidak ada cewek disana" sahut Rose.
"Ngomong ngomong, wajah lo kok pucat?" Tanya Mina membuatkan yang lain langsung fokus menatap wajah Rose.
"Eh, iya ya. Pucat tuh" ujar Yeri.
"Lo sakit? Akhir akhir ini wajah lo pucat" ujar Jennie khawatir.
"Gue baik baik saja kok. Hanya saja akhir akhir ini gue sibuk mengurus tugas osis makanya gue tidak punya waktu istirahat" sahut Rose.
"Lo tidak perlu khawatir soal osis. Gue sama yang lain bisa membantu lo" ujar Irene.
"Kita bakalan lulus sekolah jadi acara pelepasan jawatan kita harus berjalan dengan mulus. Gue tidak mau acaranya tidak berhasil" sahut Rose.
"Ya sudah deh. Tapi lo harus istirahat" ujar Jennie.
"Iya, nanti setelah semuanya beres, gue istirahat" sahut Rose.
"Ayo deh masuk" ujar Mina.
*
Semua anggota geng motor BlackSky sudah berkumpul didepan mansion keluarga Jisoo. Mereka sudah telat namun tetap saja mereka ingin berangkat kesekolah bersama.
"Lama banget njirrr!" Omel Limario ketika Jisoo menghampiri mereka dengan mendorong superbikenya.
"Ya maaf ogeb. Kalian duluan saja, gue harus menjemput Rose" ujar Jisoo.
"Rose pasti sudah berangkat Ji. Ini sudah jam 8. Gerbang juga sudah ditutup" ujar Bambam.
"Ya sudah deh" dengan buru buru Jisoo menaiki superbikenya dan mereka akhirnya berganjak pergi dari sana.
Dan benar saja, pintu gerbang sekolah sudah ditutup.
"Pak, buka dong" pinta Mingyu.
Pak Hanto menggeleng "Kalian sudah telat, tidak bisa masuk"
"Bapak tidak asyik ah" ujar Bambam.
Bersamaan dengan itu, datanglah anggota osis yang memasang wajah datar mereka.
"Pak, buka pintu gerbangnya" ujar Rose datar.
Pak Hanto langsung membuka pintu gerbang itu membuatkan geng BlackSky mendorong superbike mereka menuju ke parkiran.
"Sayang, kamu memang pengertian deh" ujar Jisoo ingin memeluk Rose namun Rose menjauh.
"Diam disana Alvero!" Tegas Rose.
Jisoo menelan ludahnya dengan kasar. Jika Rose sudah memanggilnya seperti itu, itu berarti pacarnya lagi serius dan marah.
"Kenapa kalian telat!?" Tanya Rose datar.
"Maaf Ochie. Tadi malam Jichu balapan terus menang. Pas balapan Jichu sama yang lain ke bar dan kita mabuk. Kita pulangnya jam 3 pagi makanya tadi pagi kita telat bangun dan Jichu lupa untuk menjemput Ochie. Maafin Jichu ya" jelas Jisoo menunduk seperti anak kecil yang dimarahin sang Mama.
"Benar tuh" sambar Limario.
"Aku tidak butuh alasan kalian!" Sahut Rose.
Anggota geng BlackSky hanya mampu menunduk takut. Walaupun nakal, mereka tetap takut sama anggota osis apalagi ketua osis yang benar benar menyeramkan ketika marah.
"Maaf" ujar Seulgi mewakili yang lain.
"Kalian harus dihukum!" Sambar Irene
"Shh" Rose meringis pelan ketika kepalanya tiba tiba terasa sakit.
"Sayang, kamu kenapa!?" Panik Jisoo.
"I'm okay" sahut Rose. Dia beralih menatap anggotanya "Kalian uruskan hukuman mereka. Gue mau ke toilet" ujarnya
"Biar aku temani kamu" ujar Jisoo khawatir.
"No, kamu harus dihukum!" Sahut Rose.
"Biar gue temani" ujar Jennie.
"Tidak perlu. Lo sama yang lain uruskan saja mereka. Gue duluan" Rose bergegas berlari menuju ke toilet. Dia yakin dia akan segera mimisan makanya dia tidak ingin sang pacar melihatnya.
"Tolong biarkan gue pergi. Gue harus menyusul Rose" mohon Jisoo.
"Maaf, tapi lo sama yang harus dihukum!" Tegas Jennie. Sejujurnya, Jennie dan yang lain juga khawatir sama Rose namun mereka tetap harus menjalankan tanggungjawab mereka sebagai osis.
"Apa hukumannya?" Tanya Jisoo. Dia ingin segera menyelesaikan hukumannya agar bisa langsung menyusul sang pacar.
"Bersihkan toilet yang ada dilantai 3" ujar Irene.
"Ayo semuanya" ujar Jisoo bergegas kelantai 3 diikuti oleh yang lain.
*
Terlihatlah anggota geng BlackSky yang sibuk menjalankan hukuman mereka. Jisoo, Seulgi dan Limario mengepel lantai manakala Mingyu, Wendy dan Bambam membersihkan cermin toilet.
Jennie bersama yang lain hanya memantau dari luar.
"Sunbae!" Seorang siswa berlari memasuki toilet dengan nafas yang memburu.
"Yakk! Lo tidak melihat kalau gue lagi mengepel lantai hah!?" Marah Jisoo.
"M-maaf Sunbae" ujar siswa dengan menunduk takut.
"Lo mau gue gebukin hah!?" Marah Jisoo lagi.
"Jisoo!" Tegur Irene memasuki toilet bersama gengnya.
"Dia sudah keterlaluan Rene!" Kesal Jisoo.
"Maaf Sunbae, aku benar benar tidak sengaja" ujar siswa itu.
Jennie melirik nametag yang dipakai oleh siswa itu "Juno-ssi, ada apa kamu kesini?" Tanya Jennie "Apa kamu perlu menggunakan toilet?"
Juno menggeleng "Tidak Sunbae. Aku kesini karena mau ketemu sama Jisoo Sunbae"
"Ngapain mau ketemu sama gue? Butuh bogeman?" Sinis Jisoo.
"Aku hanya mau bilang sama Sunbae kalau Rose Sunbae ditemukan pingsan ditoilet lantai 2"
"Mwo!?!" Tanpa berlama lama, Jisoo langsung berlari menuju ke toilet lantai 2.
Jennie bersama yang lain juga bergegas menyusul Jisoo karena mereka juga khawatir sama Rose.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your BAD BOY✅
FanfictionPerjalanan cinta antara ketua geng motor dan ketua osis yang dipenuhi oleh pelbagai masalah yang akan menghampiri mereka. Chaesoo📌 Jitop📌 Fanfiction📌 BXG📌