-38-

709 121 13
                                    

Chanyeol mendongak ketika merasakan usapan lembut dipundaknya. Terlihatlah sosok cewek yang tersenyum lembut kepadanya itu "Chaera"

"Jangan sedih. Kita doakan saja yang terbaik untuk Rose" ujar Chaera berganjak duduk disamping Chanyeol.

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku takut Chaer" lirih Chanyeol menyandarkan kepalanya dipundak Chaera🙈

*Jangan iri ya teman2

"Kita harus percaya kalau adek kamu itu kuat" ujar Chaera.

Bersamaan dengan itu, pintu ruangan UGD dibuka dan keluarlah Dokter Julia yang menghampiri Chanyeol.

"Dok, gimana sama adek saya?" Tanya Chanyeol khawatir.

"Kondisinya drop. Akhir akhir ini juga dia sudah lama tidak datang kerumah sakit untuk melakukan kemoterapi. Apa dia ada masalah?"

"Dia lagi banyak fikiran Dok" jujur Chanyeol.

Dokter Julia menghela nafasnya "Jangan biarkan dia terlalu banyak fikiran. Itu bisa membuatkan kondisinya drop. Dia harus tetap semangat untuk sembuh" jelasnya "Sekarang dia akan dipindahkan keruang inap duluan karena dia harus dirawat dirumah sakit selama beberapa hari. Saya sama Dokter yang lain akan berusaha mencari cara untuk menyembuhkannya" lanjutnya.

"Terima kasih Dok" ujar Chanyeol membungkuk.

Dokter Julia mengangguk lalu berpamitan pergi dari sana.

"Ini semua gara gara Jisoo!" Gumam Chanyeol mengepalkan tangannya.

Chaera mengusap pundak Chanyeol "Semuanya sudah takdir. Kita tidak bisa memaksa seseorang bukan? Kalau Jisoo sudah memilih orang lain, kita tidak bisa melakukan apa apa lagi. Kita hanya bisa berada disamping Rose untuk memberinya semangat"

Chanyeol menghembuskan nafasnya dengan kasar "Kamu benar. Terima kasih karena ada disaat aku membutuhkan kamu" ujarnya lalu membawa Chaera kedalam dakapannya.

"Tidak apa apa. Itu gunanya teman bukan?"

Teman? Iya, mereka memang berteman kok tapi ternyata mereka saling mencintai. Hanya saja tidak ada dari mereka yang jujur sama perasaan mereka karena tidak ingin hubungan pertemanan mereka hancur.




*

Disisi lain, anggota geng BlackSky dan geng PinkSky sudah berkumpul dimarkas mereka tanpa kehadiran ketua geng masing masing.

Mereka masih memikirkan cara untuk membantu masalah yang terjadi kepada Rose sama Jisoo.

"Dimana Rose?" Tanya Bambam.

"Gue sama yang lain tidak tahu. Kita sudah kemansionnya tapi tidak ada siapa siapa disana. Kita sudah menghubunginya tapi ponselnya mati" sahut Irene.

"Kalian tidak punya nomer ponsel Chanyeol Hyung?" Tanya Bambam lagi.

Joy menggeleng mewakili yang lain.

"Terus sekarang gimana? Gue khawatir sama Rosie" ujar Jennie.

"Kita tidak bisa melakukan apa apa lagi si. Jisoo sendiri yang sudah membuat keputusan untuk putus sama Rose" sahut Seulgi.

"Tapi gue seakan sulit untuk percaya, kenapa Mina tega mengkhianati Rose? Kalian semua bahkan sudah lama temanan" sambar Limario.

"Hati manusia tidak ada siapa yang tahu si" timpal Yeri.

"Gue harus pergi" sambar Bambam tiba tiba bangkit lalu bergegas pergi dari sana.

"Dia kenapa si? Aneh" ujar Joy.

"Apa jangan jangan dia benaran suka sama Mina?" Tebak Wendy.

"Bisa jadi si" sahut Mingyu.

"Gila. Makin parah saja masalah ini" keluh Limario memijit pelipisnya.

*

Superbike yang dinaiki oleh Bambam sudah tiba di gedung SkyDiamon Entertainment. Setelah melepaskan helm yang dipakainya, dia langsung masuk kedalam perusahan itu.

"Permisi"

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis.

"Apa Chanyeol Hyung ada?" Tanya Bambam.

"Hari ini Tuan Chanyeol libur. Kalau bisa saya tahu, kamu siapa?"

"Saya kenalannya. Ngomong ngomong, bisa saya mendapat nomer ponselnya? Saya punya urusan yang penting dengannya"

"Baiklah, tunggu sebentar ya" resepsionis itu mengambil satu kartu dan memberikannya kepada Bambam.

"Terima kasih" ujar Bambam lalu kembali menuju ke superbikenya.

Dengan segera dia menghubungi Chanyeol untuk mengetahui keberadaan Rose.

"Halo Hyung. Ini aku, Bambam"







*

"Dek, bangun dek" lirih Chanyeol mengusap kepala Rose yang masih tidak sadarkan dirinya. Chaera pula sudah pulang karena dia harus kembali ke cafenya.

Ceklek

"Hyung" Bambam berjalan memasuki ruangan "Rose sakit apa?"

"Tumor otak" sahut Chanyeol yang tidak bisa menyembunyikan kebenarannya lagi.

"Tidak mungkin" lirih Bambam menatap badan lemes Rose dengan tatapan iba "Apa Jisoo tahu soal ini?"

Chanyeol menggeleng "Sekarang hanya kamu sama Jennie yang tahu"

"Pantesan saja Jennie overprotective sama Rose" gumam Bambam.

"Eungh" mereka mendekat kearah Rose yang membuka matanya itu.

"Dek" panggil Chanyeol.

"O-Oppa" lirihnya dengan suara seraknya lalu beralih menatap Bambam "B-Bambam?"

"Gue kesini karena gue ingin menyerahkan bukti yang selama ini gue selidiki" jelas Bambam menyerahkan satu amplop kepada Rose "Didalam amplop itu ada foto sama cip rekaman perbualan mereka. Gue sudah copy kok dan gue juga akan menyerahkannya kepada yang lain"

"Thanks Bam. Gue merasa bersalah karena sudah merepotkan lo"

"Aniyo. Jangan merasa bersalah. Gue senang bisa membantu lo" sahut Bambam tersenyum kearah Rose "Lo harus sembuh ya. Ada gue sama yang lain disamping lo"

"Gue tidak yakin gue bisa" sahut Rose tersenyum miris "Gue mohon sama lo dan yang lain, tetaplah berada disamping Jisoo walaupun dia sudah bikin kita kecewa. Gue tidak mau dia kesepian"

Bambam mengangguk "Gue pulang duluan ya" pamitnya.

"Hati hati" ujar Rose.

Bambam tersenyum lalu berganjak pergi dari sana. Dia akan mengumpulkan yang lain dan memberikan hasil penyelidikannya selama ini kepada mereka semua.













  Tekan
   👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang