Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan Jennie lagi sibuk menyiapkan makan malam untuk dirinya dan juga Rose. Awalnya, Rose ingin memesan makanan gara gara tidak ingin merepotkan Jennie namun Jennie tetap saja ingin memasak makanan yang sehat untuk Rose.
Sekarang Rose berada didalam kamarnya. Sudah dari tadi dia berusaha menghubungi Jisoo namun pacarnya itu tidak mengangkat panggilan darinya membuatkan dirinya merasa khawatir.
"Shhh" rasa nyeri dikepalanya tiba tiba muncul bersamaan dengan darah yang mengalir keluar dari hidungnya.
Ya Tuhan. Ini terlalu menyakitikan dan Rose tidak mampu menahan semuanya sendiri.
"Rosie, ayo makan" Jennie memasuki kamar Rose dan berniat untuk mengajak sahabatnya itu makan malam. Raut wajahnya yang tadinya ceria langsung berubah menjadi khawatir ketika melihat kondisi Rose "Astaga, Rosie!" Dengan buru buru dia menghampiri Rose.
"S-sakit Jen" ringis Rose menjambak rambutnya.
"Hey, jangan dijambak" Jennie melepaskan tangan Rose dari menjambak rambutnya sendiri itu. Dia mengambil obat Rose dinakas dan membantu sahabatnya itu meminumnya.
Lalu, dia mengambil tisue dan menyumpalkannya dihidung Rose "Kenapa bisa kambuh hurm?" Tanya Jennie.
"Gue lagi banyak fikiran" jujur Rose meringis kecil.
"Apa yang lo fikirkan?"
"Jisoo. Sudah dari tadi gue menghubungi dia tapi dia tidak mengangkat panggilan dari gue. Gue merasa ada yang aneh sama dia Jen"
Jennie menghela nafasnya dengan kasar "Lo tidak bisa banyak fikiran. Mendingan lo fokus saja sama pengobatan lo. Soal Jisoo, lo tidak perlu khawatir. Dia bucin banget sama lo bukan? Dia tidak mungkin selingkuh. Tenang saja"
"Sekarang mendingan kita makan malam dulu" lanjut Jennie.
"Gue mau kekamar mandi duluan" ujar Rose.
"Mau gue bantu?"
"Gue bisa sendiri" Rose bangkit dan berjalan kekamar mandi untuk membersihkan darah yang sudah mengotori sekitar hidungnya itu.
Didalam kamar mandi, Rose malah melamun dengan menatap pantulan dirinya dicermin. Dia masih saja memikirkan sikap Jisoo yang sedikit aneh itu "Apa mungkin Jisoo tahu soal penyakit gue terus dia kecewa sama gue?" Gumamnya takut. Gimana kalau itu benaran terjadi? Dia yakin Jisoo pasti akan benar benar kecewa kepada dirinya karena sudah menyembunyikan semua itu namun dia juga tidak punya pilihan lain. Dia terpaksa karena dia tidak ingin melihat sang pacar merasa sedih.
"Rosie, are you okay?" Tanya Jennie didepan pintu kamar mandi.
"Ah I'm okay" sahut Rose buru buru berganjak keluar dari kamar mandi.
"Ayo makan malam" Jennie menarik tangan Rose dengan pelan menuju kelantai bawah.
Mereka akhirnya memulakan makan malam mereka dengan tenang namun Jennie tahu kalau Rose masih memikirkan sosok Jisoo.
*
Hari demi hari berlalu dan kini sudah hampir 1 bulan sejak kejadian Rose merasa aneh sama sikap Jisoo.
Bahkan sekarang sikap Jisoo semakin aneh membuatkan Rose khawatir.
Akhir akhir ini, hubungan mereka seperti mempunyai masalah. Jisoo seakan menjaga jarak dari Rose bahkan disaat Rose meminta Jisoo untuk menemani jalan jalan, Jisoo selalu menolaknya dengan berbagai alasan.
"Chu, kamu baik baik saja?" Tanya Rose yang sekarang lagi berkumpul dikantin bersama yang lain.
"Aku baik baik saja" sahut Jisoo singkat.
"Gue aneh sama kalian. Apa kalian lagi ada masalah? Sudah hampir 1 bulan gue tidak melihat adegan bucin kalian itu" timpal Limario.
"Nah, benar tuh" sambar Mingyu setuju.
"Kalian tidak perlu ikut campur!" Datar Jisoo.
Limario sama yang lain saling tatap. Mereka juga menyadari ada perubahan yang terjadi kepada Jisoo.
"Jisoo, lo kenapa si? Lagi ada masalah?" Tanya Wendy.
"Gue baik baik saja" sahut Jisoo.
Rose memegang tangan Jisoo namun Jisoo langsung melepaskannya "Chu, kamu kenapa?" Tanya Rose sedih.
"Aku baik baik saja! Aku hanya capek. Tolong jangan mengganggu aku!" Tegur Jisoo.
"Kamu berubah Chu! Kamu berbeda! Kamu bukan seperti Jisoo yang aku kenal!" Ujar Rose menatap Jisoo dengan serius.
Jisoo membalas tatapan Rose "Terus kamu mau apa? Mau putus!?"
"Maksud kamu apa Chu? Aku tidak ada niatan untuk putus dari kamu! Kamu kenapa si!? Kalau kamu punya masalah, ngomong sama aku! Jangan seperti ini Chu!"
"Cukup!" Sentak Jisoo membuatkan Rose cukup kaget begitu juga dengan yang lain.
Dia menghembuskan nafasnya dengan kasar "Mendingan nanti malam kalian semua kumpul dimansion gue. Ada apa yang perlu gue bahas" ujarnya lalu berganjak pergi tanpa mempedulikan Rose yang sudah terisak kecil.
"Hiks kenapa Jisoo berubah?" Isak Rose.
Jennie membawa Rose kedalam dakapannya. Dielusnya punggung Rose dengan lembut "Mungkin Jisoo lagi ada masalah. Lo tenang saja ya. Nanti malam kita ke mansion Jisoo bersama. Mungkin dia ingin membahas masalahnya bersama kita semua" ujar Jennie berusaha menenangkan Rose.
"Gue sebagai sahabat Jisoo juga kaget sama sikap Jisoo yang sekarang" ujar Limario speechless.
"Sepertinya ada sesuatu yang dia tutupi dari kita" ujar Bambam.
Rose sontak menatap Bambam namun Bambam hanya mengangguk singkat.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your BAD BOY✅
FanfictionPerjalanan cinta antara ketua geng motor dan ketua osis yang dipenuhi oleh pelbagai masalah yang akan menghampiri mereka. Chaesoo📌 Jitop📌 Fanfiction📌 BXG📌