-43-

888 126 17
                                    

Jam menunjukkan pukul 11 pagi dan kini anggota geng BlackSky bersama anggota geng PinkSky lagi berkumpul dikantin kampus tanpa ketua mereka. Ouh, jangan lupakan sosok Yeri yang juga tidak ada disana gara gara dia masih sekolah.

Seperti biasa, mereka memang akan berkumpul setelah kelas mereka berakhir.

"Nanti kita langsung kerumah sakit?" Tanya Joy.

"Iya. Rose butuh semangat dari kita" sahut Irene.

"Ngomong ngomong, gimana sama keluarga Jaehyun?" Tanya Jennie.

"Om Jongsuk sudah mengeluarkan Papa nya dari perusahan dan sekarang keluarga mereka punya banyak hutang. Gue yakin si mereka sudah tidak akan berani mengganggu Jisoo sama Rose lagi" sahut Bambam.

"Lo memang keren deh Bam. Selama ini gue sama yang lain fikir lo suka sama Mina, ternyata lo dekatin dia gara gara mau menyelidiki Mina" ujar Joy.

Bambam terkekeh kecil "Gue lakukan semua itu untuk membantu Rose. Gue tidak sanggup ya melihat salah satu sahabat gue terluka. Jadi kalau ada yang mengganggu kalian, ngomong saja sama gue. Gue akan menguruskannya"

"Keren ih! Kenapa lo tidak jadi pacar gue saja!?" Gerutu Joy membuatkan Wendy melotot.

"Maksud kamu apa!?" Tanya Wendy menatap Joy kaget.

"Lupakan saja" sahut Joy.

Wendy mendengus "Dasar cewek" gerutunya pelan.

"Kalian" Seola cs menghampiri mereka.

"Ada apa?" Tanya Limario.

"Dimana Jisoo?" Tanya Seola.

Jennie sontak bangkit "Sunbae tidak ada rasa malu apa gimana si!? Jisoo sudah punya Rose jadi untuk apa Sunbae mencari dia lagi!?"

"Bukannya Rose sudah putus sama Jisoo? Jisoo bahkan sudah pacaran sama Mina. Sudah aku katakan, kalau sama Mina saja Jisoo bisa oleng, Jisoo juga pasti akan oleng kepada aku" ujar Seola tanpa rasa malu.

"Gede juga ya nyali Sunbae" ujar Joy.

"Asal Sunbae tahu, Jisoo sudah kembali bersama Rose. Waktu bersama Mina itu, dia hanya dijebak. Dan sekarang orang yang sudah menjebak Jisoo itu sudah menerima hukuman mereka si. Aku sama geng aku ini kejam loh. Kita tidak akan tinggal diam kalau salah satu dari kita disakiti" ujar Limario serius.

"Untuk pengetahuan Sunbae juga, orang tua Jisoo itu cukup berpengaruh dinegara ini. Jika Sunbae tidak ingin keluarga Sunbae berada dalam masalah, mendingan Sunbae menjauh dari Jisoo sama Rose" lanjut Seulgi.

Seola menelan ludahnya dengan kasar. Tanpa bersuara, dia langsung pergi dari sana meninggalkan antek anteknya.

"Aku sama yang lain ingin meminta maaf atas ulah Seola. Dia memang akan berkelakuan seperti itu jika dia lagi obses sama sesuatu" ujar Hendry.

"Aku harap kalian bisa menjaga Seola Sunbae agar tidak mengganggu kebahagiaan Rose sama Jisoo" ujar Irene.

"Baiklah" sahut Jeje lalu berlalu pergi bersama teman temannya.

"Ayo kerumah sakit" ujar Wendy diangguki oleh yang lain.

*

Dirumah sakit, Jisoo hanya melamun disamping kasur Rose. Tangannya itu masih menggenggam tangan Rose.

"Jis, mendingan lo makan sekarang. Dari tadi pagi lo belum makan loh" ujar Chanyeol.

"Gue tidak ada selera Hyung" tolak Jisoo.

"Lo mau sakit? Kalau lo sakit, gimana lo bisa memberikan semangat untuk Rose hurm? Dimakan sekarang! Gue tidak menerima bantahan!" Tegas Chanyeol diakhir kata.

Akhirnya dengan terpaksa Jisoo memakan makanan yang sudah dibeli oleh Chanyeol. Ingin membantah juga tidak bisa si. Bisa bisanya nanti dia bakalan kehilangan restu dari calon abang iparnya itu.

Baru saja menyuapkan makanan kedalam mulutnya, Jisoo dikagetkan dengan bunyi mesin detak jantung Rose yang berbunyi dengan nyaring bahkan badan Rose ikut tersentak berkali kali.

"Sayang!" Dengan buru buru Jisoo menghampiri Rose dan menggenggam tangan Rose "Jangan seperti ini Ochie. Jichu takut" lirih Jisoo yang hampir menangis itu.

Chanyeol pula sudah menekan tombol merah yang ada diheadboard kasur Rose itu berkali kali. Dia juga panik ketika melihat badan sang adek yang terus tersentak sehingga ranjang rumah sakit ikut bergerak.

"Permisi" mereka langsung membiarkan Dokter Julia memeriksa kondisi Rose.

"Dok, tekanan darah pasien menurun!" Lapor seorang suster.

"Detak jantung pasien juga melemah!" Lanjut suster yang lain.

"Bawa keruangan operasi sekarang!" Arah Dokter Julia.

"Chanyeol-ssi, adek kamu harus kembali dibawa keruangan operasi! Terjadi pendarahan didalam kepalanya" lapor Dokter Julia.

Mata Chanyeol berkaca kaca "Lakukanlah yang terbaik untuk adek saya Dok"

"Saya akan berusaha. Berdoalah yang terbaik untuk pasien" ujar Dokter Julia lalu menyusul brankar Rose yang sudah didorong keluar dari ruangan itu.

"Ochie" lirih Jisoo ikut menyusul brankar Rose.

"Jisoo-ya, apa yang terjadi!?" Irene yang baru tiba bersama yang lain langsung panik.

"Terjadi pendarahan didalam kepala Rose. Mereka harus melakukan operasi lagi" lirih Jisoo terduduk lemes dilantai.

Dia menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Tidak butuh waktu yang lama, isakannya kedengaran "Tuhan, aku memang bersalah. Tapi tolong jangan hukum aku seperti ini. Hiks aku tidak sanggup untuk kehilangan dia" isaknya.













  Tekan
    👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang