Dengan bantuan Rose yang menyuapinya, Jisoo menghabiskan bubur yang disediakan oleh pihak rumah sakit.
"Masih laper?" Tanya Rose.
Jisoo menggeleng "Aku sudah kenyang"
Ceklekk
Pintu ruang inap dibuka dan masuklah Jieun bersama sang suami.
"Kamu sudah makan Ji?" Tanya Jieun
"Sudah Mom. Tadi disuapin sama Rose" sahut Jisoo.
Jieun tersenyum "Rose, ini Mommy sudah membawa makanan untuk kamu. Kamu makan duluan ya"
"Baiklah Mom. Terima kasih" Rose mengambil makanan pemberian dari calon mertuanya itu dan berganjak duduk disofa untuk memakannya.
"Jadi jagoan, gimana kondisi kamu?" Tanya Jongsuk.
"Aku baik baik saja Dad. Kata Dokter, nanti sore sudah bisa pulang" sahut Jisoo.
"Sudah diperiksa sama Dokter Yoona?" Tanya Jieun.
Jisoo menggeleng "Dokter Yoona punya urusan. Aku diperiksa sama Dokter yang menyebalkan"
Jongsuk sama Jieun saling tatap "Maksud kamu?" Tanya Jongsuk yang kembali menatap Jisoo.
"Dokter itu cowok. Bisa bisanya dia mengobrol sama pacar aku" kesal Jisoo.
Kedua orang tuanya tertawa "Aigo, ternyata anak Mommy ini posesif sekali" ujar Jieun.
"Anak Daddy bucin banget ya" lanjut Jongsuk.
Jisoo mendengus. Bisa bisanya orang tuanya malah meledeknya "Sayang~" rengeknya menatap Rose.
Rose terkekeh kecil. Bukannya berganjak menghampiri Jisoo, dia malah sibuk menghabiskan makan siangnya.
"Sayang ih!" Kesal Jisoo.
Tawa kedua orang tuanya semakin keras membuatkan Jisoo benar benar kesal.
"Manja banget si kamu. Katanya badboy, kok manja" ujar Jongsuk terkekeh.
"Aku memang badboy tapi aku akan menjadi goodboy jika bersama Rose" sahut Jisoo bangga.
"Bagus sayang. Awas saja kalau kamu menyakiti calon menantu Mommy itu!" Ujar Jieun penuh penekanan.
"Iya Mom iya. Lagian gimana aku mau sakitin dia coba, melihat dia menangis saja sudah bikin aku panik" sahut Jisoo.
"Eh, sepertinya Daddy sudah harus pergi" ujar Jongsuk melirik jam dipergelangan tangannya.
"Daddy mau kemana?" Tanya Jisoo.
"Daddy harus kembali ke perusahan" sahut Jongsuk.
"Mommy juga bakalan ikut sama Daddy soalnya Mommy tidak mau ya menjadi nyamuk diantara kalian" lanjut Jieun menggoda anak dan calon menantunya.
"Bagus deh kalau Mommy pengertian" sahut Jisoo santai.
"Heh, kamu macam macam sama Rose awas saja! Mommy gebukin kamu!" Ancam Jieun.
"Iya Mom iya. Astaga" keluh Jisoo.
Jongsuk terkekeh kecil "Ya sudah, Daddy sama Mommy duluan" pamitnya.
"Hati hati Mom, Dad" ujar Rose yang sudah selesai makan.
"Iya sayang. Kalau Jisoo bikin kamu nangis, kamu kabarin Mommy saja ya" ujar Jieun.
"Baiklah Mom" sahut Rose.
Jieun tersenyum dan akhirnya berganjak pergi bersama sang suami.
"Ayo"
Dahi Jisoo mengernyit "Ayo kemana?"
"Ketaman rumah sakit. Kamu pasti bosen dikamar mulu bukan?" Sahut Rose.
"Aaaa Sayang, kamu pengertian banget si" ujar Jisoo lebay.
"Lebay" ledek Rose membantu membawa tiang infus Jisoo.
"Lebay juga sama kamu saja loh" sahut Jisoo menggandeng tangan Rose.
Tidak butuh waktu yang lama, mereka tiba ditaman rumah sakit. Kebetulan sekali disana tidak ada terlalu ramai orang gara gara jam makan siang.
"Yang lain sudah on the way kerumah sakit" ujar Rose yang membaca pesan diponselnya.
"Bilang sama mereka untuk susul kesini saja" ujar Jisoo.
Rose mengangguk dan kembali mengetik pesan kepada sahabat mereka itu.
"Imut" ujar Jisoo secara tiba tiba.
Rose menatap kearah yang ditatap oleh Jisoo. Terlihatlah seorang anak kecil yang lagi disuapin makanan oleh orang tuanya.
Rose sontak tersenyum. Dia tahu kalau pacarnya itu memang menyukai anak kecil.
"Aku jadi tidak sabar untuk menikah terus punya anak sama kamu" ujar Jisoo menatap Rose dengan tulus.
Rose mengelus punggung tangan Jisoo "Sabar ya. Setelah lulus kuliah kita bisa menikah"
"Aku pasti menunggu saat itu tiba. Aku mau punya 5 anak bersama kamu"
"Heh! Ramai banget!" Kaget Rose
Jisoo malah tertawa "Wae? Kita pasti bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak anak kita bukan?"
"Kamu fikir melahirkan itu gampang huh?"
"Aku tahu itu sulit makanya aku akan terus disamping kamu disaat itu tiba"
"Yakin akan terus disamping aku?"
"Yakin lah. Hanya Roseanne yang bisa masuk kehati Jisoo, si ketua geng motor yang badboy!"
Rose mencubit kedua pipi Jisoo "Arreosso, aku percaya sama kamu"
"Masih sakit juga sempat sempatnya bucin ya"
Mereka sontak menatap kearah Joy yang menghampiri mereka bersama yang lain.
"Jangan iri jangan dengki" ledek Jisoo.
"Tai!" Gerutu Joy.
"Kalian sudah makan siang?" Tanya Rose.
"Belum. Tadi pas pulang kita langsung mampir ke markas terus kesini deh" sahut Seulgi.
"Ngapain ke markas?" Tanya Jisoo.
"Menguruskan si Jaehyun itu lah" sahut Bambam.
"Terus, gimana sama dia?" Tanya Jisoo.
"Dia takut sama kita bahkan dia pipis dicelana. Untung saja semuanya direkam sama Mingyu jadi itu bisa dibikin ancaman untuk dia" jelas Limario.
"Njirr lah, pipis di celana" ujar Jisoo tertawa.
"Mendingan sekarang kalian kekantin rumah sakit untuk makan siang. Tenang saja, Jisoo yang traktir" ujar Rose.
"Loh, kok aku?" Protes Jisoo.
"Kamu ketua mereka bukan?" Sahut Rose
"Iya deh iya" pasrah Jisoo.
"Asyik! Ditraktir sama ketua!" Ujar Limario berganjak kekantin rumah sakit diikuti oleh yang lain.
Rose membantu Jisoo dan mereka bergegas menyusul sahabat mereka itu.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your BAD BOY✅
FanfictionPerjalanan cinta antara ketua geng motor dan ketua osis yang dipenuhi oleh pelbagai masalah yang akan menghampiri mereka. Chaesoo📌 Jitop📌 Fanfiction📌 BXG📌