-20-

866 119 6
                                    

Pagi harinya, seperti biasa Jisoo akan menjemput sang pacar menggunakan superbike kesayangannya itu.

Dan sekarang mereka sudah didalam perjalanan untuk menuju ke sekolah. Sedari tadi Jisoo terus mengoceh mengeluarkan kalimat kalimat bucinnya namun anehnya Rose hanya diam.

Setibanya disekolah, terlihatlah anggota geng mereka yang sudah menunggu.

"Kamu kenapa?" Tanya Jisoo setelah mereka turun dari superbike.

"Ha? Aku kenapa?" Bingung Rose.

"Kamu diam loh. Biasanya kamu akan ikut mengobrol sama aku di motor. Kamu lagi ada masalah?" Tanya Jisoo khawatir.

"Tidak ada apa apa kok" sahut Rose tersenyum tipis.

Raut wajah Jisoo berubah menjadi panik "Apa gara gara tadi malam? Ah maaf Sayang. Tadi malam aku capek terus ketiduran makanya aku tidak mengangkat panggilan dari kamu. Aku baru melihat notif dari kamu tadi pagi dan aku tidak membalas pesan kamu karena aku buru buru menjemput kamu" jelasnya panik; takut sang pacar marah.

"Tidak apa apa Chu. Aku mengerti" sahut Rose mengelus pipi Jisoo.

"Kamu tidak marah sama aku?" Tanya Jisoo.

Rose mengangguk "Iya Jichu" sahutnya.

Dia tidak ingin memperpanjangkan hal itu karena dia masih kefikiran soal kejadian tadi malam.

"Syukurlah" ujar Jisoo bernafas lega.

"Jiakkh, ketua geng motor yang kejam ternyata menjadi penakut sama pawangnya" ledek Mingyu.

"Bacot saja nih buaya!" Sahut Jisoo.

"Ngomong ngomong gimana sama rencana kita untuk lanjut kuliah di Jeju?" Tanya Bambam "Sebenarnya gue tidak bisa si. Gue harus tetap disini untuk membantu Eomma gue" lanjutnya.

"Gue juga tidak bisa" ujar Rose "Gue belum meminta izin dari Chanyeol Oppa  tapi gue fikir gue tidak mau jauh jauh dari Oppa gue. Kalian juga tahu kalau gue hanya punya Chanyeol Oppa bukan? Gue tidak mau dia kesepian" jelasnya.

"Kalau Ayank gue tidak ikut, gue juga tidak ikut deh" ujar Jisoo merangkul pinggang Rose.

"Ya sudah, kalau kalian tidak bisa, kita tidak perlu pindah. Kita kuliah saja dikampus di area ini" ujar Irene disetujui oleh yang lain.

"Asyikkk! Akhirnya gue tidak akan kehilangan waktu bersama kalian!" Seru Yeri dengan senang.

"Ini adalah hari terakhir kita disekolah ini. Rasanya tidak sabar ya untuk segera lulus" ujar Jisoo.

"Lo tidak sabar gara gara mau menikah bukan?" Sambar Limario.

Jisoo cengesan "Tuh lo tahu"

"Dasar bucin" ledek Seulgi.

"Biarin" sahut Jisoo menjulurkan lidahnya.

"Gara gara ini hari terakhir kita sekolah disini, gue mau menembak Joy" ujar Wendy.

"Heh, maksud lo apa?" Sambar Joy.

Wendy berdehem "Kali ini gue serius. Gue ingin melamar lo untuk menjadi pacar gue. Asal lo tahu, walaupun gue kelihatan badboy, gue bisa menjadi goodboy seperti Jisoo ketika gue bersama pawang gue dan yang berhak menjadi pawang gue itu hanya lo. So, will you be mine?" Ujarnya.

Joy menelan ludahnya dengan kasar. Dia beralih menatap anggota gengnya untuk meminta tolong.

"Coba saja lo memberi peluang untuk Wendy. Kalau kalian tidak cocok, jangan dipaksa lagi" nasihat Irene.

"Kalau lo tidak nyaman sama gue, gue sendiri yang akan mundur. Lo bisa pegang kata kata gue" lanjut Wendy serius.

Suasana seketika menjadi hening. Mereka masih setia menatap Joy untuk menunggu jawaban dari yeoja itu.

"Baiklah, gue setuju"

"J-Jjinja!?!" Mata Wendy melotot. Apa benar kalau yeoja yang selama ini ditaksir olehnya menerima lamarannya?

"Iya. Kita bisa belajar mencintai" sahut Joy.

"Dan kalau lo menyakiti Joy, gue sama yang lain tidak akan tinggal diam!" Sambar Jennie dengan tegas.

"Kalian bisa percaya sama gue. Gue tidak akan menyakiti Joy" sahut Wendy menatap semua anggota geng PinkSky.

"Bam, bisa ikut gue sebentar?" Tanya Rose.

"Boleh si" sahut Bambam.

"Loh Sayang, kamu mau kemana sama Bambam?" Tanya Jisoo.

"Aku punya urusan sama Bambam. Kamu sama yang lain bisa kekelas" sahut Rose.

"Ihh Ochie~ Jichu mau ikut sama Ochie" rengek Jisoo.

"Chu, kamu tidak percaya sama aku hurm? Lagian Bambam itu sahabat kamu, masa kamu takut membiarkan aku mengobrol sama sahabat kamu si"

"Tetap saja aku cemburu Sayang"

"Sebentar saja kok. Nanti aku menghampiri kamu" ujar Rose bergegas pergi dari sana.

"Gue izin sama Rose bentar" ujar Bambam menepuk pundak Jisoo sebelum berlari menyusul Rose.

"Ishhh dasar!" Ketus Jisoo.

"Jangan bilang kalau lo cemburu sama Bambam?" Tanya Limario.

"Kalau iya kenapa!? Tidak ada yang bisa dekatin pacar gue!" Balas Jisoo sewot.

"Bucin banget nih ayam" keluh Seulgi "Mendingan kita kekelas deh" dia langsung menggandeng Irene untuk pergi dari sana disusul oleh yang lain.

Jisoo mendengus. Kira kira, apa yang dibicarakan oleh Rose dan Bambam? Apa ada sesuatu yang disembunyikan oleh pacarnya itu?

*

"Jadi lo mau gue menyelidiki dia?" Tanya Bambam.

Rose mengangguk tanpa ragu "Lo cukup pintar soal urusan ini jadi gue meminta bantuan dari lo"

"Tapi kenapa? Bukannya kalian sudah lama bersama? Lo curiga sama dia?"

Rose menjelaskan semua yang dia lihat tadi malam membuatkan Bambam mengangguk faham "Baiklah, gue akan membantu lo menyelidiki hubungan mereka. Lo jangan khawatir"

"Thanks Bam. Gue harap ianya tidak seperti yang gue fikirkan deh. Ngomong ngomong, lo jangan ngomong sama yang lain soal ini ya. Gue tidak mau masalahnya bertambah gede. Lagian gue sayang sama dia"

"Lo bisa percaya sama gue"

"Kalau mereka tanya soal ini, bilang saja kalau lo hanya membantu gue untuk baiki laptop Chanyeol Oppa yang rusak. Kebetulan juga si lo jago membaiki laptop yang rusak"

Bambam terkekeh kecil "Baiklah, ayo kembali kekelas sebelum bayi gede lo itu ngambek"

Rose tertawa dan mereka akhirnya berganjak pergi dari sana.
















  Tekan
   👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang