-22-

744 119 28
                                    

Rose membuka matanya dan meringis pelan ketika merasakan nyeri disekujur badannya.

"Oh, kamu sudah sadar"

Dia melirik seseorang yang baru saja berbicara kepadanya itu "A-aku dimana?"

"Rose-ssi, kamu dirumah sakit dan saya Dokter Julia yang merawat kamu. Kamu baru saja mengalami kecelakaan"

"Kecelakaan? Dok, dimana pacar saya!? Dia tidak apa apa bukan?!"

"Tenang Rose-ssi. Jisoo-ssi baik baik saja. Itu, dia ada disamping kamu"

Rose berusaha bangkit dan menatap kesampingnya namun dia kesulitan "Akh"

"Bertenang lah. Leher kamu harus digips gara gara terbentur dengan keras dijalanan" jelas Dokter Julia.

Rose meringis "Gimana sama kondisi pacar saya?"

"Kaki kirinya terkilir dan ada memar disekujur badannya. Tadi dia hanya pingsan setelah dibawa kesini"

Rose bernafas lega "Syukurlah" gumamnya. Sedetik kemudian, kepalanya tiba tiba menjadi nyeri seakan dipukul oleh sesuatu "Akhh!"

"Rose-ssi!" Sang Dokter kelihatan khawatir.

"A-aku baik baik saja Dok" sahut Rose

"Saya punya kabar yang buruk untuk kamu" ujar Dokter Julia.

"Kabar buruk? Maksud Dokter?"

"Apa selama ini kamu sering merasa sakit dikepala kamu?"

Rose mengangguk "Akhir akhir ini, kepala aku sering sakit secara tiba tiba. Aku juga sering mimisan. Aku fikir itu hanya gara gara aku capek"

Dokter Julia menghela nafasnya"Saya sudah melakukan tes keatas kesehatan kamu dan ternyata kamu mempunyai tumor otak"

Deg

Nafas Rose memburu. Itu tidak mungkin! Dia pasti hanya bermimpi bukan? "Tidak mungkin Dok" sangkalnya dengan mata berkaca kaca.

Dokter Julia menatap Rose dengan iba "Kamu masih bisa sembuh. Tumor kamu masih stadium satu"

"Aku bisa sembuh?" Ulang Rose.

"Iya. Kamu harus menjalani kemoterapi dan juga operasi untuk membuang tumor itu"

Rose terdiam dengan air mata yang terus mengalir keluar dari matanya.

"Kamu harus semangat. Jangan menyerah sama penyakit kamu ini. Kamu harus melawannya" lanjut Dokter Julia memberikan semangat untuk Rose.

"Dok, tolong jangan ngomong sama siapa siapa soal ini. Biar aku saja yang tahu" pinta Rose. Dia hanya tidak ingin Jisoo terluka setelah mengetahui kondisinya itu.

"Baiklah. Saya tidak akan ngomong sama siapa siapa soal ini" sahut Dokter Julia.

"Eungh" pandangan mereka tertuju kearah Jisoo yang melenguh kecil. Buru buru Rose menghapus air matanya.

Dengan segera Dokter Julia menghampiri Jisoo dan memeriksa kondisi cowok itu "Jisoo-ssi" panggilnya.

Jisoo mengerjabkan matanya berkali kali "Aku dimana?"

"Kamu dirumah sakit"

Mata Jisoo membulat "Dimana pacar aku!?!" Paniknya berusaha bangkit dan mengabaikan rasa sakitnya.

"Chu, tenang lah" timpal Rose.

Jisoo sontak menatap kearah sang pacar "Sayang" lirihnya sedih ketika melihat kondisi sang pacar.

"Aku baik baik saja Chu. Jangan khawatir" ujar Rose menenangkan Jisoo.

"Saya akan keluar sekarang dan nanti akan ada suster yang menghantar makanan untuk kalian" pamit Dokter Julia dan berganjak pergi dari sana.

"Shh" Jisoo meringis kecil ketika merasakan nyeri di kakinya. Dia ingin berganjak turun dari kasur dan menghampiri sang pacar namun sepertinya dia tidak mampu.

"Jangan bergerak Chu. Kaki kamu lagi sakit" halang Rose.

"Ochie, maafin Jichu" lirih Jisoo sedih "Ochie terluka gara gara Jichu. Maaf"

Rose tersenyum "Chu, Ochie tidak menyalahkan Jichu kok. Jangan khawatir ya. Semuanya memang bukan salah Jichu"

"Tapi Jichu tetap saja gagal menjaga Ochie"

"Jichu tidak gagal kok. Kalau Jichu tidak melindungi Ochie, pasti kondisi Ochie lebih parah dari sekarang. Jadi jangan menyalahkan diri Jichu" bujuk Rose.

Ceklekk

"Astaga Ochie" Chanyeol menghampiri sang adek dengan panik. Dia langsung memegang kedua pundak Rose "Apa yang sakit?"

"Aku baik baik saja Oppa" sahut Rose.

"Hyung, maafin gue" lirih Jisoo.

Chanyeol mengusap wajahnya dengan kasar "Sudahlah. Lo jangan menyalahkan diri lo sendiri. Melihat lo sama Rose baik baik saja sudah bikin gue bersyukur"

Jisoo akhir bisa bernafas lega. Dia fikir Chanyeol akan marah dan memintanya untuk menjauhi Rose namun ternyata dia salah.

"Gimana kalian bisa kecelakaan si?" Tanya Chanyeol mendudukkan dirinya dibangku disamping kasur Rose.

"Ada mobil ugal ugalan yang hampir menabrak superbike gue. Gue sudah coba mengelaknya kok tapi malah oleng" jelas Jisoo.

Chanyeol mengangguk faham "Nanti gue bicara sama polisi soal ini. Mungkin saja pengendara mobil itu mabuk"

"Baiklah Hyung" sahut Jisoo.

"Kok Oppa bisa tahu aku kecelakaan?" Tanya Rose.

"Pihak rumah sakit yang menelfon Oppa makanya Oppa langsung kesini" sahut Chanyeol.

Ceklekk

"Rose, calon menantu Mommy. Kamu baik baik saja Sayang?" Jieun masuk dengan rusuh dan langsung menghampiri Rose disusul oleh sang suami dibelakangnya.

"Mom, aku baik baik saja kok" sahut Rose.

"Anak Mommy ini juga kecelakaan loh. Masa Mommy tidak peduli si" ngambek Jisoo.

Jieun dan Jongsuk terkekeh kecil. Mereka menghampiri sang anak "Gimana kondisi anak Daddy ini?" Tanya Jongsuk.

"Aku baik baik saja Dad. Anak Daddy ini kuat loh" sahut Jisoo.

"Gara gara itu Mommy tidak menanyakan kondisi kamu. Mommy sudah tahu kalau kamu kuat. Lagian kamu juga memang sering bolak balik kerumah sakit si" timpal Jieun dibalas kekehan dari anak nakalnya itu.













Tumor 🧠

  Tekan
   👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang