-37-

717 114 36
                                    

Udah lah, aku pindah ke chaesoo aja😌

*

Sejak semuanya terbongkar, hubungan Jisoo bersama anggota geng BlackSky dan geng PinkSky sudah tidak berjalan dengan mulus.

Dikampus juga, mereka seakan saling tidak mengenali.

"Sudah Rose. Mendingan lo jangan fikirkan soal itu lagi" ujar Limario yang sekarang berada di parkiran bersama yang lain.

"Gue dibuang seperti sampah Lim" lirih Rose dengan wajah pucatnya.

Seulgi menghela nafasnya dengan kasar "Sejujurnya gue merasa bersalah. Andai saja waktu itu gue tidak ikutan mabuk, pasti gue bisa menghalang Jisoo melakukan hal yang seperti itu"

"Kita juga salah Gi. Lagian kita semua juga sama sama mabuk" ujar Mingyu.

Brummm 🏍️💨

Pandangan mereka tertuju kearah superbike Jisoo yang baru tiba diparkiran.

Dada Rose seakan ditancap oleh sesuatu yang tajam ketika dia melihat Mina yang turun dari superbike Jisoo.

"Hati hati" ujar Jisoo yang membantu Mina turun itu. Dia lalu melepaskan helm yang dipakai oleh Mina.

"Tega banget ya lo!" Marah Jennie.

"Wae?" Sahut Jisoo.

"Lo membiarkan cewek ini menaiki superbike lo hah!? Bukannya dulu lo bilang kalau hanya Rose yang bisa menaiki superbike lo!?!" Sambar Joy ikutan marah.

"Rose hanya masa lalu Jisoo dan sekarang Jisoo milik gue. Kalian tidak bisa mengatur Jisoo!" Sahut Mina.

"Lo berani banget hah!?" Marah Irene.

"Untuk apa gue takut sama kalian?" Sahut Mina. Dengan manjanya dia memeluk lengan Jisoo "Pacar gue pasti akan melindungi gue dari kalian"

"Sialan!" Marah Joy mendorong pundak Mina.

"Akhh" Mina meringis dengan memegang perutnya.

"Kamu tidak apa apa!?" Tanya Jisoo mengelus perut Mina.

"Sakit" adu Mina.

Jisoo beralih menatap Joy "Lo apa apaan hah!?" Bentaknya.

"Jaga omongan lo Jisoo!" Wendy mula maju untuk membela sang pacar "Walaupun lo ketua gue, lo jangan pernah keterlaluan!" Marahnya.

"Jaga pacar lo itu bangsat! Gimana kalau anak gue kenapa napa hah!?!" Marah Jisoo mencengkram kerah baju Wendy.

"Ji, mendingan kita pergi dari sini" ujar Mina namun Jisoo tidak peduli. Dia masih menatap Wendy dengan tajam dan Wendy membalas tatapannya tidak kalah tajamnya.

"Alvero, sudah!" Ujar Rose pada akhirnya.

Jisoo melirik Rose yang hampir mengeluarkan air matanya itu. Dia menghembuskan nafasnya dengan kasar dan melepaskan kerah baju Wendy "Ayo pergi" datarnya menggandeng Mina pergi dari sana.

Pecahlah tangisan Rose yang sedari ditahannya itu "Hiks kenapa Jisoo tega! Gue tidak rela melihat dia perhatian sama cewek lain" isaknya.

Joy memeluk Rose dari samping "Lupakan soal mereka. Lo ada gue sama yang lain"

Rose beralih memeluk Joy erat dan tangisannya semakin keras membuatkan yang lain merasa iba.






Disisi lain, Jisoo benar benar merasa bersalah. Ingin sekali dia memeluk Rose namun dia tidak bisa. Dia harus menjaga Mina yang sekarang lagi hamil anaknya itu. Bahkan sekarang dia sudah tinggal disebuah apartment yang berada tidak jauh dari kawasan perumahan yang ditinggali oleh Mina karena Mina tidak ingin berjauhan darinya dengan alasan ngidamnya.

"Kamu mikirin apa?" Tanya Mina memegang tangan Jisoo.

Namun Jisoo dengan segera melepaskannya "Aku tidak mikirin apa apa" sahut Jisoo.

"Jangan bohong sama aku Chu"

Jisoo sontak menatap Mina "Kamu panggil aku apa?"

"Jichu. Kamu suka panggilan itu bukan?"

Rahang Jisoo mengeras "Tolong jangan memanggil aku menggunakan nama itu!" Tegurnya dengan tegas. Pokoknya tidak ada siapa siapa yang bisa memangilnya Jichu selain Rose, wanita yang dia cintai itu.

"Aku harus kekelas" ujar Jisoo dengan datar lalu dia langsung berganjak pergi.

"Aku akan pastikan kamu melupakan Rose" gumam Mina.

*

Sejak pulang dari kampus, Rose terus mengurungkan dirinya dikamar membuatkan sang abang merasa khawatir.

Sudah berkali kali Chanyeol berusaha membujuk Rose untuk membuka pintu kamarnya namun tidak ada sahutan membuatkan Chanyeol terpaksa membuka pintu kamar itu menggunakan kunci cadangan.

Reaksi Chanyeol ketika memasuki kamar Rose? Sudah pasti dia speechless. Kamar itu begitu gelap bahkan gara gara jendela kamar ditutup dengan gordon.

"Dek!" Chanyeol langsung berteriak kaget setelah dia membuka lampu kamar itu. Dia bergegas berlari menghampiri Rose yang terbaring tidak sadarkan diri disamping kasur dengan hidung yang mengeluarkan darah. Wajah pucat sang adek membuatkan Chanyeol panik. Dengan buru buru dia menggendong Rose lalu membawanya kerumah sakit.

*

Chanyeol mengusap wajahnya dengan kasar. Sudah hampir 2 jam Rose berada diruangan UGD namun tidak ada tanda tanda kalau Dokter keluar dari sana.

Ingin sekali dia menghubungi Jisoo namun dia tahu kalau Rose sama Jisoo sudah putus. Dan sekarang dia yakin gara gara itu jugalah adeknya itu galau dan penyakitnya kambuh.

"Eomma, Appa, jangan bawa Rose pergi. Chan tidak mau kehilangan dia" lirihnya Chanyeol menahan sesak didadanya.






Tekan
  👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang