-34-

648 109 6
                                    

Kelas sudah bermula sejak 30 menit yang lalu namun sedari tadi Jisoo hanya melamun memikirkan sesuatu.

"Jisoo-ssi!" Teriakan itu menyadarkan Jisoo dari lamunannya.

"Iya Pak?" Sahut Jisoo.

"Apa penjelasan saya didepan ini sudah bosen hah sehingga kamu tidak mendengarkannya!?!"

"Ah, maaf Pak"

"Keluar dari kelas saya sekarang!"

Jisoo menghembuskan nafasnya dengan kasar. Tidak ingin perdebatan semakin panjang, dia akhirnya menggendong tasnya dan berganjak keluar dari kelas tanpa mengeluarkan suara.

Seola pula menatap kepergian Jisoo dengan tatapan yang sulit diartikan. 

"Pak" Seola mengangkat satu tangannya.

"Ada apa?"

"Saya mau ke toilet"

"Cepatan!"

Seola mengangguk dan bergegas keluar dari kelasnya itu. Bukannya berganjak ke toilet, dia malah mencari keberadaan Jisoo.

*

"Kamu mau kemana?" Tanya Hyeri setelah kelas mereka berakhir.

"Mencari Jisoo" sahut Rose membuatkan Hyeri mengangguk faham "Aku duluan" pamit Rose berganjak pergi dari sana.

Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jisoo namun pacarnya itu tidak mengangkat panggilan darinya.

Apa mungkin Jisoo masih dikelas? Tapi bukannya kelas Jisoo seharusnya sudah berakhir 1 jam yang lalu?

"Rosie" Rose menatap Jennie yang berjalan menghampirinya itu "Mencari Jisoo?" Tebak Jennie.

"Iya. Apa mungkin dia sudah pulang?" Sahut Rose.

"Tadi gue melihat superbike Jisoo masih ada di parkiran si" ujar Jennie.

Dahi Rose mengernyit "Jisoo kemana ya? Gue sudah menghubungi dia tapi dia tidak mengangkat panggilan dari gue"

"Ya sudah, ayo kita mencari Jisoo sebelum kita pulang" ujar Jennie merangkul tangan Rose. Ingin merangkul pundak Rose si tapi sayangnya dia lebih pendek dari Rose jadi sulit deh:v

"Permisi Sunbae" mereka menghampiri sosok cowok yang berdiri tidak jauh dari mereka "Sunbae satu kelas sama Jisoo bukan?" Tanya Rose.

"Iya. Ada apa ya?"

"Apa Sunbae tahu Jisoo kemana?"

"Aku tidak tahu soalnya tadi Jisoo dikeluarkan dari kelas karena dia melamun"

"Ah baiklah Sunbae. Terima kasih" Rose sama Jennie membungkuk sopan lalu berganjak pergi dari sana.

"Lo sama Jisoo lagi ada masalah? Tumben dia melamun didalam kelas" ujar Jennie.

"Gue tidak ada masalah sama dia Jen. Tapi gue merasa ada yang aneh sama dia" sahut Rose.

"Aneh? Apa jangan jangan lo fikir dia selingkuh?"

"Molla" sahut Rose singkat.

"Terus sekarang gimana?" Tanya Jennie.

"Kita ketaman belakang saja deh. Mungkin dia ada disana"

Jennie mengangguk setuju lalu mereka berjalan menuju ketaman belakang kampus.

*

Disisi lain, terlihatlah Jisoo yang hanya berdiam diri disebuah bangku. Disampingnya itu pula terlihatlah Seola yang juga hanya diam.

"Kelas sudah berakhir. Untuk apa Sunbae bolos dan kesini?" Akhirnya Jisoo bersuara.

"Aku hanya ingin menemani kamu Ji"

"Tidak perlu ditemani. Aku bukan anak kecil" cuek Jisoo.

Seola menghela nafasnya dengan kasar "Bukannya aku pernah bilang kalau aku mau menjadi teman kamu? Kalau kamu punya masalah, kamu bisa menjadikan aku sebagai teman curhat kamu Ji. Aku siap mendengarkan semua keluhan kamu. Jangan sungkang sama aku"

"Tolong mengerti Sunbae. Pacar aku tidak suka aku dekat sama Sunbae. Aku tidak ingin ada masalah diantara hubungan aku sama Rose"

"Kalau dia mencintai kamu, seharusnya dia percaya sama kamu bukan? Jadi kenapa dia malah tidak percaya kalau kamu hanya mencintai dia? Apa dia ragu sama perasaan kamu?"

"Jaga omongan Sunbae. Sunbae tidak ada hak untuk mengatakan semua itu! Aku lebih mengenali Rose berbanding Sunbae!" Tegur Jisoo dengan tatapan tajamnya.

"Fine! Aku minta maaf. Aku hanya ingin kamu percaya sama aku. Aku bisa menjadi sandaran kamu juga walaupun kita hanya teman"

"Alvero!"

Badan Jisoo sontak menegang. Dia cukup mengenali deep voice yang memanggil namanya itu.

"Sayang" dengan buru buru Jisoo bangkit dan menghampiri Rose yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Ternyata kamu malah berduaan disini bersama dia!!?" Kesal Rose.

"Tidak Sayang. Dengarin aku dulu" ujar Jisoo terburu buru "Tadi aku dikeluarkan dari kelas terus aku kesini untuk menunggu kamu. Tapi dia tiba tiba datang dan ikut duduk disamping aku. Percaya ya sama aku. Aku tidak melakukan apa apa sama dia"

"Rose" Seola ikut menghampiri Rose "Kalau kamu mencintai Jisoo, seharusnya kamu percaya sama dia"

"Diam!" Sentak Rose "Mendingan Sunbae jangan ikut campur. Ini urusan aku sama pacar aku!" Lanjutnya.

Seola menghela nafasnya "Ya sudah lah, terserah kamu saja" dia lalu berganjak pergi dari sana.

"Sayang, tolong percaya sama aku" ujar Jisoo memelas.

"Aku percaya sama kamu Chu. Hanya saja aku tidak percaya sama cewek itu. Dia pasti akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kamu"

Jisoo membawa Rose kedalam pelukannya "Tidak ada siapa siapa yang bisa mengambil aku dari kamu. Aku milik kamu begitu juga sebaliknya. Maafin aku ya. Aku mencintai kamu"

Rose membalas pelukan Jisoo tidak kalah eratnya "I love you more"

"Sudah selesai dramanya?" Sambar Jennie yang sedari tadi berada disana.

"Eh ada si kucing" ujar Jisoo melepaskan pelukannya itu.

"Dasar ayam!" Balas Jennie "Rosie, ayo pulang" lanjutnya.

Rose mengangguk "Chu, aku sama Jennie pulang duluan ya. Kamu juga langsung pulang terus istirahat. Kantung mata kamu kelihatan dengan jelas tuh"

"Baiklah Sayang" sahut Jisoo patuh.

Rose mengecup pipi Jisoo lalu dia berganjak pergi dari sana dengan menggandeng Jennie. Ingin sekali dia bertanya alasan Jisoo melamun dikelas namun untuk waktu yang sekarang, dia ingin Jisoo istirahat duluan.










Tekan
   👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang