-30-

769 108 6
                                    

Pagi harinya, Jisoo sudah berada didepan mansion Rose. Dia takut pacarnya itu masih marah dan malah berangkat kekampus tanpa menunggunya.

"Eh Ji, kok tidak masuk?" Tanya Chanyeol yang membuka gerbang mansion.

"Tidak apa apa deh Hyung. Gue hanya menunggu Rose" sahut Jisoo.

Chanyeol menghampiri Jisoo "Lo lagi ada masalah sama adek gue?"

"Salah faham dikit Hyung. Dikampus ada cewek yang mau dekatin gue terus Rose tidak sengaja ngelihat cewek itu peluk gue terus salah faham deh. Eh tapi gue jujur ya, gue pelukan sama cewek itu gara gara dia reflek meluk gue" jelas Jisoo dengan jujur.

Chanyeol mengangguk faham "Ji, adek gue sudah tidak punya siapa siapa kecuali gue, lo sama teman teman kalian. Gue mohon sama lo, tolong terus disamping dia ya. Dia butuh semangat dari lo, orang yang dia cintai"

"Gue pasti akan terus disamping Rose. Gue juga tidak bisa hidup tanpa dia"

Chanyeol menepuk pundak Jisoo "Gue percaya sama lo"

"Chu" Rose menghampiri mereka.

"Selamat pagi cantik" sapa Jisoo.

"Selamat pagi juga ganteng" sahut Rose tersenyum tipis "Oppa, aku sama Jisoo berangkat duluan ya" pamitnya.

"Iya, hati hati dan jangan lupa-"

"Aku tahu kok" potong Rose yang tidak ingin sang Oppa membongkarkan rahsianya. Dia yakin sang Oppa ingin mengingatkan dirinya untuk tidak lupa meminum obat.

"Ayo princess" Jisoo memakaikan helm dikepala Rose lalu dia ikut memakainya juga. Setelah itu, Rose berganjak menaiki superbike dan memeluk perutnya dengan erat "Hyung, kita duluan" pamit Jisoo.

Brummm 🏍️💨

Akhirnya superbike yang dikendarai oleh Jisoo berlalu pergi meninggalkan perkarangan mansion.

*

Setibanya dikampus, anggota geng mereka sudah menunggu kedatangan mereka di parkiran.

"Kalian sudah baikan?" Tanya Mina menatap Rose dan Jisoo secara bergantian.

"Iya. Lagian gue tidak bisa marah lama lama sama Jisoo si" sahut Rose tersenyum malu.

"Dasar bucin" ledek Joy.

"Iri bilang bos" sambar Jisoo memeluk pinggang sang pacar.

"Syukur deh masalah kalian sudah selesai. Gue tidak mau ya kalian putus. Gue shipper kalian garis keras!" Ujar Seulgi.

"Tidak mungkin putus dong. Gue sama Rose ini sudah menjadi cinta sejati" sahut Jisoo bangga.

"Kita tidak tahu si kapan badai bisa datang" ujar Irene.

"Apa pun badainya, gue akan tetap mempertahankan hubungan gue sama Rose" sahut Jisoo serius.

"Definisi terlalu bucin nih" komentar Limario.

"Guys, nanti sore kita nongkrong yuk. Si Yeri sudah ngambek nih. Katanya sudah lama kita tidak nongkrong" ujar Irene.

"Aduh, kasian si bontot" ujar Joy "Gue si boleh saja" lanjutnya.

Rose terdiam. Dia ingin sekali ikut nongkrong bersama namun dia harus kerumah sakit untuk menjalani kemoterapi. Tapi disatu sisi yang lain, dia juga sudah kangen sama Yeri si bontot itu.

"Sayang, kamu bisa?" Tanya Jisoo.

"E-eoh, aku bisa kok" sahut Rose.

"Sip! Kalau semua bisa, nanti sore kita nongkrong di markas saja deh. Kita pesan makan dan Seulgi yang traktir" ujar Irene.

"Mwo? Kok aku!?" Kaget Seulgi.

"Kamu tidak mau?" Tanya Irene menatap sang pacar.

Seulgi menelan ludahnya dengan kasar "Tidak Sayang, aku mau kok" sahutnya.

"Thanks Bear!" Pekik Irene mengecup pipi beruang kesayangannya itu.

"Dih, bucin juga nih pasangan" komentar Bambam.

"Iri bilang bos!" Kompak Seulgi sama Irene.

"Ketularan Jisoo nih" gumam Bambam.

"Ayo deh kekelas" ujar Mingyu melirik jam dipergelangan tangannya.

"Ayo Chu" Rose langsung menarik Jisoo menuju kekelas. Namun bukannya berganjak kekelasnya, dia malah berganjak kekelas Jisoo.

"Loh, kenapa kita kekelas aku? Aku akan menghantar kamu kekelas kamu" ujar Jisoo.

"Tidak apa apa Chu. Untuk hari ini aku yang akan menghantarkan kamu kekelas agar cewek centil itu tahu kalau kamu sama aku tidak bisa dipisahkan!" Ujar Rose tegas.

Jisoo terkekeh kecil "Pacar aku cemburu eoh"

Setibanya dikelas Jisoo, terlihatlah sosok Seola yang sepertinya memang menunggu kedatangan Jisoo. Dia ingin menghampiri Jisoo namun setelah melihat Rose bersama Jisoo, dia mengurungkan niatnya itu.

"Ingat Chu, jangan pedulikan cewek itu. Kamu sudah punya pacar yang lebih cantik dari dia!" Ujar Rose serius.

"Iya Sayang iya. Pacar aku ini yang paling cantik" sahut Jisoo mencubit pipi gembul Rose dengan gemes.

Rose tersenyum "Aku kekelas aku duluan ya" pamitnya.

"Iya Sayang. Hati hati" ujar Jisoo.

Sebelum berganjak pergi, Rose menatap Seola dengan tatapan tajam seakan memberi peringatan membuatkan yeoja itu menelan ludahnya dengan kasar. Setelah itu, dia bergegas pergi dari sana.

"Jisoo" panggil Seola ketika Jisoo berganjak duduk dibangku.

"Maaf Sunbae, kalau tidak ada urusan penting, anggap saja kita tidak saling mengenali" datar Jisoo menyumpalkan earphone ditelinganya.














Tekan
👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang