-40-

929 123 19
                                    

Chanyeol menelan ludahnya dengan kasar setelah mendengar penuturan Dokter Julia "J-jadi maksud Dokter, kondisi adek aku sudah parah?"

Dokter Julia mengangguk "Tumornya hampir memasuki stadium 2. Sekarang hanya ada 1 pilihan untuk menghilangkan tumor itu iaitu operasi. Tapi kita tidak bisa terlalu berharap. Dia mungkin selamat dan mungkin juga tidak"

Chanyeol mengusap wajahnya dengan kasar "Apa dengan operasi adek aku bakalan sembuh?"

"Kemungkinannya masih besar untuk sembuh" sahut Dokter Julia.

"Aku butuh waktu untuk memikirkan semua ini"

"Baiklah, kalau kamu siap, sila keruangan saya"

Chanyeol mengangguk dan membiarkan Dokter Julia berlalu pergi.

"Eomma, Appa, apa yang harus Chan lakukan saat ini? Chan takut operasi itu akan gagal tapi Chan juga mau Rose sembuh" lirihnya yang hampir menangis.

*

Malam harinya, semua anggota geng BlackSky bersama anggota geng PinkSky tanpa Rose sudah berkumpul dimansion keluarga Kim.

"Dimana Rose? Kenapa dia tidak kesini juga?" Tanya Jieun yang sudah merindui Rose.

"Maaf Tante tapi kita juga tidak tahu dimana keberadaan Rose" sahut Irene.

"Lihat apa yang sudah kamu lakukan Jisoo!" Jieun beralin memarahi anaknya.

Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar "Sudah dong Mom. Sekarang Mina yang akan menjadi calon menantu Mommy"

"Mommy tidak sudi!" Sambar Jieun dengan cepat.

"Mampus!" Ledek Joy berbisik disamping Mina.

"Sudah, tenang" timpal Jongsuk "Sebenarnya ada apa kalian berkumpul disini?" Lanjutnya.

"Aku mau jujur sesuatu sama kalian semua" ujar Bambam.

Semua perhatian kini tertuju kepadanya "Maksud lo apa Bam?" Tanya Jisoo.

"Selama ini Rose meminta gue untuk menyelidiki seseorang" ujar Bambam.

"Siapa?" Tanya Jennie.

"Mina"

Kini semua perhatian tertuju kearah Mina membuatkan cewek itu menelan ludahnya dengan kasar.

Flashback on

"Gue melihat Jaehyun sama Mina nongkrong di cafe. Gue merasa aneh" ujar Rose.

"Jadi lo mau gue menyelidiki dia?" Tanya Bambam.

Rose mengangguk tanpa ragu "Lo cukup pintar soal urusan ini jadi gue meminta bantuan dari lo"

"Tapi kenapa? Bukannya kalian sudah lama bersama? Lo curiga sama dia?"

"Gue hanya penasaran. Atas alasan apa Mina bisa akrab sama Jaehyun? Bukannya Jaehyun itu musuh kita?"

Bambam mengangguk faham "Baiklah, gue akan menyelidikinya"

Flashback off

"Ternyata selama ini Mina sama Jaehyun memang saling kenal. Mereka saudara tiri dan Mina membantu Jaehyun untuk menghancurkan hubungan Jisoo sama Rose" jelas Bambam.

"Lo tidak punya bukti!" Sangkal Mina.

Bambam bersmirk. Dia meletakkan beberapa lembar foto Mina bersama Jaehyun yang diambil olehnya itu membuatkan cewek itu bungkam.

"Dan ternyata lo tidak hamil" lanjut Bambam "Waktu Jisoo mabuk. Lo sama Jaehyun membawa Jisoo kesebuah kamar dan lo ikut berbaring disamping Jisoo. Kalian tidak melakukan apa apa karena waktu itu Jisoo sudah tidak sadarkan diri. Gue punya bukti yang cukup jelas!" Bambam membuka laptopnya dan menunjukkan video rekaman cctv yang diambil di bar.

"Jaehyun membawa Jisoo masuk kekamar itu jam 3.50 pagi. Lo juga ada dikamar itu. Rekaman cctv itu menunjukkan Jisoo keluar dari kamar tepat jam 4 pagi. Kalian bahkan tidak sempat melakukan apa apa. Lo hanya berpura pura mabuk disamping Jisoo" jelas Bambam.

"Sialan!" Jisoo berteriak marah. Matanya sudah memerah. Ditatapnya Mina seakan dirinya ingin menerkam cewek itu "Apa yang sudah lo lakukan hah!?"

"M-maafin aku" ujar Mina ketakutan.

Plakkkk

Jennie yang sudah terlanjur kesal langsung saja memberikan tamparannya kepada cewek itu "Kenapa lo tega mengkhianati Rosie!?!"

Mina mengepalkan tangannya "Gue suka sama Jisoo!" Teriaknya "Rose tidak pantas bersama Jisoo! Jisoo hanya milik gue!" Lanjutnya. Selama ini dia berusaha menahan rasa marahnya ketika melihat Rose bermesraan bersama Jisoo.

"Sampai kapan pun Jisoo tidak akan menjadi milik kamu!" Sambar Jieun. Dia benar benar marah. Gara gara cewek itu, kehidupan anaknya hampir hancur.

"Kamu sudah benar benar keterlaluan!" Jongsuk ikutan marah.

"Dimana Jaehyun!?" Tanya Mingyu.

Mina menggeleng ketakutan "G-gue tidak tahu"

"Bohong!" Sambar Limario dengan cepat "Lihat saja, gue sama yang lain tidak akan membiarkan cowok itu bebas!"

"Jisoo-ya, cepat cari Rose. Kamu harus meminta maaf sama Rose!" Ujar Jieun.

"Aku pasti akan mencari dia Mom. Aku cowok brengsek yang sudah menyakiti dia" lirih Jisoo.

"Ada satu perkara lagi yang perlu kalian tahu dan sepertinya Jennie sudah tahu soal ini bukan?" Timpal Bambam.

Jennie sontak menatap Bambam "L-Lo juga tahu soal Rosie?"

Bambam mengangguk "Gue baru saja tahu dari Chan Hyung. Jujur saja hati gue sakit melihat kondisi sahabat gue seperti itu"

"Jadi kalian tahu dimana Rose? Dimana pacar gue!?" Tanya Jisoo.

"Rumah sakit" ujar Bambam.

"Maksud kamu?" Tanya Jieun.

"R-Rosie sakit. Sudah lama kok" ujar Jennie menahan air matanya.

"Sakit apa Jen!?!" Tanya Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar.

"Tumor otak"

Deg

Dunia Jisoo seakan terhenti. Lehernya seakan dicekik membuatkan dirinya seakan tidak bisa bernafas "T-tidak mungkin"

"Jen, lo bohong bukan!?" Tanya Joy.

Jennie mula menangis "Gue tidak bohong Joy. Kalian juga sering melihat Rosie pingsan sama mimisan bukan? Selama ini Rosie berjuang untuk sembuh demi Jisoo. Dia tidak mau Jisoo tahu soal penyakitnya itu karena dia tidak ingin hati Jisoo terluka. Lihatlah, betapa tulusnya cinta Rosie untuk Jisoo. Tapi disaat dia berjuang untuk Jisoo, Jisoo sendiri yang membuangnya seperti sampah"

Jisoo mula menangis. Ya Tuhan, apa yang sudah dia lakukan? Kenapa dia tega membiarkan pacarnya itu berjuang sendirian? Betapa bodohnya dirinya sebagai seorang pacar.

Ting!

-Tolong bawa Jisoo kerumah sakit. Rose akan segera melakukan operasi dan Hyung tidak tahu kalau Rose akan selamat atau tidak-

"Rose akan segera melakukan operasi! Lo harus kerumah sakit Ji!" Ujar Bambam.

Dengan buru buru Jisoo menyambar kunci superbikenya. Orang tuanya bersama yang lain bergegas ikut menyusulnya.













Tekan
   👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang