-23-

739 122 17
                                    

Setelah orang tua Jisoo bersama Chanyeol berpamitan untuk pulang, datanglah sosok sahabat mereka dengan rusuhnya.

"Gimana si kalian bisa kecelakaan?" Tanya Limario.

Jisoo menghela nafasnya dengan capek dan menceritakan semua yang terjadi.

"Parah njirr! Tuh pengendara mobil sudah ditahan polisi?" Tanya Seulgi.

"Belum si. Dia kabur dan sekarang Chanyeol Hyung sudah kekantor polisi untuk ikut membantu siasatan" sahut Jisoo.

"Kalian sudah makan?" Tanya Jennie mengelus kepala Rose.

"Sudah kok" sahut Rose

"Terus keluarga kalian sudah pulang?" Tanya Mingyu.

"Iya. Chanyeol Oppa harus kembali ke perusahan setelah selesai urusannya dikantor polisi. Mommy Daddy pula punya urusan" sahut Rose.

"Ya sudah, nanti malam biar gue sama yang lain saja bergantian menjaga kalian" ujar Jennie.

"Ngapain dijaga? Gue bisa menjaga Rose kok" sahut Jisoo.

"Tidak! Kalian tidak bisa ditinggalkan berdua. Lo itu nakal. Bisa bisanya lo kembali mengambil kesempatan!" Sambar Jennie melotot kearah Jisoo.

Jisoo mendengus "Dasar kucing" gumamnya.

"Nanti malam biar aku sama kamu saja yang menjaga mereka" timpal Limario.

"Benaran?" Tanya Jennie memastikan.

"Iya" sahut Limario.

"Kalau kalian butuh apa apa, kabarin saja gue sama yang lain" ujar Bambam.

"Arreosso" sahut Jisoo.

"Ngomong ngomong, gue dapat kabar kalau Jaehyun sudah pindah ke Busan" ujar Yeri tiba tiba.

"Yang benar lo?" Tanya Seulgi.

"Iya Oppa. Bahkan waktu acara kelulusan waktu itu saja dia tidak ada disekolah. Ternyata dia pindah ke Busan" sahut Yeri.

"Kok lo bisa tahu Yer?" Tanya Joy.

"Kebetulan waktu itu gue punya urusan sama kepsek terus gue langsung nanya deh sama tuh kepsek" sahut Yeri.

Joy mengangguk faham "Bagus deh. Akhirnya beban itu pergi"

Ceklekk

Baru saja selesai berbicara, pintu ruang inap itu dibuka dan masuklah sosok Mark yang langsung menghampiri Rose.

"Lah, beban baru sudah datang" ujar Joy.

Mark tidak mempedulikannya. Dia fokus kepada Rose "Aku kaget melihat daftar nama pasien yang kecelakaan. Ternyata itu benaran kamu. Kamu tidak apa apa?" Tanya Mark khawatir.

Rose melirik kearah Jisoo yang sudah siap untuk menghantam Mark.

"Aku baik baik saja Dok" sahut Rose.

"Syukurlah" Mark bernafas lega "Gimana kamu bisa kecelakaan?"

"Superbike yang dinaiki oleh aku sama Jisoo hampir ditabrak terus kita oleng deh" sahut Rose.

"Sudah aku katakan, dia memang tidak bisa menjaga kamu. Yang ada dia yang menjadi alasan kamu masuk rumah sakit" ujar Mark melirik Jisoo dengan sinis.

"Maksud lo apa hah!?" Marah Jisoo.

"Gue benar bukan? Lo hanya bisa bikin Rose terluka" sahut Mark.

"Chu, jangan" halang Rose ketika Jisoo ingin berganjak turun dari kasur.

"Mark, mendingan kamu pergi. Jangan memancing emosi Jisoo. Dia lagi sakit" usir Rose.

"Aku tidak peduli! Aku ingin merawat kamu. Nanti aku bilang sama Dokter Julia kalau aku akan menggantikan dia" sahut Mark.

"Tidak!" Tolak Rose. Dia tidak ingin Mark tahu soal penyakitnya itu "Kalau kamu yang menjadi Dokter untuk aku, mendingan aku pindah kerumah sakit yang lain saja" lanjutnya.

"Tuh lihat! Cewek gue juga tidak mau dirawat sama cowok yang gatal seperti lo" sewot Jisoo.

"Maksud lo apa!? Lo fikir gue cowok gatal hah!?" Marah Mark.

"Gue benar bukan? Lo fikir gue tidak tahu kalau lo ingin mengambil cewek gue?" Balas Jisoo.

"Kalau iya kenapa? Dia memang tidak cocok untuk bersama cowok nakal seperti lo"

"Mendingan lo pergi dari sini" Seulgi akhirnya bersuara.

"Kalian mendingan jangan ikut campur! Ck, dasar anak berandalan!" Sinis Mark.

"Maksud lo apa bangsat!" Limario yang tersulut emosi langsung menarik kerah jas Mark.

"Lim, sudah!" Halang Jennie menarik Limario menjauh dari Mark.

"Ada apa ini?" Mereka sontak menatap kearah Jieun dan Jongsuk yang kembali memasuki ruang inap.

"Loh, Mommy sama Daddy kenapa kembali?" Bingung Jisoo.

"Ponsel Mommy ketinggalan" sahut Jieun "Ini ada apa ribut ribut?"

"Tante, nih Dokter selalu saja jelekin Jisoo. Dia mau mengambil calon menantu Tante itu" adu Mingyu.

"Oh, jadi kalian orang tua Jisoo?" Tanya Mark.

"Kamu siapa?" Datar Jongsuk.

"Saya Mark, Dokter dirumah sakit ini" sahut Mark "Saya hanya mau kalian menjaga anak kalian itu. Anak kalian nakal. Tidak seharusnya kalian membiarkan anak nakal kalian dekatin cewek sebaik Rose" ujarnya tanpa rasa malu.

"Kamu tidak ada hak ya untuk bilang kalau anak saya itu anak nakal! Lagian Rose calon menantu saya, kamu jangan bermimpi untuk mendapatkan dia dari anak saya!" Balas Jieun marah.

Rose menatap keributan yang terjadi itu dengan pandangan yang buram. Kepalanya tiba tiba berdenyut dengan nyeri bahkan telinganya seakan tidak bisa mendengarkan apa apa pun lagi "Jichu" lirihnya sebelum tidak sadarkan dirinya.

"Sayang!"








Tekan
   👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang