-24-

727 109 8
                                    

Jennie bergegas membaiki posisi Rose dan tidak lupa juga dia menekan tombol merah yang ada diheadboard kasur Rose.

"Sayang" walaupun kesulitan, Jisoo tetap berganjak turun dari kasurnya dan menghampiri Rose. Digenggamnya tangan sang pacar dengan erat "Ochie, bangun" lirihnya.

"Lihat apa yang sudah lo lakukan!" Marah Seulgi mendorong Mark.

Mark ingin menghampiri Rose namun langsung dihalang oleh anggota geng BlackSky.

Jongsuk mengeluarkan ponselnya dan menghubungi 2 bodyguardnya untuk datang kesana.

"Permisi" Dokter Julia masuk dan menghampiri Rose.

"Dok, Rose tiba tiba pingsan" ujar Jennie.

"Rose-ssi" panggil Dokter Julia yang berusaha membangunkan Rose namun tetap saja Rose tidak membuka matanya. Dia akhirnya memeriksa kondisi Rose.

"Ini gara gara penyakitnya" batin Dokter Julia

"Rose-ssi merasa pusing gara gara benturan yang terjadi ketika kecelakaan. Tolong jangan biarkan dia stress karena itu bisa membuatkan dia pusing serta pingsan" jelas Dokter Julia sedikit berbohong.

"Sunbae. Saya ingin menggantikan Sunbae untuk merawat Rose" ujar Mark menatap Dokter Julia dengan tatapan memohon.

"Tidak!" Sambar Jieun "Saya tidak akan membiarkan calon menantu saya dirawat oleh kamu!"

"Saya ingin kamu untuk tetap merawat Rose. Jangan biarkan dia merawat Rose!" Ujar Jongsuk kepada Dokter Julia.

"Maaf, apa yang terjadi?" Bingung Dokter Julia.

"Rekan kerja kamu ingin menjadi pho! Dia hampir merusakkan hubungan anak sama calon menantu saya!" Sahut Jieun.

Dokter Julia menghela nafasnya dengan kasar "Mark-ssi, kamu sudah keterlaluan. Kalau pihak atasan tahu soal ini, kamu bisa dipindahkan kerumah sakit yang lain"

"Aku tidak peduli Sunbae. Aku hanya ingin merawat Rose" sahut Mark keras kepala.

Bersamaan dengan itu, masuklah 2 orang pria berjas hitam yang menghampiri mereka.

"Ash, Stef, kalian saya tugaskan untuk menjaga didepan ruang inap ini. Bawa Dokter ini keluar dan pastikan dia tidak bisa masuk keruang inap ini!" Arah Jongsuk.

"Baiklah Bos" Ash dan Stef langsung membawa Mark keluar.

"Lepas!" Teriak Mark meronta ronta.

Kedua bodyguard itu tidak peduli. Dengan raut wajah yang datar, mereka membawa Mark pergi dari sana.

Dokter Julia membungkuk "Maaf atas keributan yang terjadi. Saya harap pihak atasan saya tidak akan mengetahui semua ini"

"Saya masih berbaik hati. Kalau Dokter itu kembali mengganggu calon menantu saya, saya akan melaporkan semua ini kepada atasan kalian dan saya akan menarik kembali 10 Miliyar yang sudah saya donorkan dirumah sakit ini" ujar Jongsuk.

"Baiklah. Saya permisi" Dokter Julia akhirnya berpamitan pergi dari sana.

"Ji, mendingan kamu juga istirahat" ujar Jieun.

Jisoo menggeleng. Dia masih setia menggenggam tangan Rose "Aku mau disini"

"Om, Tante, malam ini aku sama Jennie akan menginap disini untuk menjaga mereka" ujar Limario.

"Apa itu tidak merepotkan kalian?" Tanya Jieun.

"Tidak Tante" sahut Jennie.

"Baiklah, terima kasih Nak" ujar Jieun dibalas senyuman oleh Jennie dan Limario.

"Baiklah, sepertinya Om sama Tante harus pergi" pamit Jongsuk.

Jieun mengambil ponselnya yang ketinggalan dinakas disamping kasur Jisoo "Jisoo-ya, kamu juga harus istirahat. Kalau ada apa apa, kabarin Mommy"

"Arreosso Mommy. Mommy sama Daddy hati hati" ujar Jisoo.

Kedua orang tuanya tersenyum dan berganjak pergi dari sana.

"Akhirnya si Mark tidak akan mengganggu Rose lagi" ujar Joy bernafas lega.

"Tuh cowok memang keras kepala banget njirr" ujar Mingyu.

"Apa perlu kita bikin seperti Jaehyun?" Tanya Bambam.

"Untuk sekarang tidak perlu. Gue yakin bodyguard Daddy bisa mengurusnya" sahut Jisoo.

"Eungh"

"Sayang" panggil Jisoo ketika mendengar lenguhan Rose.

"Jichu" lirih Rose membuka matanya.

"Kamu tidak apa apa?" Tanya Jisoo khawatir.

"I'm okay" sahut Rose tersenyum tipis.

"Kita khawatir tahu" timpal Jennie mengelus kepala Rose.

"Dimana Mommy sama Daddy?" Tanya Rose.

"Mereka sudah pergi, ada urusan. Soal Mark, bodyguard Daddy yang akan mengurusnya" sahut Jisoo membuatkan Rose mengangguk faham.

"Mau minum?" Tanya Jennie

"Mau" sahut Rose.

Irene membantu Rose bangkit dari rebahan. Jennie pula mengambil segelas minuman untuk Rose "Ini" dengan segera dia membantu Rose untuk minum.

"Anggota PinkSky pada perhatian sama ketua mereka. Beda sama anggota gue nih" sindir Jisoo.

Seulgi dan yang lain tertawa "Bos mau apa Bos?" Tanya Seulgi akhirnya.

"Gue butuh babu. Apa kalian sanggup?" Sahut Jisoo

"Njirrr lah. Dasar ketua laknat lo" sahut Limario.

Jisoo terkekeh kecil. Dia kembali kekasur "Bantu gue ogeb!"

Dengan buru buru Bambam membantu Jisoo duduk diatas kasur.

"Eh gue harus pergi ya" pamit Mina.

"Mau kemana Min?" Tanya Jennie.

"Nyokap gue mau gue ikut kerumah Bibi" sahut Mina.

"Biar gue saja yang menghantar lo pulang" ujar Bambam.

"Tidak perlu Bam. Gue bisa pesan taksi kok" tolak Mina.

"Tidak. Cewek secantik lo tidak bisa pulang sendirian. Ayo gue hantar" ujar Bambam "Guys, gue sama Mina duluan ya" dia menggandeng tangan Mina dan mereka langsung berganjak pergi dari sana.

"Sepertinya ada yang akan jadian nih" ujar Mingyu.

"Mereka cocok si" sahut Seulgi disetujui oleh yang lain.













  Tekan
   👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang