-46-

957 114 18
                                    

Rose bahagia ketika menerima perhatian dari Jieun dan Jongsuk yang sudah dianggap seperti orang tuanya itu. Seperti sekarang, Jieun lagi menyuapi Rose bubur yang dimasak sendiri olehnya.

"Akhirnya kamu bangun juga Sayang" ujar Jieun menatap Rose dengan haru.

Rose tersenyum dengan bibirnya yang masih pucat itu "Maaf karena bikin kalian khawatir"

"Jangan meminta maaf, kamu tidak salah. Kalau Mommy diposisi kamu, Mommy juga mungkin melakukan hal yang sama seperti kamu karena Mommy tidak mau orang yang Mommy cintai itu sedih"

"Tapi pengorbananan aku sia sia saja" lirih Rose menunduk sedih.

Jieun mengusap punggung Rose "Maafkan anak bodoh Mommy itu ya. Sekarang dia sudah benar benar menyesal. Dia langsung meninggalkan Mina setelah kebenaran terbongkar. Tapi walaupun waktu itu dia bersama Mina, Mommy yakin cinta dia hanya untuk kamu"

Rose memilih untuk diam. Hatinya masih sakit atas semua perlakuan yang sudah Jisoo lakukan kepadanya itu.

*

Jam sudah menujukkan pukul 6 sore dan kini ruang inap Rose hanya tersisa anggota geng PinkSky yang menemani ketua mereka itu.

"Mau makan buah?" Tanya Jennie mengelus kepala Rose.

Rose mengangguk senang "Mau!"

"Sebentar ya" Jennie langsung mengupaskan buah yang ingin dimakan oleh Rose yang sudah dianggap seperti adeknya sendiri itu.

"Lo koma lama banget ya. Mimpi apaan si?" Tanya Joy.

Rose tersenyum tipis "Gue mimpi gue ketemu orang tua gue. Gue bahagia bersama mereka bahkan gue ingin tinggal bersama mereka tapi gue disadarkan oleh kenyataan. Gue masih punya Chanyeol Oppa dan gue tidak bisa meninggalkan dia sendirian di dunia ini"

"Lo jangan lupakan Jisoo. Dia masih membutuhkan lo" ujar Irene.

"Sulit untuk gue melupakan apa yang sudah dia lakukan Rene. Hati gue masih sakit. Dia sanggup menggantikan posisi gue sama sosok yang sudah gue anggap seperti saudara gue sendiri" lirih Rose.

Irene mengusap pundak Rose "Ya sudah, kita mengerti. Sepertinya lo memang membutuhkan waktu"

"Tapi gue masih kesal ya karena lo tidak jujur sama kita soal penyakit lo" sambar Joy.

"Maaf. Gue hanya tidak ingin merepotkan kalian" ujar Rose merasa bersalah.

"Tapi kok bisa Jennie Eonnie tahu duluan?" Tanya Yeri.

"Waktu itu gue tidak sengaja melihat Rosie mimisan di toilet terus dia perlu minum obat. Gue paksa dia untuk jujur dan akhirnya dia jujur deh" jelas Jennie menghampiri Rose dengan sepiring apple yang sudah dipotong "Dan gue tidak ngomong sama kalian karena gue sudah janji sama Rosie" lanjutnya.

"Semuanya sudah selesai dan Rose juga sudah sembuh si. Tapi gue harap kedepannya, kalau kalian punya masalah, kalian harus saling terbuka. Kita ini bukan hanya sahabat tapi kita sudah seperti saudara. Soal Mina itu, kita lupakan saja. Gue percaya sama kalian ber4 dan gue yakin tidak ada pho diantara kita" ujar Irene dengan bijak.

"Pasti tuh. Tidak mungkin gue oleng sama Jisoo karena gue sudah punya si Wendy" ujar Joy.

"Cie, sudah bucin huh?" Ledek Jennie.

Joy terkekeh kecil "Gue fikir dia badboy seperti cowok diluar sana tapi ternyata dia perhatian banget sama cewek yang dia cintai dan gue beruntung karena bisa menjadi satu satunya cewek itu"

"Jangan lupa kalau gue masih jomblo ya" sambar Yeri kesal.

"Utututu, si bocah iri hurm?" Goda Joy mencolek pipi Yeri.

"Ingat Yer, kamu masih kecil. Jangan pacaran lagi! Kalau kamu pacaran, Eonnie bakalan ngomong sama Om dan Tante!" Tegas Irene.

"Pengaduan banget si Eon" kesal Yeri.

"Ini juga untuk kebaikan kamu ya" sahut Irene.

"Tapi Rose Eonnie saja pacaran pas masih sekolah"

"Rose pacaran sama Jisoo yang memang sudah bucin si jadi tidak mungkin Jisoo menyakiti Rose. Waktu dia menyakiti Rose, mungkin dia khilaf"

Yeri mendengus "Iya deh iya. Lihat saja, aku akan mencari pacar yang bucin sama aku!" Tekadnya.

Ceklekk

"Apa gue mengganggu?" Tanya Jisoo memasuki ruang inap Rose dengan membawa buket bunga mawar.

"Tidak Ji. Kebetulan gue sama yang lain sudah mau pulang" ujar Irene.

Seakan mengerti, Jennie bersama yang lain langsung berpamitan kepada Rose "Cepat sembuh ya. Nanti gue traktir makan" ujar Joy.

"Okay! Gue tunggu traktirannya!" Sahut Rose semangat.

Joy terkekeh kecil lalu berganjak keluar dari ruang inap itu diikuti oleh teman temannya meninggalkan Jisoo yang akan menemani Rose.

"Ermm, aku ada bawakan bunga mawar untuk kamu. Kamu suka bukan?" Jisoo memberikan buket bunga mawar itu kepada Rose.

"Berikan saja bunga itu untuk Mina. Aku bukan siapa siapanya kamu" ketus Rose.

"Kata siapa?" Kamu masih pacar aku ya"

Rose terkekeh sinis "Apa kamu lupa kalau kamu memutuskan aku gara gara ingin bersama Mina dan anak kamu itu? Jadi sekarang silakan pergi dan berbahagialah bersama keluarga kamu itu, jangan mengganggu aku lagi!"

















Rose terkekeh sinis "Apa kamu lupa kalau kamu memutuskan aku gara gara ingin bersama Mina dan anak kamu itu? Jadi sekarang silakan pergi dan berbahagialah bersama keluarga kamu itu, jangan mengganggu aku lagi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira2 kalo dibikin ebook ada yang beli gak si🤔




  Tekan
    👇

I'm Your BAD BOY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang