PUTIH

80 6 0
                                    

"Mencintai adalah ketika kita mampu membuat hati orang yang kita cintai menjadi putih dan bukan menodainya dengan nafsu."

Aku langsung mengirimkan pesan itu kepada Aucha, setelah sebelumnya dia mengomentari tulisanku di Bab 14 tentang "Cinta".

"Aku udah baca Bab terakhirnya. I love it. Makasih ya. Untuk orang lain mungkin cerita kamu itu biasa, tapi untukku itu adalah hal yang luar biasa. Aku bisa benar-benar jatuh cinta kalau begini."

Aku selalu berbunga-bunga setiap kali membaca pesan dari Aucha, terutama ketika dia mengomentari karyaku atau ketika dia mengungkapkan perasaannya. Aku bahagia, karena dia adalah orang yang suka membaca, sedangkan aku adalah seorang penulis, sehingga aku sangat bersemangat untuk menulis apapun untuk Aucha, karena dia selalu menyukai tulisan-tulisanku.

"Sama-sama sayang. Kita tetap bisa saling mencintai, tapi di dalam jalur yang benar ya. Kamu tetap harus memprioritaskan Dia yang utama. Karena hanya Dia yang bisa menumbuhkan dan menghilangkn perasaan ini. Dan kamu harus tahu juga, kalau aku sayang sama kamu apa adanya. Aku ga peduli

dengan wajah kamu, jika seandainya nanti kamu ga cantik lagi, karena cantik yang sebenarnya adalah terpancar dari hatinya dan bukan dari wajahnya. Aku ingin kamu sehat. Seandainya suatu hari kamu butuh aku untuk nemenin kamu dirumah sakit, aku siap nemenin kamu kapan saja, selama aku juga masih sehat."

"Iya kak, aku akan belajar untuk tetap mencintai dengan cara yang kakak mau. Makasih juga kakak udah mau sayang sama aku apa adanya. Oya kak, mulai saat ini kita jangan membahas sakit aku ya. Anggap saja aku sehat dan aku akan baik-baik saja. Aku mau kakak lihat aku yang sekarang. Aucha yang baik-baik saja dan bukan Aucha yang sakit. Okay kakak sayang?"

Membaca kata sayang yang Aucha ucapkan untukku, Aku langsung gugup seketika. Aku memang terlalu lebay (berlebihan), ketika  sedang jatuh cinta dengan seseorang. Itulah yang sering dikatakan oleh orang-orang terdekatku, namun aku tidak mempedulikannya, karena mereka tidak merasakan apa yang sedang aku rasakan sekarang.

"Iya sayang. Bisa jadi aku yang pergi duluan ya, tapi setidaknya aku bisa memberi dampak yang positif, sebelum aku ga ada. Tapi, aku selalu berdoa agar kita berdua tetap sehat dan terus saling menyayangi satu sama lain. Love you sayang. Kamu kuat."

"Jangan bilang kaya gitu ya. Aku mau kamu panjang umur. Aku mau kamu nemenin aku dan kita tumbuh bareng. Kita sama-sama berjuang ya sayang dan jangan pikirkan kalau kita sedang sakit. Tapi, kita harus yakin kalau kita sehat, panjang umur dan akan bersama terus. Aamiin. Love you too, sayang."

***

Kalau aku jadi rindu,

Akan ku sapukan koas di atas kanvas lukisanku..

Warna adalah bahasaku menyebutmu dalam lagu..

Meminangmu dalam tarian puisi dan juga restorasi..

Hening ibarat angin yang menyapamu dari jauh..

Melelapkan jarak yang tidak bisa lagi aku sauh..

Oh hujan, aku adalah payung teduh..

Bersandarlah sesaat dan beri aku kedamaian!

Aku rindu suaramu yang membuat hatiku gaduh..

Getaran-getaran yang membuatku terasa utuh..

Perempuanku, hiduplah dalam hatiku!

Menetaplah bersama senja yang kelak menjadi matahari..

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang