ISTRIKU

190 2 0
                                    

Semalam, aku sempat mendiamkannya tiba-tiba, ketika tanpa sengaja kita membahas kembali kesalahan Aucha beberapa hari yang lalu. Ada yang masih mengganjal dalam hati dan masih belum terjawab, sehingga kadang-kadang aku teringat kembali kejadian itu.

["Ya udah Byy, kamu akan ungkit terus masalah yang itu-itu aja. Sekali lagi, aku minta maaf. Apa aku harus pergi dari hidup kamu, biar kamu ga kesel terus sama aku? Maafin aku ya sekali lagi Byy."]

Aku tidak membalas pesan dari Aucha. Aku hanya ingin diam malam ini dan tidak membahas apa-apa. Aku memilih untuk merebahkan badan di atas kasur dan tidur.

Hingga menjelang pagi, aku tidak mengucapkan selamat pagi kepada Aucha dan aku bahkan tidak melihat grup sama sekali. Aku sudah menyibukkan diri sejak pukul 03.00, mulai dari shalat tahajud dan melanjutkan tulisan  novel aku sebelumnya. Pagi harinya, aku langsung beraktivitas dan tidak melihat handphone.

Pada pukul 09.03, tiba-tiba aku melihat Aucha mengirimkan voice note kepadaku.

"Halo selamat pagi, Assalammualaikum. Hari ini jam 08.45 menit, hari jumat, tanggal berapa ya sekarang? Hmm, mungkin sekarang tanggal 12 atau tanggal 13? Mendadak amnesia aku. Byy, aku tahu kamu akan selalu curiga terus sama aku, marah terus sama aku, ya aku ga maksa kamu untuk selalu percaya sama aku, tapi.. aduh suara aku ga enak Byy, soalnya aku lagi sakit nih tenggorokannya. Tadi, aku habis dari klinik sih dan kata dokter katanya radang aja. Hmm, aku cuma mau bilang sama kamu, terlepas aku banyak salah sama kamu, aku minta maaf, minta maaf banget. Dan kalau memang ada aku dihidup kamu bikin kamu jadi pusing, bikin kamu jadi stress mulu, aku minta maaf. Aku juga mungkin, beberapa hari kedepan ga akan main di room, aku ga akan chatting-chattingan di room lagi, atau mungkin dengan beberapa orang, termasuk kamu. Aku mau kamu tahu, mungkin aku bakal kangen banget sama kamu, tapi aku harus lakuin itu, karena aku mau ngasih waktu buat badan aku, buat hati aku, buat otak aku untuk berhenti berpikir sebentar aja, karena aku perhatiin, dua minggu ini aku capek banget. Kepala aku sakit, perut aku sering mual, jadi aku ngasih voice note ini buat kamu, karena dari kemarin-kemarin aku janji terus sama kamu ya. Jadi, aku kasih sekarang ya buat kamu, biar kamu bisa dengerin, mungkin sampai kamu hafal, kamu ulang-ulang seperti voice note yang pertama aku kirim, tapi untuk yang ini jangan lah, ga usah kamu dengerin berulang-ulang ya, karena suara aku juga lagi ga bagus, tenggorokannya lagi sakit, jadi kaya kodok mungkin, hehe. Hmm, yang harus kamu tahu, aku sayang sama kamu dan aku bisa ngerasain kalau aku sayang sama kamu, tapi kamu ga akan lagi percaya sama aku dan aku bisa rasain itu. Kamu juga udah berubah sama aku. Kamu ga seperti kemarin-kemarin, waktu pertama kali kita deket. Ya mungkin memang, kalau orang semakin sering atau intens komunikasi, ngobrol dan deket, biasanya sih kita akan tahu siapa orang itu, karakternya gimana, terus keburukannya, kejelekannya atau apapun itu yang bikin kita illfeel, bikin kita BT akan keliatan sih. Mungkin kamu lagi difase itu, kamu sudah mulai melihat Aucha yang bikin illfeel dan bikin kamu males. Mungkin kamu lagi difase itu, jadi aku mengerti. Dan aku sangat-sangat paham banget gitu ya. Aku ga akan marah sama kamu, karena aku ga punya hak untuk marah sama kamu, karena menurut kamu yang salah itu semua aku. Iya udah, aku minta maaf, sangat, sangat, sangat, sangat minta maaf sama kamu. Kalau nanti, kita ketemu Byy, ada yang mau aku bilang sama kamu. Ya semoga aja Tuhan ngasih waktu lagi buat kita ketemu. Hmm, kalau... Hmm (terdengar seperti menangis), ko jadi mellow ya. Hmm, kalau kamu nanti melihat aku dimana gitu dan hati kamu masih curiga dan masih kesel sama aku, jangan panggil aku ya. Cukup kamu liatin aku aja, sampai hati kamu bener-bener bisa ngerasain kalau aku tulus sama kamu, oke. Hmm, aku terlalu banyak menyakiti orang-orang disekitar aku, aku terlalu ga peduli sama mereka. Aku lupa, kalau aku ga sendiri hidupnya, tapi aku terlalu sibuk dengan diri aku sendiri. (Menangis), Aduh, kenapa jadi sedih begini ya. Maaf ya Byy, kamu jadi harus denger aku nangis jadinya. Ya udah, aku minta maaf. Setiap hari, aku akan buka novel kamu, setiap hari, aku akan lihat apakah ada updatean terbaru dari cerita-cerita kamu, jadi aku ga perlu tanya kamu, apa udah posting atau belum, tapi aku akan lihat sendiri. Aku minta sama kamu, kamu jangan berhenti nulis ya, karena itu adalah salah satu cara atau metode buat aku melihat kamu berkreasi disitu. Kamu baik-baik ya di sana. Satu hal yang harus kamu tahu, aku jujur dan aku ga bohong. Sumpah demi Allah, sumpah demi Tuhan Yesus Kristus, sumpah demi Tuhan apapun, kalau aku sayang sama kamu, sayang banget. Terimakasih Byy, kamu udah ada dalam hidup aku. Terimakasih, kamu udah ngisi hari-hari aku. Terimakasih,  kamu udah membuat aku menjadi orang paling spesial, paling istimewa. Terimakasih, kamu udah merasa bikin aku berarti banget. Terimakasih, kamu udah bikin aku pengen hidup lebih lama banget. Terimakasih untuk itu ya Byy. Kamu jaga kesehatan, baik-baik di sana. Assalammualaikum."

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang