Cinta atau Nafsu?

76 0 0
                                    

Sebuah debaran datang disepertiga malam. Buncahan-buncahan yang aku simpan dalam etalase bernama 'perjuangan'. Dan aku masih bersembunyi di batas palung waktu. Untuk mengeja namamu, dalam untaian-untaian doa yang tidak pernah kamu tahu. Sayang, ada jarak yang tidak bisa aku lipat. Ada hasrat yang belum bisa aku jinakkan. Ada 'nominal' yang belum bisa aku kantongi dalam saku. Dan ada ' harga diri' yang masih tidak percaya diri. Ada banyak ketakutan di dalam harapan bernama 'kebimbangan'. Dan aku mengemas semunya dalam mesin waktu bernama 'penundaan'. Sayang, ada banyak hal yang tidak bisa aku jelaskan kepadamu.

Dan, diantara semua terali yang tengah memenjarakanku, aku berhasrat ingin menemuimu. Jiwaku meronta, tatkala aku melihatmu berjuang sendirian. Hatiku tersayat, ketika kamu harus menahan rasa sakit, tanpa pelukan-pelukan hangat yang bisa membuatmu bangkit. Mataku menangis, saat tubuh lelahmu meringis di bawah payung gerimis.

Sayang, ada cinta yang aku bacakan tanpa aksara. Cinta yang tidak bisa kamu pandang sebelah mata. Cintaku adalah cinta yang menahan diriku untuk bisa menemuimu. Cintaku adalah cinta yang membuatku berjuang dengan buncahan-buncahan menggebu dalam nafsuku. Cintaku adalah cinta yang kerap 'mendoakan' dan bukan cinta yang mengungkungmu untuk berakhir dalam kata 'penyesalan'. Tunggu aku! Sampai Tuhan membuat kamu dan aku menjadi satu dalam restu, dalam titian panjang bernama 'menunggu'. 

Sayang, tahan hasratmu! Sebab, aku pun tengah berjuang untuk menundukkan hasratku. Aku tahu, bahwa kini kita tengah bergelora, dalam candu yang membuat kita menjadi semakin rindu. Tapi, benarkah itu rindu?

Rindu ibarat rumput-rumput liar yang kerap tumbuh dipekarangan rumahku. Aku tidak menanamnya, atau bahkan menyiramnya. Tapi, rindu lalu datang begitu saja. Seperti ilalang yang bergoyang di bawah layang-layang yang tengah terbang. Semua menjadi hitam, seperti bayang-bayang malam. Dan kamu adalah satu diantara semua bayangan hitam itu. Kamu mengikutiku hingga ke titik paling gelap yang membuat nafasaku menjadi pengap, namun aku masih meronta untuk kamu 'dekap'. Aku khilaf!.

Sayang, inilah surat cinta yang aku tuliskan kepada-Nya. Cinta yang meminta-Nya untuk bisa menjaga cinta. Cinta yang tak ingin membuat kasih sayang menjadi lupa jalan pulang. Cinta yang tengah memurnikan cintanya sendiri, dan bukan menodainya dengan banyak gelisah yang menggebu-gebu dan keinginan untuk segera bertemu, dalam nafsu. Sayang, cintaku bukan nafsu, kau harus tahu itu!

***

Nafsu, siang ini kita tengah membahas perihal satu kata yang seringkali disamakan dengan kata 'cinta'. Padahal, nafsu dan cinta jelas merupakan dua hal yang berbeda, namun seringkali kita menyebutnya sama, sebab orang yang tengah jatuh cinta, kadang tidak bisa lepas dari nafsu.

Berawal dari sebuah video yang aku kirimkan ke dalam grup Teman Belajar, kita lalu antusias untuk membahas lebih jauh tentang apa itu nafsu.

=======================================

Menurut Terri Orbuch, seorang profesor sosiologi yang sudah mempelajari ratusan pasangan, ada empat perbedaan utama yang membedakan antara benar-benar jatuh cinta atau nafsu belaka. Orbuch mengungkapkan empat cara itu dalam TED Talk di Oakland University, Michigan, Amerika Serikat. 

Berikut empat cara yang dapat membedakan cinta dan nafsu belaka: 

1. Orbuch menyebut, tanda pertama yang dapat membedakan cinta dan nafsu adalah hubungan atau koneksi yang terjalin antara Anda, dia, dan orang-orang di sekitar Anda dan dia. Pada nafsu, Anda cenderung hanya ingin menjalin hubungan dengan orang tersebut. Sedangkan, jika itu benar cinta, Anda juga ingin berhubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya. Anda juga ingin orang-orang di sekitar Anda mencintainya. 

2. Tanda kedua yang dapat membedakan antara cinta dan nafsu dapat terlihat dari pilihan kata yang sering digunakan. Penulis buku Finding Love Again: 6 Simple Steps To a New and Happy Relationship ini menyatakan, jika masih menggunakan kata 'saya', hubungan itu cenderung didorong oleh hawa nafsu. Sedangkan, jika menggunakan 'kita', hubungan itu didasari oleh cinta, karena kita berarti sudah menganggap diri mereka sebagai satu pasangan.

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang