PERNIKAHAN

388 8 1
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Freen Sarocha binti Joni, dengan mas kawin seperangkat alat shalat dibayar tunai."

Aku menitikkan airmata dengan tangan gemetaran, ketika aku selesai mengucapkan ijab kabul dan semua saksi sudah mengatakan sah. Bahagia rasanya, ketika apa yang aku tuliskan di dalam Dream Book, kini menjadi kenyataan, walaupun sebelumnya apa yang aku tulisakan adalah sebuah pernikahan resmi dengan adanya resepsi yang mengundang banyak tamu, dan bukan nikah siri dadakan seperti ini, tapi aku tetap bersyukur, karena yang aku butuhkan adalah ikatan sah dengan Aucha dan bukan resepsi mewah yang dihadiri oleh banyak tamu undangan. Aku ingin pernikahanku dengan Aucha bisa bertahan lama, meskipun kita harus memulainya dengan cara nikah siri terlebih dahulu.

"Alhamdulilah."

Setelah selesai melakukan akad nikah, para saksi dan ustad yang telah kita undang, dipersilahkan untuk makan terlebih dahulu. Karena kebetulan hari ini adalah Hari Raya Idul Adha, maka kakak Aucha tidak perlu repot-repot untuk menyiapkan apapun, karena sebelumnya dia sudah memasak sejak pagi. Namun, aku juga memesan makanan lain sebagai tambahan, beserta kue tart, ketika kita memutuskan untuk melakukan ijab kabul pada hari ini.

"Oya sayang, aku mau ngasih Dream Book aku buat kamu. Nanti kamu baca ya. Di dalam buku ini, aku menempelkan gambar-gambar apapun yang aku mau, seperti foto nikah aku sama kamu yang sengaja aku edit biar bisa jadi kenyataan, rumah, mobil, uang yang aku inginkan, dan tulisan-tulisan imajinasi aku tentang sebuah keluarga yang aku bangun bersama kamu. Sekarang, sudah saatnya aku menyerahkan itu sama kamu, agar kamu semakin yakin bahwa apa yang kita tuliskan itu bisa jadi kenyataan."

"Makasih ya Byy, aku bahagia banget hari ini. Iya nanti aku baca Dream Booknya ya suamiku. Aku masih ga kuat ingin nangis terus. Ini kaya mimpi buat aku. Walaupun sekarang kita baru nikah siri, tapi aku harap kamu tidak menganggap pernikahan ini main-main ya sayang. Aku takut kamu ninggalin aku, karena berpikir ini cuma nikah siri dan ga tercatat di KUA. Aku ga mau kaya gitu. Sebetulnya nikah siri itu merugikan pihak perempuan, karena dia bisa ditinggalkan kapan saja, kalau laki-laki itu tidak bertanggung jawab. Tapi, aku yakin kalau suami aku tidak seperti itu."

Aku lalu mengelus rambut Aucha dan mencium keningnya. Dia tampak begitu cantik hari ini, dengan mengenakan kebaya putih milik almarhum ibunya, meskipun wajahnya dirias ala kadarnya, karena waktu kita sangat mepet, namun hal itu tidak mengurangi kecantikan Aucha sedikitpun. Dia tampak seperti bidadari berhati lembut yang siap mengarungi bahtera rumah tangga bersamaku. Aku kemudian menyeka airmatanya dengan tisyu. Dia lalu tersenyum dan mencium tanganku.

"Mau nikah siri atau nikah negara, itu semua tidak mengurangi rasa cinta dan tanggung jawab aku sama kamu. Kalau aku sampai ninggalin kamu gara-gara aku menganggap nikah siri ini cuma main-main, maka aku sudah meminta kepada Allah agar Dia mencabut nyawaku saja. Aku tidak mau menyakiti kamu dengan berselingkuh dan ninggalin kamu. Makannya, kamu tenang dan ga usah khawatir ya sayang."

"Iya Byy, aku percaya sama kamu."

Aku kemudian memeluk Aucha dan aku juga  menyuapinya untuk makan, setelah kakaknya meminta kita untuk makan terlebih dahulu, sebelum kita kembali ke hotel. Kita berencana kembali ke hotel nanti malam, setelah kita shalat isya.

"Cha, kamu jangan khawatir dengan nikah siri ini ya. Yang penting, kalian udah halal dimata Allah terlebih dahulu. Nikah siri ini adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari zina, sehingga Allah sangat meridhainya. Lagi pula, Becky melakukan ini juga karena dia harus mengurus berkas tentang perubahan jenis kelaminnya itu ke pengadilan terlebih dahulu dan dia juga berencana menikahi kamu secara resmi, pada bulan Desember. Jadi, pernikahan siri ini hanya sementara saja. Dia tadi malah meminta saya untuk membuatkan surat pernyataan, dimana dia mengatakan di dalam surat itu bahwa dia akan menikahi kamu secara resmi, pada tanggal 27 Desember. Surat itu akan dia tanda tangani di atas materai dan disaksikan oleh saya dan juga saksi dari kedua belah pihak."

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang