KECEMBURUAN AUCHA

63 2 0
                                    

["Byy, beberapa hari yang lalu itu aku cemburu sama Mrs. X."]

Aku langsung tertawa, ketika membaca pesan dari Aucha, bagaimana tidak, dia cemburu kepada orang baru yang sedang sama-sama belajar ilmu agama dan bahkan sudah bertaubat. Sungguh, tidak ada pikiran sedikitpun dalam benakku bahwa Aucha akan cemburu kepada Mrs. X.

["Kamu bikin ngakak deh. Kenapa cemburu sama Mrs. X?"]

["Baca ditulisan kamu, kayanya kamu suka sama dia. Kamu senang dia perhatian sama kamu. Kayanya kalian cocok."]

Aku kembali tertawa, saat membaca lagi balasan dari Aucha. Sungguh tidak masuk akal, karena sampai detik ini yang aku bahas dengan Mrs. X hanyalah seputar ilmu agama, psikologi dan motivasi. Semua orang bahkan tahu, kalau aku menyukai Aucha, dan itu sudah menjadi rahasia umum. Jadi, alangkah mengejutkan, kalau tiba-tiba Aucha cemburu dengan Mrs. X.

["Ada kenikmatan di dalam ketaatan dan ada juga kenikmatan di dalam kemaksiatan. Apakah dua hal itu bisa kita rasakan diwaktu yang bersamaan? Gimana menurut kakak?"]

Mrs. X tiba-tiba mengajukkan sebuah pertanyaan yang memang pernah aku alami dulu. Aku langsung membalas pesannya.

["Ga bisa. Kenikmatan dalam kemaksiatan, rasanya gelisah, itu yang aku rasakan. Saat dulu aku menyentuh perempuan, hatiku gelisah. Sesudahnya, aku merasa bingung, bimbang dan banyak rasa takut. Tapi, kenikmatan dalam ketaatan, aku seperti memiliki energi untuk menghadapi sesuatu, misalnya ketika dulu aku tertipu atau saat aku diancam-ancam, tapi aku mendekat kepada Allah, maka semua ketakutanku hilang. Rasanya damai bukan main dan aku mendapatkan banyak keajaiban. Jadi, dulu saat aku melakukan ibadah dan maksiat secara bersamaan, tidak ada yang bisa aku nikmati. Tapi, disaat maksiat itu aku lepas, aku merasa damai luar biasa dan ga banyak ketakutan."]

Aku lalu mengingat kembali pengalaman dulu, saat aku masih sering melakukan kontak fisik dengan perempuan, namun aku masih melakukan shalat, sebelum dan sesudahnya. Saat itu, sebetulnya hatiku bimbang dan shalatku sungguh tidak berarti apa-apa, sebab sejatinya shalat adalah ibadah yang bisa mencegah perbuatan keji dam munkar, sedangkan setelah shalat, aku langsung menuruti hawa nafsuku untuk menyentuh perempuan. Jadi, sia-sialah shalatku, karena mungkin shalat yang aku lakukan hanya sebatas gerakan dan tidak bisa membentengi hatiku untuk tidak melakukan perbuatan dosa. Aku lalu sadar, kalau dulu aku sudah mencintai Allah, aku mungkin akan menuruti semua perintah-Nya, termasuk perintah untuk tidak melakukan dosa, apalagi setelah aku menunaikan shalat. Namun, dulu ternyata rasa cintaku pada Allah hanya dibibir saja, karena pada kenyataannya, aku masih melanggar perintah-Nya. Padahal, saat kita mencintai seorang manusia pun, kita senantiasa mencari apa yang dia sukai dan kita akan berusaha mencari perhatiannya dengan cara melakukan apapun yang dia sukai dan menjauhi apa yang dia benci. Tapi, terhadap Allah, seringkali cinta dan ketaatan kita palsu atau sangat dangkal, karena mudah goyah dan tidak bisa dibuktikan sama sekali.

["Iya kak, kakak benar. Aku sedang belajar untuk itu. Terus bimbing aku ya kak. Oya kak, kakak tahu, kenapa banyak yang CP kakak? Karena setiap keindahan akan menarik hal-hal indah lainnya untuk mendekat. Bener-bener harus hati-hati menjaga keindahan itu ya kak. Keindahan hati yang ga semua orang miliki, tapi ingin dimiliki oleh semua hati."]

Aku langsung beristighfar, saat membaca pesan dari Mrs. X. Aku tidak ingin pujian kemudian membuatku merasa berbangga diri dan kemudian menjadikanku sombong. Allah Maha Tahu siapa aku yang sebenarnya. Banyak aib yang memang Allah tutupi dan tidak diketahui oleh banyak orang, sehingga aku tidak layak untuk mendapatkan pujian seperti itu, karena apa yang aku perlihatkan selama ini, hanyalah hal-hal baik yang ada pada diriku, padahal 90% kejelekkan yang aku miliki belum aku perlihatkan. Dan aku malu, karena Allah tahu 100% siapa aku yang sebenarnya.

["Kita sama-sama belajar dan saling mengingatkan ya. By the way, seperti yang kamu ketahui sebelumnya, kalau pertama kali aku masuk grup, aku memang tidak berniat untuk mencari pacar, sebab aku sedang dalam proses pertaubatan. Aku juga tidak menyangka akan ada banyak yang mengirimkan CP dan aku juga tidak mengira, kalau aku kemudian menyukai Aucha. Semua diluar kendali aku, tapi untuk masalah keindahan hati, aku tidak sebaik yang kamu pikirkan. Namun, aku mencoba untuk terus memperbaiki diri dan membersihkan hati setiap harinya. Oya, aku mau tanya, dulu kamu kan pernah ingin kenal sama aku. Apa betul?"]

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang