Malam Pertama

163 6 0
                                    

Satu halaman terbuka, aku kemudian membacanya dengan seksama. Kata demi kata yang terangkai dalam kalimat yang kemudian tersusun menjadi sebuah paragraf, lalu tak kuasa menciptakan senyum malu-malu di atas bibirku. Aku mengingatnya kembali, cuplikan-cuplikan kejadian di dalam kepalaku yang membuat darahku berdesir dan jantung berdegup tak karuan. Malam pertama, aku masih ingat bagaimana aku memulainya, bersama Aucha yang saat itu baru saja menjadi istri sahku. Membacanya kembali, membuat dadaku terasa berdebar-debar. Aku tersenyum lebar.

=======================================

Dari balik pintu, aku melihat bidadari itu berdiri menghadap ke arahku. Seorang perempuan yang masih mengenakan kebaya berwarna putih, dengan bunga melati yang telah disusun rapi di atas kepalanya dan menjuntai ke bawah, serta kepala yang masih dihiasi oleh siger sunda (mahkota pengantin perempuan yang pada umumnya terbuat dari campuran logam) tersenyum ke arahku. Wangi parfumnya yang semerbak, seakan menjadi daya tarik tersendiri bagiku yang kini terkesima menatapnya yang tengah berjalan menghampirinya.

"Kamu cantik banget sayang. Hari ini pasti melelahkan ya. Kamu mandi duluan ya, biar aku bantu bukain baju kamu dan riasan-riasan yang ada dikepala kamu."

Aucha mengangguk. Aku kemudian membantu dia melepaskan semua yang melekat dikepala dan tubuhnya, hingga rambut panjangnya kini tergerai dengan indah dan tubuhnya sekarang hanya dibalut oleh pakaian dalam yang belum dilepaskannya. Aku menundukkan pandanganku saat melihatnya. Wajahku memerah karena malu. Aucha hanya tersenyum saat melihat tingkahku. Aku langsung memalingkan pandanganku. Dia lalu memelukku dari belakang dan berbisik mesra ke telingaku.

"Mau bareng ga mandinya?"

Tubuhku meriang tiba-tiba dan tanganku menjadi dingin seketika. Pertanyaannya yang menggoda, membuatku gugup dan salah tingkah.

"Kamu duluan aja. Nanti aku nyusul."

Jawabku, dengan wajah tidak menoleh ke arahnya. Aucha yang tahu bahwa aku sedang gugup, lalu menarik wajahku sehingga menghadap ke wajahnya. Dia kemudian mengecup bibirku singkat, sehingga aku merasa kaget dibuatnya. Wajahku langsung memerah seketika dan jantungku berdegup dengan kencang.

"Yakin? Sini aku bukain dulu ya baju suamiku. Kita mandi bareng aja. Sekarang kan kita udah jadi suami istri. Masa kamu masih dingin sama aku?"

Tanpa menunggu persetujuanku, Aucha lalu melepaskan satu persatu baju yang melekat ditubuhku, hingga menyisakan celana dalam yang masih menutup organ vitalku. Aku langsung menutupnya dengan tanganku, sebab sesuatu terlihat menonjol di sana. Aku masih malu, ketika mata Aucha melirik ke arah itu.

"Ngapain ditutupin, kan nanti 'itu' juga harus masuk ketubuh aku kan? Hehe. Kamu lucu banget Byy. Masih aja seperti ABG."

Setelah mengucapkan hal itu, tangan Aucha lalu menepis tanganku. Tangannya kemudian dengan gesit melepaskan celana dalam yang masih aku pakai, sehingga kini 'sesuatu' itu terlihat lebih jelas di depan mata Aucha. Sesuatu yang tiba-tiba membesar dan memanjang, tatkala mata Aucha fokus menatapnya dengan penuh rasa penasaran. Aku yang masih merasa malu, kemudian menutupnya kembali, meskipun terasa menyulitkan, karena ukurannya yang sudah membesar dan posisinya yang sudah berdiri tegak, seperti ingin segera menghujam ke dalam lubang kenikmatan. Aucha menelan ludahnya. Dia lalu menatap wajahku, dengan mimik wajah sedikit ragu. Tak lama kemudian, Aucha melepas pakaian yang masih ia kenakan, sehingga kini kita telanjang bulat dan saling berhadapan. Menyadari bahwa kita sudah tidak memakai sehelai kainpun, aku lalu mengambil handuk dan menutup tubuh Aucha dengannya, begitupun dengan aku. Aku langsung menutup tubuhku dengan handuk.

"Ayo kita mandi sekarang, biar ga terlalu malam."

Ajakku kepada Aucha, seraya menuntun tangannya untuk berjalan ke kamar mandi. Aucha mengikutiku. Setelah dikamar mandi, kita lalu melepaskan handuk yang menutup tubuh kita. Aku langsung mandi buru-buru, tanpa melihatnya. Setelah selesai, aku langsung keluar lebih dulu.

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang