SINDROM OTHELLO

13 1 0
                                    

Matanya berkaca-kaca. Ada yang dia tahan, setetes air sebening kristal yang nyaris jatuh di atas pipinya. Suaranya bergetar. Dia nyaris tidak bisa menyembunyikan apa yang tengah berkecamuk dalam dadanya. Di balik telpon, aku bisa melihat banyak warna, mengecap banyak rasa dan mengeja banyak debaran. Aucha tengah menahan kesedihan. Jiwa melankolisnya kini sedang berkelana dan mencari kebebasan. Dia sedang tidak baik-baik saja. Dan aku bisa merasakannya.

"Kamu kenapa sayang? Tadi kata Novi, kamu nangis?"

"Ga apa-apa sayang. Aku baik-baik aja."

Di balik kata 'baik-baik saja' yang dia ucapkan, aku sadar bahwa dia tidak sedang baik-baik saja. Aku lalu memintanya untuk terbuka dan berterus terang kepadaku. Dia kemudian menuruti mauku. Dia mulai bercerita. Mulanya aku kaget, saat Aucha mengatakan bahwa dia sedang dilanda kecemburuan. Dia juga mengatakan bahwa kepalanya sedang sakit, dan terakhir, Aucha bercerita tentang sesuatu yang kembali mengusik hidupnya, yang berasal dari orang-orang yang mengaku mencintai dia.

"Kamu kenapa cemburu sayang? Aku kan ga ngapa-ngapain?"

Aucha lalu menjelaskan tentang alasan dia cemburu. Dia cemburu, saat banyak perempuan yang memujiku. Hari ini, aku memang potong rambut, dan beberapa perempuan menyukainya. Itu yang membuat Aucha tiba-tiba merasakan kecemburuan. Sebetulnya, sudah dari pagi, Aucha terlihat cemburu, saat aku akan pergi ke Bank dan mengurus kartu ATM yang hilang. Aucha sempat berpesan, agar aku tidak genit terhadap customer servicenya. Aku memang pernah bercerita kepada Aucha, bahwa dulu aku sering berkenalan dengan customer service Bank yang cantik-cantik, hingga mereka meminta nomor HP ku dan kita kemudian menjadi akrab satu sama lain. Tapi, aku tegaskan kepada Aucha, bahwa itu adalah masalaluku, disaat aku sedang jomblo, namun disaat aku sudah memikiki pacar, maka aku sudah berhenti untuk melakukan itu. 

["Sayang, aku udah beres nih urusin kartu ATMnya. Ternyata sekarang lebih cepat, karena pakai mesin gitu, jadi ga perlu ke customer servicenya."]

Aucha merasa lega, saat aku mengatakan itu. Aku lalu pergi ke barber shop, saat aku telah selesai dari Bank. Sesampainya dirumah, aku tidak langsung mengabari atau menelpon Aucha, tapi aku langsung sibuk melakukan selfie, sehingga Aucha merasa khawatir, karena aku belum mengabarinya. Aku memang berencana mengirim pesan atau menelpon Aucha, setelah aku mengambil beberapa foto selfie, tapi Aucha keburu menelponku terlebih dahulu.

"Sayang, kamu kemana sih? Dari tadi belum ngabarin lagi. Aku khawatir. Kalau udah nyampe rumah harusnya bilang."

"Iya maaf sayang, baru aja aku mau ngabarin. Ini ngambil foto dulu sebentar. Tadi habisnya waktu aku potong rambut, orang yang biasa potongnya lagi pergi, jadi tadi adanya ceweknya sepertinya. Nah aku dipotong sama dia. Takutnya salah atau gimana, makannya aku coba ngambil foto dulu. Maaf ya sayang, udah bikin kamu khawatir."

Selesai potong rambut itulah, Aucha mulai dilanda kecemburuan tanpa sebab. Aku lalu searching dan membaca beberapa hal terkait dengan kecemburuan, karena aku merasa penasaran, kenapa pasangan bisa cemburu, walaupun kita tidak melakukan apa-apa, alias tidak berselingkuh.

=======================================

Hati-hati Cemburu Berlebihan Bisa Jadi Tanda Sindrom Othello.

Cemburu adalah emosi kompleks yang umum dialami sebagian besar orang di waktu tertentu dalam periode kehidupannya. Semua orang memiliki tingkat kecemburuan. 

Namun, belum adanya definisi tegas dan batasan atau konsensus jelas tentang apa yang disebut kecemburuan normal dan kecemburuan patologis membuat sindrom Othello belum begitu populer di kalangan masyarakat. 

Kecemburuan umumnya ditandai sebagai reaksi emosional negatif yang muncul saat seseorang kehilangan (atau takut kehilangan) hubungan yang berharga, karena ancaman saingan, baik bersifat nonfiktif maupun imajinatif. 

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang