"Ayah, kenapa kita harus shalat tahajud dan dhuha setiap hari? Bukannya itu shalat sunat? Terus, kenapa juga kita harus puasa senin dan kamis?"
Tanya Alesha, setelah kita baru selesai melakukan shalat tahajud dan kini kita sedang bersiap untuk makan sahur, karena kita terbiasa untuk puasa senin kamis.
"Alesha, kalau ayah kasih uang jajan tambahan mau ga?"
Alesha yang sedang duduk di meja makan bersama Subhi dan Aucha terlihat girang, saat mendengar tambahan uang jajan yang aku ucapkan baru saja.
"Mau yah. Kenapa ayah tanya begitu?"
Aku lalu menghampiri Alesha, sambil menyiapkan kurma dan susu untuk makan sahur pagi ini.
"Nah, ibadah-ibadah sunat seperti shalat tahajud, shalat dhuha dan puasa senin kamis itu ibarat uang jajan tambahan. Uang aja kita mau dikasih lebih, kenapa ibadah hanya mau melaksanakan yang wajib saja? Padahal Allah sudah menjanjikan kebaikan dalam setiap ibadah sunat yang Dia perintahkan. Selain itu, bangun pada dini hari itu sangat menyehatkan dan membuat otak jadi cerdas nak, karena pada dini hari, rata-rata orang sedang tertidur dan radiasi gelombang elektromagnetik juga menurun. Nah, disaat itulah doa cepat terkabul, kita juga bisa rileks dan otak sangat fresh untuk mengerjakan sesuatu. Shalat dhuha dan puasa senin kamis juga memiliki banyak manfaatnya, sama halnya seperti shalat tahajud."
Aku lalu menjelaskan secara rinci tentang manfaat ibadah-ibadah yang Alesha tanyakan tadi. Aku memang membiasakan keluargaku untuk bangun pada pukul 02.30, lalu kita mandi untuk melakukan shalat taubat, shalat tahajud dan shalat hajat. Setelah itu, kita kemudian mengaji, hingga menunggu waktu subuh. Setelah shalat subuh, kita melakukan dzikir pagi, hingga pagi. Kita juga rutin untuk melakukan sedekah subuh, sebelum melakukan aktivitas sehari-hari. Aku juga membiasakan keluargaku untuk shalat dhuha dan juga puasa senin kamis, meskipun semuanya adalah ibadah sunat, tapi aku ingin menjadikan ibadah-ibadah sunat tersebut rutin dilakukan oleh keluargaku dan menjadi sebuah kebiasaan positif yang bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
=======================================
MANFAAT SHALAT TAHAJUD DALAM MENURUNKAN STRES
Shalat Tahajud merupakan shalat sunnah muakkad yang dilaksanakan pada malam hari atau sepertiga malam terakhir, setelah terjaga dari tidur. Shalat ini dapat dikerjakan minimal dua rakaat dan bukan merupakan bagian dari salat wajib lima waktu. Meskipun tidak wajib, seruan shalat tahajud ini tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 79 yang artinya: “Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Selain mendapatkan tempat yang terpuji, salat tahajud juga memiliki banyak keutamaan dan manfaat, yaitu dikabulkan doa-doanya dan diampuni dosanya, seperti yang tercantum di dalam hadits Riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya: “Pada tiap malam, Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman: “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, aku ampuni dia.”
Manfaat shalat ini tidak hanya sebatas dalam bidang agama, dalam bidang medispun memiliki manfaat tersendiri, seperti menurunkan stres. Berdasarkan sudut pandang psikologis, stres didefinisikan sebagai keadaan internal yang disebabkan oleh kebutuhan psikologis tubuh atau situasi lingkungan maupun sosial yang berpotensi berbahaya, menimbulkan tantangan, memberikan perubahan, atau membutuhkan mekanisme pertahanan seseorang. Sujud pada malam hari akan mengalirkan darah yang kaya oksigen ke otak. Hal ini akan memberikan efek stabil dalam sekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang berfungsi dalam regulasi hormon kortisol, androgen, dan aldosteron. Hormon-hormon ini berfungsi dalam penurunan stres. Selain itu, gerakan sujud juga memicu sekresi hormon serotonin, endorfin, dopamin, dan oksitosin yang dikenal dengan julukan “hormon bahagia”. Hormon-hormon ini akan menurunkan stres secara fisiologis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)
Roman d'amourBecky adalah perempuan yang sudah menutup hatinya selama dua tahun. Dia tidak pernah ingin menjalin hubungan lagi dengan siapapun. Sampai suatu hari, dia berkenalan dengan Freen Sarocha yang dia panggil Aucha dalam sebuah grup khusus lesbian. Becky...