Hati yang Ikhlas

23 2 0
                                    

"Ayah, apa betul kemarin ayah bilang sama Doni, kalau aku sudah melahirkan, ayah mau nikahin Desi, sekretaris ayah yang baru lima bulan bercerai itu? Apa betul yah??"

Suara Aucha terdengar bergetar. Dia seperti tengah menahan marah, kesal dan ingin menangis. Aku berusaha menenangkan Aucha terlebih dahulu, meskipun sebetulnya aku sangat geram mendengar ucapan yang tak lain adalah fitnah untukku.

"Kamu wudlu dulu ya, ga bagus sekarang kita bahas sesuatu, disaat kamu sedang emosi. Ayah juga mau wudlu dan istighfar. Baru setelah itu, kita bicara baik-baik. Kalau perlu kita panggil Doni dan Desi ke sini."

Aku lalu memapah Aucha untuk pergi ke kamar mandi dan mengambil air wudlu. Setelah berwudlu, aku lalu membaca istighfar dan shalawat untuk nabi sebanyak 1000x. Aku sedang berusaha untuk mengendalikan emosiku, saat tubuhku mulai bereaksi seperti ingin marah atau merasakan emosi-emosi negatif lainnya. Aku selalu teringat dengan pesan Rasulullah, ketika kita sedang marah, maka ambillah air wudlu dan beristighfarlah.

=======================================

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan terbuat dari api. Dan api itu hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, jika seorang di antara kamu marah, maka berwudulah." (HR. Abu Daud).

Dari Abu Dzarr RA, Nabi SAW bersabda, 'Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun, jika tidak lenyap pula, maka berbaringlah'. (HR Abu Dawud) 

"Telah menceritakan kepada kami, Husain bin Muhammad, telah mengabarkan kepada kami, Ibnu Abi Az-Zainal dari ayahnya dari 'Urwah dari Al Ahnaf bin Qais berkata, telah mengabarkan kepadaku keponakanku, ia berkata, "Aku berkata kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah! Sampaikanlah suatu perkataan kepadaku dan peringkaslah, mudah-mudahan aku memahaminya.' Rasulullah SAW bersabda, 'Jangan marah'. Lalu aku mengulanginya berkali-kali, semuanya dibalas Rasulullah dengan sabda, 'Jangan marah." (HR. Ahmad). 

Imam Ahmad meriwayatkan hadits, bahwa Rasulullah bersabda 'Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah'. (HR Ahmad)

"Barangsiapa menahan amarah, padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai." (HR. Ahmad & Abu Dawud) 

 (Sumber: https://www.detik.com/hikmah/doa-dan-hadits/d-6347631/pesan-rasulullah-saw-dalam-hadits--jangan-marah)

Rasulullah SAW "Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar, bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka" (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir)

Di dalam kitab Al-Jami’ Al-Shagir terdapat sebuah hadis Nabi SAW, “Perbanyaklah shalawat kepadaku, sebab shalawat kalian dapat menghapus dosa-dosamu, meninggikan derajatmu dan menjadi syafaat bagimu di hadapan Tuhanku.

(Sumber: https://el.iti.ac.id/blog/perintah-sholawat-makna-sholawat-dan-sholawat-munjiyat/)

=======================================

Setelah selesai beristighfar, aku kemudian menoleh ke arah Aucha yang juga baru selesai beristighfar.

"Lain kali, kalau menerima berita apapun yang belum jelas kebenarannya, maka teliti terlebih dahulu, karena bisa jadi semua itu fitnah. Di dalam islam, ada istilah yang disebut dengan Tabayun."

Aku kemudian menjelaskan perihal Tabayun kepada Aucha yang kini sudah mulai terlihat tenang.

=======================================

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang