Aku pernah menjadi langit bagi bulan yang belum selesai dengan masalalunya. Menjadi teduh bagi panas yang masih memuai dalam tubuh. Aku terbiasa menjadi payung bagi hujan yang masih ingin jatuh di atas tanah. Aku adalah rumah singgah bagi hati yang memang hanya ingin singgah dan bukan menetap selamanya. Aku adalah bayangan bagi sayap-sayap patah yang ingin segera terbang. Aku adalah ilusi yang diciptakan dalam puisi. Aku adalah kesedihan bagi belahan jiwa yang terpisahkan sementara. Aku hanyalah tempat menunggu, bagi mereka yang tengah sepakat untuk bertemu. Aku hanyalah tamu, diteras rumah mereka yang bernama masalalu. Aku hanyalah tamu, sebab hanya dia satu-satunya pemilik rindu dihatimu. Kau rapal saja sakit dan senyum di dadamu. Ada namanya berdegup di sana. Masih tentang dia, masih sama. Dia tak pernah kemana-mana. Kau masih mencintainya.
***
De Javu. Aku seperti tengah mengulang apa yang pernah terjadi dalam hidupku. Mencintai orang yang belum selesai dengan masalalunya. Aku seperti diingatkan pada tahun 2012, ketika aku pertama kali jatuh hati kepada Febri. Cinta pertama yang aku berikan kepada orang yang salah. Rasa yang aku pupuk kepada dia yang masih memiliki rasa kepada cinta pertamanya. Ya, kala itu Febri masih belum lupa kepada pacar perempuan pertamanya yang bernama Tisa. Tisa yang menurutnya telah mengkhianati dia dengan sahabat dekatnya sendiri yang bernama Irna. Febri selalu mengatakan kalau dia masih benci kepada mereka berdua. Febri yang tak berhenti menceritakan bahwa Tisa adalah seorang play girl, tidak setia dan sejumlah kejelekan-kejelekan pada diri Tisa lainnya dia ceritakan kepadaku. Semua yang dia ceritakan ternyata berbanding terbalik dengan hatinya. Febri belum bisa melupakan Tisa.
Dan aku menjatuhkan hatiku pertama kali kepada orang yang masih merindukan mantan kekasihnya untuk kembali bersamanya. Aku menghabiskan 5 tahun bersama dia yang masih mengenang cinta pertama yang menjalin hubungan beberapa bulan saja bersama dia. 5 tahun yang ternyata tidak seindah seperti dua bulan saat Febri bersama Tisa. Kesetiaan dan pengorbanan tidak pernah cukup untuk menggeser nama seseorang yang telah mengkhianati hati. Aku kalah oleh dia yang singgah pertama kali. Yang selalu dikenangnya setiap kali aku tengah bersamanya.
Kau tahu rasanya aku kala itu? Aku sampai lupa untuk bisa menjadi diriku sendiri. Sebab, aku terlalu sibuk untuk menjadi masalalu dia yang masih dia jatuh cintai itu. Aku sibuk menjadi Tisa dalam bentuk yang lain. Aku sibuk mencari tahu tentang Tisa, hingga aku lupa caranya untuk berbahagia.
Dan Febri kembali mengulang patah hati yang dia buat sendiri, ketika Irna lalu jatuh hati kepadaku, seperti dulu Irna jatuh cinta kepada Tisa. Namun, berbeda dengan Tisa, aku masih setia kepadanya. Kesetiaan yang sia-sia, sebab aku tidak sekurang ajar Tisa. Tisa yang membuat dia masih luar biasa dengan label kurang ajarnya itu.
Baik saja tidak cukup untuk membuat orang jatuh cinta. Sebab dua kali aku sudah menjadi orang baik, namun aku tak bisa mengalahkan orang yang lebih dulu singgah dalam hati seseorang. Febri dan Anna adalah dua nama yang membuat aku sadar bahwa masalalu tidak bisa dihapus begitu saja. Bahwa hubungan baru dalam jangka waktu lama, belum tentu berkesan dalam hatinya. Bahwa perhatian dan kebaikan belum tentu menggeser sakit hati dan kesedihan yang mereka rasakan bersama orang sebelum aku.
Dan kini, aku kembali tertawan oleh masa depan yang masih dia namakan sebagai masalalu. Aku jatuh cinta pada harapan yang masih dia kemas sebagai kenangan. Aku merindukan debaran-debaran yang ternyata masih dia rapal sebagai kata kehilangan.
Aku dan dia tengah berada dalam rasa yang bersebrangan. Aku dalam kapal bernama "Kebahagiaan" dan dia dalam perahu bernama "Kesedihan". Aku yang melaju ke depan, sedang dia yang berbalik ke belakang. Aku yang ingin berlari ke tujuan, sedang dia yang ingin masalalunya berbalik ke pangkuan.
***
"Aku bertemu dengan Sandra kemarin di Kantor. Suaminya ada tugas ke Jogja. Sandra mengatakan kalau dia kangen sama aku. Aku lalu mengatakan kalau aku sudah punya pacar. Dia kemudian menebak beberapa nama, seperti Spider, Molmol, dan Keong, namun aku mengatakan kalau pacarku bukan salah satu diantara nama yang dia sebutkan itu. Aku lantas memperlihatkan foto kamu kepada dia. Dia mengira kamu laki-laki. Dia bersyukur karena aku akhirnya bisa menjalin hubungan bersama seorang laki-laki. Namun, saat dia melihat nama kamu dikontakku 'Becky Pretty Handsome', dia lalu menanyakan jenis kelamin kamu yang sebenarnya. Aku mengatakan kalau kamu perempuan. Dia marah. Dia bahkan bertanya kamu kerja dan tinggal dimana. Aku hanya menjawab kalau kamu adalah seorang penulis dan tidak bekerja. Aku mengatakan kalau kamu punya usaha sendiri. Ya begitulah dia. Dia masih belum terima, ketika aku menjalin hubungan baru bersama seorang perempuan selain dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)
RomanceBecky adalah perempuan yang sudah menutup hatinya selama dua tahun. Dia tidak pernah ingin menjalin hubungan lagi dengan siapapun. Sampai suatu hari, dia berkenalan dengan Freen Sarocha yang dia panggil Aucha dalam sebuah grup khusus lesbian. Becky...