VALIDASI DIRI

564 34 0
                                    

Dari kepribadian dan karakter Spider yang sekarang sudah tidak berada di dalam grup, aku jadi banyak belajar tentang banyak hal, salah satunya adalah tentang apa itu validasi diri. Spider selalu haus akan validasi dari orang lain. Dia butuh pengakuan dari orang lain bahwa dirinya populer, dicintai dan dibutuhkan semua orang. Dia sebetulnya memiliki kepercayaan diri yang rendah, sehingga dia mencari sesuatu yang bisa orang lain lihat dari dirinya. Dia mengencani banyak perempuan dalam waktu seumur jagung. Dia menyakiti mereka dan merasa bangga dengan daftar nama-nama perempuan yang sudah berhasil dia dapatkan. Dia akan memamerkannya dimanapun yang bisa dilihat orang lain. Dia akan men-screenshoot setiap percakapan dengan perempuan-perempuan, terutama percakapan dengan perempuan yang pernah singgah dalam hidupnya, lalu dia akan mengumumkannya kepada semua orang. Spider selalu merasa bangga, ketika dia diperebutkan banyak orang, dibutuhkan atau ketika dia menjadi penting dalam sebuah kelompok. Spider bahkan tidak segan-segan untuk mencari gara-gara dengan semua orang, mengadu domba, bahkan membuat sebuah konflik di dalam sebuah kelompok, hanya agar dirinya muncul sebagai orang yang bisa memberikan solusi.

“Ini lihat, Ay sampai ngemis-ngemis mau balikan, tapi akunya ga mau. Aucha juga pernah ngebet banget mau jalan sama aku, tapi akunya ga mau. Aku cukup populer memang digrup, karena mereka bilang aku cuek dan itu yang membuat orang lain penasaran.”

Puji Spider, suatu ketika kepadaku dengan memperlihatkan screenshoot-screenshoot percakapan dia dengan perempuan-perempuan tadi. Aku sampai tidak habis pikir dengan kelakuannya yang banyak membicarakan hal-hal yang tidak penting. 

Tapi, dari obrolan-obrolan dengannyalah aku jadi paham bahwa dia memiliki self-esteem (penilaian dia tentang dirinya sendiri) rendah. Mungkin masalalunya berperan besar dalam hal ini. Entahlah, yang pasti aku merasa lega karena telah bebas dari orang seperti dia, karena dia selalu meracuni aku dan orang lain dengan pikiran-pikiran dan perilaku negatifnya itu.

Dan dari kejadian Spider itu, aku jadi lebih tahu caranya untuk menghargai dan mencintai diri sendiri. Aku tidak perlu validasi dari orang lain hanya untuk membuat diri sendiri  merasa bangga dan berharga. Kita diibaratkan seperti sebuah gelas, jika gelas kita sudah penuh dengan air, maka kita akan bisa mengisi gelas-gelas orang lain. Tapi, jika gelas kita kosong, maka kita tidak bisa berbagi dengan siapapun. Itulah yang terjadi dengan Spider, gelasnya kosong. Dia tidak memiliki cinta untuk dirinya sendiri. Dia tidak bisa menyayangi dan menghargai diri sendiri, sehingga dia haus akan penilaian, pujian dan cinta dari orang lain, karena gelasnya memang kosong. Sebetulnya, dia hanya perlu untuk mencintai dirinya sendiri, sebelum mencintai orang lain, sehingga dia tidak perlu mencari perhatian dari siapapun.

***

[“Kamu sudah mengungkapkan perasaan kamu sama aku, jadi setelah ini kita mau bagaimana?”]

Sepagi ini aku sudah mendapatkan satu pesan masuk dari Aucha. Perasaanku menjadi gugup seketika dan badanku tiba-tiba berkeringat dingin. Selalu seperti itu yang aku rasakan, ketika notif pesan darinya muncul di depan layar handphoneku.

[“Apa kamu mau jadi pacar aku begitu?”]

Tambah Aucha tiba-tiba. Tanganku semakin gemetaran untuk membalas pesannya. Perutku menjadi mulas seketika. Aku tidak tahu harus menjawab apa. Tapi, aku kemudian memberanikan diri untuk berterus terang lagi kepadanya.

[“Aku sebetulnya tidak mengerti dengan apa itu pacaran. Menurutku pacaran hanya sebuah pembatasan. Ikatan yang sebetulnya adalah penjara bagi kebebasan dan kebahagiaan. Tahun ini aku sudah menghapus istilah pacaran dalam hidupku. Aku ingin kamu menjadi kekasihku. Mentari yang membuatku berpijar untuk terus mengejar mimpi. Aku tidak akan membatasi kamu dalam hal apapun. Kamu bisa menjalin hubungan dengan siapapun, selain dengan aku. Aku hanya ingin menjadi tempat paling nyaman untukmu pulang dan menceritakan tentang apapun yang kamu mau. Aku hanya ingin kita terus berkomunikasi, saling menguatkan, memotivasi dan saling mengasihi. Aku tidak akan mempermasalahkan, jika kamu ingin menjalin hubungan dengan A, B, C ataupun D, ketika kamu menjadi kekasihku. Silahkan saja, aku tidak akan memperdebatkan itu, karena aku mengerti bahwa kamu juga butuh interaksi dari orang lain selain aku. Mungkin dari A kamu akan mendapatkan sebuah perhatian, dari B kamu bisa mendapatkan perlindungan, dari C kamu bisa jalan-jalan kemanapun yang kamu mau, dan dari D kamu bisa mendapatkan tawa. Sedang dari aku, kamu bisa mendapatkan kenyamanan yang tidak bisa kamu dapatkan dari mereka. Aku sangat membebaskan kamu untuk menjadi diri kamu apa adanya, tanpa harus takut dengan kata cemburu dan kata putus. Aku sudah lupa dengan apa itu cemburu dan rasa takut kehilangan, karena banyaknya rasa sakit yang sudah banyak aku lalui dimasalalu, sehingga aku mengerti apa itu ikhlas dan melepaskan kemelekatan. Aku memang mencintai kamu, namun aku tidak merasa memiliki kamu. Itulah yang aku harapkan dari hubungan ini. Mencintai, tapi tidak merasa memiliki. Memeluk, namun tidak membuat sesak. Dan membahagiakan, tapi membebaskan. Apa kamu siap?”]

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang