HATI

70 4 0
                                    

Rasulullah SAW bersabda,"Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula  seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu (hati).” (HR Bukhari dan Muslim).

["Aku lagi kesel nih Byy. Ada gosip ga jelas. Nanti aku cerita ya."]

Siang ini Aucha tiba-tiba mengatakan kalau dia sedang kesal. Aku langsung membalas pesannya dengan mengirimkan voice note, karena aku sedang berada di rumah sakit.

["Udah ga usah didengerin kalau yang negatif dan bikin kamu kesal, nanti badan kamu sakit."]

["Iya Byy, kesel akunya. Ada aja namanya omongan. Byy, kamu jawab jujur ya, apa menurut kamu, aku gampangan?"]

Aku kaget membaca pertanyaan Aucha. Aku tidak tahu alasan Aucha, kenapa dia bertanya seperti itu.

["Menurut aku, kamu sebetulnya orang yang susah untuk membuka hati. Tapi, untuk cara kamu bersikap, kamu terlalu ramah aja kepada semua orang. Kamu terlalu perhatian kepada semuanya dan kamu ga tegas. Jadi, orang-orang mikir kamu ngasih sinyal kepada mereka."]

Tidak berapa lama kemudian, Aucha mengirimkan tiga screenshoot pesan dari salah satu anggota grup berinisial ST.

=======================================

[ST: "Berita yang aku dapat terakhir, kamu itu ditolak sama S."]

[Aucha: "Hah? Hahahaha, yang ngomong siapa ya? Aduh, ada-ada aja. Tapi, ga apa-apalah, kamu kasih tahu aku ya berita yang buruk-buruk. Aku sama S baik-baik aja ko, ga ada yang menolak dan ditolak."]

[ST: "Ah, aku udah hapus chatnya sih. Orang yang dekat dengan S yang ngasih tahu aku perihal itu. Kamu ko masih aja ya senang bermain-main seperti itu. Apa yang kamu cari sih? Kamu ga hanya melukai hati mereka,  tapi kamu bahkan menyakiti diri kamu sendiri."]

[Aucha: "Astagfirullah, aku sama S ga ada apa-apa ya. Kamu tanya aja S nya langsung."]

[ST: "Itu S sendiri yang bilang sama temennya perihal itu. Udah lama sih berita itu ada, kalau ga salah sih waktu aku pernah nanya itu sama kamu."]

[Aucha: "Dia nyuruh aku nunggu malah, karena dia mau keliling ke beberapa daerah dulu."]

[ST: "Entah ya, itu bukan urusan aku juga sih."]

[Aucha: "Ya ga taulah, biarin aja ga apa-apa. Kadang-kadang ucapan suka salah."]

[ST: "Mau kamu atau S yang jujur, itu urusan kalian. Tapi, kalian cocok sih."]

[Aucha: "Kamu emang ga tau gosip terbarunya lagi? Berarti teman kamu ga update tuh."]

[ST: "Tapi, jika masih melakukan hal-hal yang sama bisa membuat kamu bahagia, ya silahkan."]

[Aucha: "Ga ada yang nyakitin. Aku baik-baik saja. Aku ga ngapa-ngapain sama siapapun. Sumpah Demi Allah."]

[ST: Aku hanya menanggapi ini. Kamu ga tahu kan kalau A, M, bahkan S itu ngomongin kamu? Hentikan obsesi kamu untuk dikejar. Sayangilah dirimu. Dengan kamu bersikap seperti yang dulu-dulu, paling tidak gelar gampangan itu sudah kamu dapatkan. Cukup Cha, jangan lagi membuat dirimu rendah seperti itu."]

=======================================

["Aku sakit hati Byy."]

Aku hanya menggelengkan kepala, ketika selesai membaca screenshoot pesan dari teman Aucha. Aku tidak habis pikir, kalau gosip, gibah, gunjing, judgement, dan semua perilaku negatif seperti itu semakin sering dilakukan oleh orang-orang jaman sekarang.

AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang