["Malam ini begitu dingin, hingga menusuk tulangku. Saat ini, kamu pasti sedang terlelap dengan mimpi-mimpi indah kamu. Tentang aku mungkin atau tentang perasaan dan keinginan kamu untuk bersentuhan denganku. Sepanjang jalan menuju Rumah Sakit, aku teringat kamu, kata-kata manis kamu, gombalan kamu, pujian kamu, dan keinginan kita untuk bisa bersama.
Sayang, aku tahu, ada mimpi yang belum terwujud, ada harapan-harapan yang menunggu untuk kita gapai. Saat ini, mataku terpejam untuk mencoba mengingat kamu, wajahmu, dan ketakutan-ketakutan yang sering aku rasakan, saat tubuhku terasa lelah karena sakit. Aku takut mati Byy. Aku takut meninggalkan kamu dengan kesedihan-kesedihan kamu. Aku takut harapan-harapan dan mimpi itu hilang. Saat ini, aku tengah membayangkan keindahan-keindahan mimpi kita, ketika aku bisa hidup sama kamu, Subhi, Alesha, Mirza, dan Atha, sebuah kehidupan yang sempurna bersama kamu.
Andai malam ini adalah malam terakhirku, aku titipkan mimpiku kepada kamu yah. Aku sayang sama kamu. Maaf, kalau aku selalu membuat kamu marah dan kesal. Aku terlalu manja mungkin. Maaf yah, maafin aku."]
Hati aku gerimis bukan main, saat dini hari ini membuka mata dan mendapati satu pesan masuk dari Aucha pada pukul 02.00. Kemarin, pada hari kamis, aku memang tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan Aucha, karena dia harus melakukan kemo di Rumah Sakit. Kita hanya chatting, ketika Aucha selesai dikemo dan ketika dia pulang ke kosan. Kemarin, aku juga tiba-tiba merasakan sesak nafas bukan main dan hal ini kerap terjadi, setiap kali Aucha masuk rumah sakit.
[Mrs. X: "Kita bisa merasakan hidup dan mati, setiap kali kita bernafas. Ketika kita menghirup, kita hidup. Ketika kita hembuskan, itulah kematian. Kakak terikat batin dengan Kak Aucha, sehingga saat Kakak sesak, kakak merasakan keperihan antara hidup dan mati yang Kak Aucha rasakan saat ini. Kita harus mulai menyadari setiap hembusan nafas kita. Sadar nafas. Kehidupan kita ada di dalam nafas itu kak.
Kadang, kita melakukan banyak kegiatan, hingga lupa bahwa kita ini sedang bernafas.
Kita merasakan hidup itu, saat kita menarik nafas dan kita merasakan mati, saat kita menghembuskannya. Kakak semangat ya. Kalian luar biasa, bisa merasakan kontak batin yang begitu kuat. Sehidup semati. Jarang orang yang bisa begitu. Aku yakin, Allah pasti akan menyembuhkan dan menyehatkan Kakak dan Kak Aucha. Kalian orang hebat dan Allah pasti punya rencana indah dibalik semua ini, aamiin."]
Itu adalah pesan yang dikirimkan oleh Mrs. X pada hari kamis, saat dia mengetahui bahwa aku sesak nafas dan hanya bisa berbaring diatas kasur. Mrs. X mulai sadar bahwa kondisi aku selalu tiba-tiba begini, ketika Aucha masuk rumah sakit. Aku juga tidak tahu kenapa aku selalu merasakan apa yang sedang Aucha rasakan di sana. Aku sangat khawatir juga dengan kondisi Aucha. Aku sudah menyarankan agar Aucha tidak pulang kekosan, melainkan dirawat di Rumah Sakit, namun Aucha menolaknya. Aku sungguh khawatir dengan kondisinya, pasca dia melakukan kemo, karena Aucha sering mengeluhkan pusing dan mual. Dan benar saja, saat Aucha sudah berada dikosan, dia kesulitan untuk makan, karena dia merasakan mual yang teramat sangat. Aku bahkan baru membaca pesan terakhir dia yang dia kirimkan pukul 23.18. Aucha mengatakan bahwa dia lapar, tapi perutnya mual. Aku sungguh merasa tidak berguna, saat mengetahui kondisi dia seperti ini. Aku ingin pergi ke Jakarta dan merawat dia, hingga dia sembuh, meskipun sebetulnya aku masih tidak boleh pergi kemana-mana.
["Sayang, kenapa kamu ngomong begitu? Kamu bakal baik-baik aja sayang, percaya sama aku. Aku nangis bacanya. Kamu jangan bilang gitu lagi ya. Kamu bakal sembuh, sehat dan panjang umur, aamiin. Ini aku mau mandi, jadi diem dulu, karena aku sedih. Kamu kenapa tiba-tiba harus ke rumah sakit lagi? Aku bilang kan, kamu mending dirawat dulu di sana dan jangan pulang, biar kepantau kalau di rumah sakit. Aku mau nemenin kamu dirumah sakit, kalau kamu masih belum pulih."]
KAMU SEDANG MEMBACA
AUCHA (Idola yang Saling Jatuh Cinta)
RomansaBecky adalah perempuan yang sudah menutup hatinya selama dua tahun. Dia tidak pernah ingin menjalin hubungan lagi dengan siapapun. Sampai suatu hari, dia berkenalan dengan Freen Sarocha yang dia panggil Aucha dalam sebuah grup khusus lesbian. Becky...