17- Albino

553 90 12
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Chandra melewati koridor dengan setumpuk buku di pangkuannya. Chandra sebenarnya hanya berniat untuk pergi ke toilet tadi, namun ia berpapasan dengan seorang guru yang membawa buku catatan milik kelasnya, yakali gak dibantu.

"Hm, terserah Mama lah, Maudy ikut aja."

Langkah Chandra terhenti ketika mendengar Maudy berbincang dengan seseorang di telepon di ujung koridor sana. Maudy berbicara dengan suara pelan. Namun sayang, Chandra masih bisa mendengarnya walau tidak terlalu jelas.

"Iya, Maudy datang ke kantor nanti malem, Mama bawel banget, sih?" Tukas Maudy tampak tak suka.

Maudy menutup panggilannya sepihak setelah itu. Saat berbalik badan, Maudy tampak terkejut melihat Chandra yang berjalan menghampirinya.

"Lo selalu ada setiap kali gue mau sembunyiin sesuatu, kayaknya kita beneran jodoh, deh, Chan." Maudy bersidekap dada dengan tawa kecilnya.

"Telepon siapa?" Tanya Chandra retoris.

Chandra sudah tahu jika Maudy menghubungi ibunya, ia menyebutnya berulang kali tadi.

"Nyokap." Jawab Maudy jujur.

"Oh." Chandra lalu meneruskan langkahnya menaiki tangga yang menuju kelasnya.

Maudy pun mengikuti Chandra. Kini, keduanya berjalan beriringan menapaki anak tangga.

"Dy." Panggil Chandra tiba-tiba.

"Hm?" Balas Maudy.

"Lo ada hubungan apa sama Kak Jerry?"

Chandra sempat ingat beberapa hari lalu—saat di rumah Satria— Jerryan mengirim pesan pada Maudy dan mengajak gadis ke salah satu club. Tidak mungkin yang dimaksud Jerryan adalah club senam, bukan? Dari pergaulan Maudy yang demikian bebas, Chandra bisa menebak jika Maudy sering pergi ke tempat hiburan malam bersama laki-laki, mungkin salah satunya Jerryan.

"Emh—gak tau, cuma temen biasa. Beberapa kali jalan, sih, cuma ya—gak ada hubungan apa-apa." Jawab Maudy seolah tanpa beban.

Chandra menatap Maudy penuh rasa iba. Chandra merasa—sayang sekali Maudy di usia yang belia sudah begitu akrab dengan dunia malam. Maudy bahkan bercerita dengan ringannya, seolah hal yang ia katakan bukan aib sama sekali.

"Lo gak sayang, Dy?" Tanya Chandra tiba-tiba.

Dahi Maudy berkerut tak paham.

"Sama Jerryan? Ya, nggak, lah! Gue sama dia cuma main-main, cari have fun nya aja, toh dia ganteng, asik juga." Jawab Maudy apa adanya.

CULTURE SHOCK!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang