53- Perlahan terbit

530 74 6
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


******

Gentala memasukkan buku-bukunya ke dalam tas setelah bel pulang berbunyi, begitu pula dengan Nafis, Satria, dan Chandra yang  turut merapikan semua alat-alat sekolahnya. Kelas sangat sepi, sebagian besar murid sudah keluar sejak tadi.

“Duluan ke depan, dah, gue ada urusan bentar.” Ucap Chandra tiba-tiba.

“Mau kemana? Jangan bilang wacana doang ini kita punya rencana.” Balas Nafis, takut jika Chandra membatalkan janji yang telah mereka buat hari ini.

“Kagak, urusan bentaran doang. Udah duluan ke mesjid, nanti gue nyusul.” Jelas Chandra.

Seperti biasa, mereka terbiasa untuk melaksanakan shalat ashar di sekolah karena jam pulang sekolah hanya berjarak beberapa menit sebelum adzan ashar berkumandang.

“Yaudah, kita tunggu.” Ujar Gentala yang malas berdebat, kemudian pergi dari sana.

“Duluan, Chandra!!” Satria melambaikan tangan, kemudian mengikuti langkah Nafis dan Gentala.

Chandra hanya mengangguk pelan.

Usai memastikan semua temannya pergi, Chandra pun menghela berat. Chandra menggendong tas ransel miliknya kemudian berjalan menuju satu-satunya meja yang masih berpenghuni di sana. Yakni, meja milik Chaterine—seorang yang sejak tadi memang belum keluar kelas.

Your friends gak akan tiba-tiba balik ke sini dan nge-labrak kita, kan? Chaterine bertanya penuh rasa was-was, membuat Chandra tertawa mendengarnya.

“Gak akan.” Jawab Chandra singkat.

Chandra duduk di kursi yang sedikit berjarak dari Chaterine namun dapat mendengar perkataan gadis itu dengan jelas kendati ia berbisik.

Chandra melepas jam tangan miliknya ketika itu, kemudian memasukannya ke dalam saku. Raut wajah pria itu tampak sangat serius. Hal tersebut membuat Chaterine mejadi merasa gugup.

“Maudy sakit apa?” Chandra bertanya tanpa basa-basi, bahkan tanpa bertanya kabar Chaterine sama sekali.

Padahal, ini kali pertama mereka berdua kembali bertatap muka setelah sekian lama. Jelas sekali jika tujuan Chandra menemuinya hanya untuk membahas tentang Maudy, tidak lebih.

“Kayaknya itu ada hubungannya sama Jerryan cause Maudy told me if she berantem sama dia sekitar beberapa hari lalu.” Chaterine menjawab.

“Aghr! Kenapa dia masih pacaran sama cowok itu!” Chandra memukul meja di depannya, melampiaskan kekesalan atas tindakan Maudy yang menurutnya tidak masuk akal.

CULTURE SHOCK!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang