♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!
******Chandra sampai di rumah pukul setengah tujuh malam. Chandra melaksanakan shalat magrib di jalan tadi, maka dari itu ia pulang agak terlambat. Begitu Chandra masuk, rumah terlihat sangat sepi. Khawatir jika Restu dan Riani tidak ada di rumah, Chandra pun berlari agak cepat menaiki tangga.
Chandra segera mengecek pintu kamar Restu yang sedikit terbuka dan menghela lega begitu melihat kedua adiknya berada di sana.
“Assalamualaikum.” Chandra mengucap salam selaras kakinya yang memasuki kamar tersebut.
“Waalaikumusalam.” Jawab Restu yang duduk di atas sofa tengah berkutat dengan laptop miliknya.
"Ngerjain tugas?" Chandra bertanya retoris, dan dibalas Restu dengan bergumam kecil.
Atensi Chandra tertuju pada Riani yang hanya duduk di atas ranjang dan menatap kosong pada layar televisi. Riani tidak menjawab salamnya, hal itu membuat Chandra merasa sedikit khawatir. Bahkan, Riani tampak tidak sadar jika Chandra memasuki ruangan ini beberapa saat lalu.
“Ri, kamu Sakit?” Chandra berjalan menghampiri adik bungsunya dan duduk di tepi ranjang.
Atas pertanyaan sang kakak, Riani menggeleng pelan.
“Nggak, Riri baik-baik aja.” Jawab Riani dengan suara parau.
Merasa ada yang tidak biasa dari kondisi adik bungsunya, Chandra menatap Restu untuk meminta penjelasan. Namun, alih-alih mendapat jawaban, Chandra justru dikejutkan dengan luka lebam yang ada di sudut bibir adik laki-lakinya itu.
“Lo—” Pertanyaan Chandra terhenti ketika Restu tiba-tiba menggeleng cepat, seolah mencegahnya untuk banyak bertanya.
Chandra terdiam sejenak dan mengangguk paham.
“Kalian udah makan?” Chandra bertanya, berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
Ada korelasi antara keanehan sikap Riani dengan luka di wajah Restu. Maka dari itu, ada baiknya Chandra tidak membahasnya sekarang, khawatir itu akan membuat kondisi Riani semakin parah.
“Belum.” Jawab Restu singkat.
“Kebetulan tadi gue beli makanan di jalan, udah gue duga emang kalian belum pada makan malem.” Ujar Chandra sembari mengeluarkan box makanan dari paper bag yang dibawanya.
Berusaha membuat suasana mereka kembali cair, Restu beranjak dari sofa dan duduk di pinggir tempat tidur bergabung bersama kedua saudaranya. Walaupun, sebenarnya Restu sama sekali tidak berselera makan saat ini.
“Itu apa?” Restu menunjuk paper bag lain yang Chandra simpan di sisi tubuhnya, tidak ditunjukkan pada mereka.
“Macaron.” Jawab Chandra apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CULTURE SHOCK!!
Fiksi PenggemarKisah 5 orang santri yang tiba-tiba masuk sekolah umum. Ikuti keseruan Chandra, Gentala, Nafis, Anggana, dan Satria dalam mengarungi masa muda mereka yang penuh godaan. Doain, ya, semoga mereka bisa tetap Istiqomah. **** Publish : 3 April, 2023 C...