43- Chandra dan Maudy

488 80 1
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******


Chandra datang ke sekolah dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Pemuda yang dikenal dengan setelan seragam rapih itu kini menampilkan kesan misterius dengan hoodie hitam bertudung yang menutupi kepalanya. Chandra juga mengenakan masker. Hal tersebut hampir keseluruhan wajahnya tidak terlihat.

"Pakean antum kenapa item-item begitu, Chan? Lagi cosplay jadi black partner apa gimana?" Nafis tampak heran dengan pakaian temannya itu.

"Black Panther! Black partner mata lo!" Protes Gentala yang duduk di samping Nafis.

"Ye, maaf, itu maksudnya." Balas Nafis.

"Gak enak badan dikit." Jawab Chandra, kemudian duduk di kursi yang biasa ia duduki.

"Kalau gak enak badan ke rumah sakit, sana! Malah sekolah." Ujar Gentala seraya berjalan dan duduk di kursi yang satu meja dengan Chandra.

"Cuma sakit dikit, gak usah lebay, ah." Tolak Chandra dengan nada sedikit kesal.

"Euh, diingetin malah marah-marah. Serah lo, dah!" Balas Gentala yang kemudian memilih membuka ponsel miliknya.

"Assalamualaik-eh, Chandra kenapa? Kok pakaiannya kayak gitu? Item-item kayak badman." Satria yang baru memasuki kelas dengan langkah riang langsung bergegas menghampiri Chandra.

"Batman! Ah! Parah banget sih bahasa inggris lo berdua? Makannya pas hari lugoh jangan pake bahasa isyarat!" Ucap Gentala pada Nafis dan Satria.

"Batman sama badman kan gak jauh pengucapannya, Gentala. Lagian, kata Mama, Batman itu bad man, gak boleh dicontoh soalnya dia suka begadang, keluyuran tengah malam, mana gak tahajud lagi. Padahal 'kan kalau bangun malam tapi gak tahajud sayang, ya, pahalanya." Satria malah memberi petuah.

"Ya, mana ada lagian Batman tahajud, Satria. Kebayang gak lu itu dia di tengah jalan lagi berantem sama joker terus tiba-tiba izin ambil wudhu, shalat hajat dua rokaat." Balas Nafis.

"Ih, Nafis gak boleh gitu. Hidayah itu bisa datang kapan aja, dimana aja, sama siapa aja." Balas Satria.

"Ya, tapi kagak sama Batman juga! Euh! kalau gak inget sepupu udah gue apain, lo!" Nafis mencubit kedua pipi Satria membuat sang empu mengaduh.

"Nafis, sakit! Bilang Mama, nih!" Ancam Satria.

"Aghr! Lo berdua kalau mau berantem di luar sana! Jangan di depan gue! Gak tau apa orang lagi puyeung?!" Teriak Chandra marah pada Nafis dan Satria.

Nafis dan Satria seketika menutup mulutnya.

"Eh, tadi aku belum selesai ucap salamnya, Assalamualaikum temen-temen semua!" Satria mengulangi salam dengan wajah tersenyum ceria.

CULTURE SHOCK!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang