21- Jalan-jalan

500 83 14
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






******

Nafis dan Gentala kini tengah berada di sebuah kawasan pasar wisata tak jauh dari museum yang baru saja mereka kunjungi. Setelah agenda mengunjungi sebuah museum, para murid diberi waktu sekitar satu jam untuk berwisata sekitar sini.

"Ini kalau di Indonesia kayak bazzar gitu, ya?" Nafis berujar pada Gentala.

"Iya, kirain banyak yang jual souvernir, ternyata isinya makanan semua. Mana kayaknya enak-enak lagi." Gentala mendumal kesal.

"Keluar aja, yok, ngiler lama-lama di sini." Ujar Nafis.

"Nyari minum bentaran, haus gue." Balas Gentala.

Nafis menghela berat. Akhirnya, mereka berdua menyusuri pasar itu untuk mencari minuman.

"Itu kayaknya sempol ayam, dah, bisa kali kita jajan." Nafis menunjuk salah satu stan makanan.

"Ayam juga kalau gak disembelih atas nama Allah jadinya haram." Ucap Gentala.

"Hah, lah iya lupa." Bahu Nafis merosot turun.

"Itu ada yang jual jus, ayo." Ajak Gentala tatkala melihat ada seorang penjual jus tak jauh dari sana.

Nafis mau tak mau mengangguk. Padahal, Nafis pengen banget cobain susu kocok coklat yang ada di samping si tukang jus buah. Cuma kata Umma-nya, coklat juga gak semuanya halal, kalau di luar negeri gitu suka pakai lesitin babi. Jadi emang harus bener-bener hati-hati.

"Gue mau jus mangga, lo mau apa?" Tanya Gentala.

"Samain antum aja, lah. Ana gak bisa bahasa Inggris." Balas Nafis.

"Makannya gue tanya, emang mau mesenin. Yaudah bentar." Gentala memesan minuman itu.

Sementara itu, Nafis duduk di kursi yang memang disediakan Mamang Penjual Jus itu. Ini tempatnya sepi, cuma ada beberapa orang yang beli. Gak lama, Gentala dateng bawa dua cup jus mangga.

"Miris banget dah ini kita, ke Thailand cuma jajan jus mangga doang." Nafis menerima jus mangga miliknya sambil mengeluh.

"Daripada gak diterima doanya sama Allah gara-gara ada makanan haram yang masuk ke dalam tubuh gue." Balas Gentala sambil duduk di samping Nafis.

"Iya juga, sih, mau hidup pake apa kalau do'a Ana udah gak diterima?" Nafis menghela berat. "Omong-omong ini yang lain pada kemana, dah?"

"Chandra nyari hadiah buat adiknya, Satria sama Angga ke toilet, kalau Erlangga tadi makan sama Wisnu." Jelas Gentala.

CULTURE SHOCK!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang