42- Kuatin bahu lo

461 81 8
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Chandra turun lebih dulu dari mobil taksi yang ia naiki kemudian membukakan pintu untuk Restu. Setelah perdebatan mereka yang berjalan cukup lama di jalan tadi, akhirnya Restu mengiyakan ajakan Chandra untuk pulang.

"Langsung ganti baju, nanti lo masuk angin." Ujar Chandra pada Restu ketika mereka memasuki rumah.

Restu tidak menjawab dan hanya berjalan gontai menuju kamarnya. Seperti tidak mengindahkan perkataan sang kakak sama sekali, membuat Chandra tidak bisa menutupi raut sedihnya.

"Gak usah terlalu banyak nuntut, Chan, dia udah mau pulang aja harusnya lo bersyukur." Chandra melepas jaketnya yang sudah basah kuyup

Namun, alih-alih menuju kamar dan berganti pakaian, Chandra malah berjalan ke arah dapur. Chandra mengambil tiga kotak frozen food  kemudian memasukannya ke dalam microwave.

Setelah menyetel timer pada microwave tersebut, Chandra berlari ke lantai dua untuk berganti pakaian. Chandra terlihat buru-buru sekali, bahkan, ia memakai kaosnya sambil berjalan menuruni anak tangga dan kembali ke dapur.

Melihat makanannya belum matang, Chandra menghela napas lega.

"Kirain gosong." Gumam Chandra, kemudian duduk di kursi makan sambil menunggu.

Chandra melihat sekelilingnya. Rumah ini hening sekali, tidak ada yang terdengar selain suara jarum jam dinding. Hujan pun berhenti, seolah mendukung Chandra untuk menikmati beberapa menit senggangnya dalam keheningan.

Tiba-tiba, Chandra tertawa kecil.

"Hidup gue hari ini kayaknya penuh drama banget." Chandra bergumam mengingat-ingat kembali apa saja yang ia alami hari ini.

Mulai dari kejadian tadi pagi bersama Ayumi dan Gentala, kemudian sore harinya dikejutkan dengan fakta mengejutkan mengenai keluarga Anggana. Lalu, disambut dengan pertengkaran kedua orang tuanya saat pulang ke rumah, menenangkan Riani yang hampir mengakhiri hidupnya sendiri, sampai membawa Restu kembali pulang ke rumah.

"Kenapa hidup orang lain keliatannya baik-baik aja, ya? gak kayak gue amburadul gini." Chandra tiba-tiba bergumam, mempertanyakan hidupnya yang dirasa sangat memperihatinkan.

Tiba-tiba, fragmen dari peristiwa yang pernah Chandra alami di masa lalu terbayang. Saat dimana ia dan salah satu sahabat dekatnya tengah duduk di teras masjid sambil berbincang akrab.

"Gentala, lo pernah mikir gak, sih, kenapa kalau di sejarah-sejarah, hidup orang beriman itu susah-susah? Padahal mereka 'kan kekasih Allah, kok hidupnya malah gak enak?"

CULTURE SHOCK!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang