♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!
******
Chandra tahu bahwa semua tidak ada miliknya yang menjadi abadi, suatu saat ia akan melepas itu semua. Namun, Chandra tidak menyangka jika waktunya tiba secepat ini dan orang yang harus ia lepas itu adalah kakak kandungnya sendiri.
Sorot mata yang biasa menyiratkan semangat cerah itu kini redup. Nanar, tidak jelas apapun yang ia pandang, semuanya mendadak buram. Tidak papa jika Chandra harus kehilangan Radja, tapi tidak seperti ini caranya...
"Pasien sudah meninggal di perjalanan, itu semua di luar kuasa kami."
Sepatah kata, namun menghancurkan dunia Chandra hampir seluruhnya.
Jika ada yang mengira perasaan Chandra pada Radja itu biasa, maka kalian salah besar. Chandra sangat menyayangi Radja. Jika pada Restu atau Riani, rasa sayang Chandra adalah murni. Namun, pada Radja, lebih dari itu, ada secercah harapan pula yang ia sematkan pada kakaknya.
Chandra berharap suatu saat ia bisa menggenggam tangan sang kakak dan mengarungi lautan masalah mereka bersama. Sedewasa apapun, Chandra tetap seorang adik yang jauh di lubuk hatinya menghadapkan adanya peran seorang kakak yang belum sempat Radja emban.
Namun, takdir berkata lain. Chandra tidak bisa menggenggam hangat tangan itu, dan tidak akan pernah.
Suara tangis terus bersahutan, ada yang meraung ada juga yang menangis dalam diam.
Chandra salah satunya,ia hanya bisa terdiam di sisi tubuh kakaknya yang sudah terbaring kaku. Hanya menggenggam tangan itu, berharap semua ini hanya mimpi dan ia akan bangun di pagi nanti dengan senyum hangat Radja yang menyambutnya.
Chandra tidak tahu harus kepada ia bersandar. Ibunya meraung terus mengguncang tubuh kakaknya seolah tidak percaya bahwa anak sulungnya sudah pergi meninggalkannya.
“Kak! Bangun, Kak... maafin Mama, maafin Mama, maafin Mama... Radja!!” Rianti meraung begitu keras.
Rianti menyesal, sangat-sangat menyesal. Ibu macam apa dia sampai anaknya mengakhiri hidup dengan begitu tragis. Percuma! Percuma Rianti pergi dari satu tempat ke tempat lain, memotivasi hidup banyak orang, membantu orang-orang menyelesaikan segala masalah mentalnya, namun anaknya sendiri bahkan memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara seperti ini.
“Bangun, Kak... bangun... Aghr! Hiks... Radjaa!” Diguncangnya tubuh kaku itu, berkali-kali. Tangisnya tak reda, tak mungkin bisa reda.
Tangan yang seharusnya ia kuatkan itu dingin, kini hanya tergolek lemah tanpa daya. Tangan yang tak sempat ia genggam dan ia beri kehangatan, kini berubah dingin... Tidak ada lagi kesempatan, semuanya sudah terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CULTURE SHOCK!!
FanfictionKisah 5 orang santri yang tiba-tiba masuk sekolah umum. Ikuti keseruan Chandra, Gentala, Nafis, Anggana, dan Satria dalam mengarungi masa muda mereka yang penuh godaan. Doain, ya, semoga mereka bisa tetap Istiqomah. **** Publish : 3 April, 2023 C...