36- Jerryan

486 79 9
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


********

Kemarin sore, Chandra sudah diperbolehkan untuk pulang, dan hari ini ia mulai kembali bersekolah. Chandra merasa antusias saat bisa kembali ke sekolah, tiga hari di rumah sakit membuatnya sangat bosan. Chandra rindu melakukan banyak hal dan berinteraksi dengan banyak orang.

"Lo tau kalau Mamah sama Papah mau cerai?"

Pertanyaan Radja membuat Chandra mengurungkan niat untuk meneguk susu di tangannya.

"Tau." Jawab Chandra singkat.

Brak!!

Radja menggebrak meja makan dengan keras sehingga menimbulkan suara yang sangat nyaring.

"Terus kenapa lo gak cegah, hah?!" Bentak Radja.

Kedua mata Chandra terpejam erat. Chandra benar-benar tidak ingin bertengkar dengan Radja lagi. Sudah terlalu banyak masalah yang ia hadapi. Chandra tidak ingin menambahnya lagi.

"Mungkin itu emang keputusan terbaik. Emang lo gak capek liat Mamah sama Papah berantem terus?" Balas Chandra, sebisa mungkin menjaga intonasinya agar terdengar tetap tenang.

"Bodoamat mereka mau berantem setiap hari, pokoknya gue gak mau punya orang tua cerai! Lo seharusnya larang mereka! Bukan malah diem aja!" Radja menendang kaki kursi yang Chandra duduki penuh amarah.

Chandra akhirnya berdiri, menatap sang kakak dengan tatapan tak habis pikir.

"Kapan, sih, lo bisa dewasa, Kak? Baca dong situasinya! Lo harus tau kapan sesuatu harus dipertahanin dan kapan harus direlain! Jangan pikirin perasaan pribadi lo doang!" Balas Chandra.

"Ya, lo anak macam apa yang setuju orang tuanya cerai!" Radja mendorong bahu Chandra dengan kuat, membuat adiknya itu hampir terhuyung.

"Lo pikir gue mau liat Mamah sama Papah pisah, hah? Gue juga mau mereka tetep sama-sama! Gue juga mau punya keluarga yang utuh! Sama kayak orang lain!" Suara Chandra mulai meninggi.

"Tapi lo liat sendiri kenyataannya gimana! Gue gak mau liat Mamah sama Papah berantem terus, apalagi di depan Restu sama Riani! Gue gak mau liat mereka terus mandang satu sama lain dengan tatapan benci! Seenggaknya kalau mereka pisah, mungkin kita semua akan punya kehidupan yang jauh lebih baik!" Lanjut Chandra dengan napas yang tidak beraturan.

Alih-alih mengerti, Radja malah mencengkram kerah baju adiknya itu dengan kuat.

"Tau dari mana lo kalau hidup kita semua akan jauh lebih baik setelah mereka pisah!" Bentak Radja. "KALAU KITA LEBIH HANCUR GIMANA?!"

CULTURE SHOCK!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang