24. SEKOLAH DAN KITA.

18 7 1
                                    

Haloo

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_

Happy reading

Seminggu setelah kejadian itu. Sabiru sempat tidak berbincang dengan Leo. Sabiru masih merasa marah dengan kelakuan sahabatnya itu pada bundanya.

Sabiru hari ini tidak menjemput Pelangi karna gadis itu diantar sang kaka kesekolahnya. Alhasil ia sekarang berada di samping lapangan basket bersama Alaju.

Tadi mereka datang lebih awal kesekolah dan memang sudah berencana akan main basket. Mereka saat ini sedang berbincang.

"Masa lo berantem mulu sama Ayara soal itu itu mulu Al," ucapnya kepada Alaju.

"Ya gimana, gue juga coba buat jelasin ke Ayara tapi dianya gak mau dengerin gue lagi katanya, penjelasan gue basi," jelas Alaju.

Sabiru memutar matanya malas. "Ya emang basi, gue aja gedek kalo jadi Ayara." Ucapnya. Sabiru terlampau sabar oleh kelakuan Alaju yang memang tidak paham salah dia itu dimana hingga ayara selalu mengajak ribut Alaju.

"Dah lah gue cabut," pergi Sabiru meninggalkan Alaju yang tengah sibuk dengan pikiranya.

Sabiru berjalan masuk kedalam kelas yang ternyata sudah cukup ramai. Berjalan melewati bangku Pelangi dan tidak lupa mengusap puncak kepala gadis itu sebentar lalu kembali berjalan kearah bangkunya berada.

Pelangi sadar yang mengusap puncak kepalanya itu kekasihnya lantas hanya memberi senyuman.

Sabiru tersenyum membalas Pelangi lantas mengalihkan pandangan kepada ponselnya.

Baju Sabiru bisa Pelangi lihat cukup berantakan dengan rambutnya yang basah dan dasi yang tidak terpasang rapih entah apa yang dilakukan Sabiru hingga seperti itu.

"Lo masih marahan sama Leo?" Tanya Naufal yang berada dibangku depanya.

"Kagak," jawab Sabiru yang masih fokus kepada ponselnya.

"Ck! Bohong lo, diem diem bae lo sama dia. Biasanye juga ribut," ujar Naufal.

Sabiru memang belum memaafkan Leo. Entah lah ia begitu sangat malas berbincang dengan sahabatnya itu setelah kejadian seminggu yang lalu.

Dan sahabatnya yang lain pun cukup peka akan hal itu. Biasanya Sabiru dan Leo ada saja pertengkaran diantara mereka namun kali ini sangat beda.

Setelah itu pembelajaran berlangsung tidak cukup lama. Karna hari ini akan ada rapat guru hingga mereka hanya melaksanakan pembelajaran 2 jam saja pada hari kamis ini.

Sabiru melangkah kan kakinya kearah rooftop sekolah. Jam istirahat sudah berlangsung. Sebenarnya ia ada disini memang niatnya akan membolos tapi tidak disangka saat ia sudah mendudukan dirinya di kursi yang tersedia di rooftop seseorang berteriak padanya.

"Biru!" Sabiru menghembuskan nafasnya ia gagal membolos.

Pelangi berlari kearah kekasihnya itu. Mendudukan dirinya disamping sang kekasih.

Sabiru tersenyum atas kedatangan Pelangi. "Kok bisa tau aku disini?" Tanya Sabiru.

Pelangi tersenyum. "Ngikutin kamu," jawab pelangi. pantas saja, ucap Sabiru.

"Hari ini aku mau bolos sama kamu," ucap Pelangi membuat Sabiru binggung.

Pelangi mengenggam tangan kekasihnya itu menyandarkan kepalanya dipundak sang kekasih.

"Gak tau kenapa tapi aku tuh lagi kangen kamu," ucap Pelangi.

Sabiru tersenyum dan menyimpan ponselnya itu. "Kok tiba tiba?" Tanyanya.

"Ya aku juga gak tau. Pokoknya mau sama kamu terus," jawab Pelangi.

"Langitnya juga lagi bagus tuh," Pelangi menunjukkan langit berwarna biru itu.

"Aku kalo liat langit biru gitu tuh suka keinget kamu tau." Pelangi kini beralih menatap Sabiru.

Sabiru tersenyum. "Ia bagus dong, biar kamu kalo kangen aku liat langit aja."

"Kamu juga kalo kangen aku harus liat Pelangi," ucap Pelangi pada Sabiru.

Sabiru menatap netra cantik milik gadis itu. "Aku gak usah liat Pelangi kalo ternyata Pelangi itu ada di kamu Gi," ucapnya.

Sabiru mengusap pipi tembam itu dengan lembut. "Kamu taukan langit itu gak akan pernah hilang. Kadang manusia melihat langit itu dikala akan hujan saja. Manusia juga pasti pemilih dimana mereka akan melihat langit saat butuhnya saja, tapi saat Pelangi ada, mereka berbondong bondong ingin melihat pelangi itu. Karna bagi mereka Pelangi itu indah dengan Langit Biru sebagai lantarnya." Jelas Sabiru.

"Meskipun Pelangi kadang ada dan gak ada?" Tanya Pelangi.

Sabiru mengangguk. "Iya, karna bagi mereka langit akan indah jika adanya Pelangi dan Senja."

"Berarti kita tuh saling dibutuhkan," ucap Pelangi mengalihkan pandanganya untuk melihat langit.

"Tapi kalo misalkan Langitnya hujan terus memang Pelangi bakal ada?" Tanya Sabiru.

"Ya ada dong," jawab Pelangi.

"Kenapa ada?" Tanya Sabiru.

"Karna saling membutuhkan. Kalo langit hujan terus, terus Pelangi datang ya hujan itu bakal reda. Karna setelah langit hujan terus dan datang Pelangi, Langit bakal jadi cerah lagi." Jawab Pelangi.

Sabiru tertawa dan mengelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan jawaban asal Pelangi.

"Kamu itu bermakna Pelangi," ucapnya membuat Pelangi mangalihkan pandanganya.

"Nama panjang kamu apa?" Tanya Sabiru pada Pelangi.

"Pelangi Helia Alula," jawabnya.

Sabiru tersenyum. "Bahkan nama kamu saja banyak artinya. Pelangi artinya sesuatu yang indah atau penuh warna. Helia itu Matahari. Alula nama bintang pertama. Nama kamu banyak arti kaya kamu sendiri."

"Kamu itu definisi dari kata lengkap Pelangi." Pelangi tersenyum mendengar semua penjelasan Sabiru.

"Aku lengkap kalo ada kamu sama aku terus," ucap Pelangi.

Sabiru terdiam. "Aku langkap kalo ada Sabiru sama aku terus selamanya." Lanjutnya.

Pelangi memeluk kekasihnya itu. Menyalurkan rasa rindunya yang membuatnya menjadi gelisah.

Sabiru membalas pelukan itu. Mengusap kepala Pelangi dengan sayang. Memberikan satu kecupan dikepala Pelangi.

Tuhan untuk yang ini tolong lama ya. Untuk ini tolong menjadi miliknya hingga sisa nafasnya. Untuk yang ini diperpanjang cintanya. Dan untuk yang ini di abadikan cintanya hingga mereka hilang di bumi dan akan abadi selamanya diakihat nanti.

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang