34. TOLONG BAHAGIA.

16 3 0
                                    

Haloo

minal aidin wal faizin ya semuanyaa🙏🙏

Maaf kalo aku ada salah, dan ada ketikan yang bikin kalian gak nyaman ya, sayang kalian semuanyaa❤️

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_

Happy reading

Kemarin ia membuat janji kepada gadis itu untuk bertemu dengannya saat pulang sekolah hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kemarin ia membuat janji kepada gadis itu untuk bertemu dengannya saat pulang sekolah hari ini. Sabiru sedikit merasa sakit dibagian hatinya setelah ia mengetikkan kata 'Terakhir kali'. 

Pesan kemarin itu pun belum dibalas oleh gadis itu. Saat ini Sabiru sedang melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam sebuah coffee shop yang biasanya ia kunjungi dengan gadis itu. 

Tempat ini adalah tempat yang menyimpan sejuta kenangan untuknya dan Pelangi. Pandangan Sabiru teralihkan dan kini fokusnya teralihkan kepada seorang wanita yang sudah berada ditempat yang sering mereka duduki. 

"Udah dari tadi?" tanya Sabiru kini berada tidak begitu jauh darinya. 

Pelangi yang sedang melamun itu membuyarkan lamunannya dan kini fokusnya teralihkan kepada seorang pria dengan pakaian yang cukup berantakan. 

"Mau pesen minum dul-" 

"Langsung intinya aja, cowok gue udah nunggu." potong Pelangi.  Ucapan Pelangi sukses membuatnya terdiam seribu bahasa. 

Yang kemarin itu kita ngapain Gi, sampe kamu bisa secepet ini lupain kenangan itu?

"Aku cuman mau jelasin soal foto itu," ucap Sabiru memulai pembicaraan setelah beberapa saat terdiam.

Pelangi mengerutkan keningnya binggung. "Kalo lo cuman mau bahas soal gak penting itu lagi mending gue pergi," Saat Pelangi hendak melangkah pergi sebuah tangan mencengkram tangannya. 

"Aku mohon jangan dulu pergi. Aku mau ngasih tau kamu soal kebenaran foto itu Gi," mohon Sabiru yang bisa Pelangi rasakan sakit hati pria itu. 

"Foto itu cuman rekayasa biar kamu sama aku itu putus Gi, banyak orang yang benci sama aku dan pingin kehidupan aku hancur Gi. Aku beneran jujur sama kamu kalo aku pergi ke club itu enggak sendiri, aku pergi sama Leo hari itu dan setelah aku minum pemberian dari dia aku mulai gak inget ap-"

"Jadi disini lo nuduh sahabat lo sendiri? dia itu temen lo dari lo kecilkan? dan lo setega itu nuduh dia soal kebejatan lo sendiri? jangan gila Sabiru." potong Pelangi dengan emosi.

"Dengerin dulu Gi," ucap Sabiru  begitu sabar.

"Gue gak habis pikir sama jalan pikiran lo! kalo lo ngerasa gak pernah ada yang bela lo, seharusnya lo gak usah semunafik ini Sabiru. Satu sekolah udah ngomongin soal lo, gak becus jadi ketua Sagar Sky yang udah menjerumuskan mereka kedalam pembunuhan dan sekarang lo nuduh sahabat lo sendiri? berfikir yang bener Sabiru," ucapan Pelangi membuat dadanya begitu sesak, mata itu kini berubah menjadi kebencian saat menatapnya. 

Sabiru mengepalkan tangannya begitu kuat, menahan ngejolak hatinya yang begitu sakit. 

"Kamu percaya sama semua itu?" Tanya Sabiru.

"Gue percaya karna lo itu memang gak becus! Mempertahankan hubungan kita aja lo kagak becus!"

"Udahkan? gue balik dan jangan pernah hubungin gue lagi." Wanita itu pergi meninggalkannya.

Sabiru mengusap wajahnya dengan gusar. ia melangkah pergi dari coffee shop itu dengan sakit hati dan kekecewaan amat dalam. Menjalankan motornya itu dengan kecepatan diatas rata-rata. Hari ini ia sudah kehilangan orang yang satu-satunya ia akan percaya dengan ucapannya.

Sabiru memejamkan matanya sejenak untuk mengontrol air matanya yang akan keluar kapan saja. Untuk saat ia hanya bisa menguatkan dirinya sendiri untuk menerima takdir ini. 

Tapi untuk kali ini perkataa wanita itu sungguh membuatnya gundah. Tangan yang mengenggam stang motor itu terlihat bergetar. 

Sabiru menepuk kuat bagian dada kanannya untuk meredakan rasa sakit yang ia rasakan, menarik nafas secara perlahan untuk menahan sebuah isakan tangis yang akan keluar kapan saja. 

TIT! TIT! 

"BERHENTIIN MOTOR LO SEKARANG!" teriakan itu ia sudah mengenalnya. Sabiru memingirkan motornya itu dan memberhentikan motor itu disamping trotoar jalan. 

Naufal yang sejak tadi mengikuti motor Sabiru yang melaju tidak karuan itu dengan sengaja menghentikan motor sahabatnya itu agar tidak celaka. 

Naufal turun dari motornya itu dan membuka helm fullfacenya secara kasar dan berjalan kearah Sabiru. "Lo nyari mati atau gimana Ru?!" tanya Naufal emosi. 

"Lo gak denger sejak tadi lo dikelaksonin karna lo bawa motor ugal-ugalan begitu?!" yang sedang ditanya hanya diam dengan helm yang masih pria itu pakai. 

Sabiru membukakan kaca helm miliknya dan saat ini ia bersitatap dengan Naufal. "Gue gak denger tadi sorry," ucapnya lalu mengalihkan matanya. 

"Udah kan? gue balik duluan," Pamit Sabiru kepada Naufal seraya menjalankan motornya itu. 

Naufal paham dari tatapan mata sahabatnya bahwa pria itu sedang tidak dikondisi baik-baik saja. 

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang