37. KAKAK YANG TERBAIK.

22 3 0
                                    

Haloo

Ingettt siapin tisuu yaaaaa

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_


Happy reading



Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan yang baru saja ia terima dari sang ayah itu membuat hatinya seketika tercoles

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan yang baru saja ia terima dari sang ayah itu membuat hatinya seketika tercoles. Sabiru merebahkan tubuhnya itu seraya mengusap wajahnya gusar. Rasanya Sabiru ingin menganti otak miliknya agar masalah yang akhir akhir bisa menghilang. 

"Kak!" panggil seseorang dari arah pintu. Sabiru yang sedang melamun itu kini mengalihkan pandangannya kearah pintu yang sedikit terbuka dan menampilkan sang adik. Sabiru membangunkan tubuhnya dan kini menatap sang adik. 

"Kenapa?" tanyanya. 

"Enggak makan?" tanya Senja kepadanya. 

"Enggak, Kaka lagi gak laper." jawab Sabiru. 

Dikamar yang terlihat cukup gelap akibat lampu itu tidak dinyalakan, namun senja masih bisa melihat sosok sang kaka dengan pencahayaan bulan malam itu. Namun Senja amat sangat peka saat ini jadi ia memutuskan untuk melangkah masuk kedalam kamar sang kaka yang memiliki aroma khas milik pria itu. Senja mendudukan dirinya disamping sang kaka.

Sabiru membiarkan adiknya itu masuk kedalam kamarnya, toh mungkin ada yang ingin gadis itu katakan. 

"Aku tau kaka pasti gak mau cerita ke bunda apa yang lagi kaka alamin, tapikan kaka masih punya aku." ucap Senja kini menatap sang kaka. 

Sabiru terkekeh pelan dan tangannya untuk mengusak rambut gadis itu yang tergerai. "Sejak kapan Senja yang sering ribut sama kaka ini udah segede gini?" seru Sabiru tidak menyangka adiknya yang dulu ia sering jahili dan mengajaknya ribut sudah menjadi gadis sebesar ini. 

"Masa aku jadi bocil terus sih kak," terang Senja. 

"Kaka gak kenapa-napa, cuman lagi ada masalah dikit banget." jawab pria itu. 

"Aku bisa tau loh kalo kaka lagi punya masalah dari sikap kaka itu," ucapan yang adiknya itu katakan membuatnya terdiam seribu bahasa. 

Percintaan dan pertemanan bisa saja gagal dari kehidupannya tapi untuk keluarga Sabiru sangat amat bersyukur pada tuhan karna satu itu cukup beruntung dihidupnya.

"Kaka lagi cape, makannya kaka pasrah untuk kali ini." ucap Sabiru yang untuk pertama kalinya menceritakan hari harinya yang begitu berat kepada adiknya. "Kali ini omongan mereka yang biasanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri, tiba-tiba gak keluar lagi dari telinga kaka. Kaka sebegitu gagalnya ya? itu yang lagi kaka pikirin. Senja, kaka kali ini gak gagal jadi abang kamu kan?" tanya Sabiru kini menatap balik sang adik yang sejak tadi menatapnya. 

Mata itu, mata yang kini sedang menatapnya ia bisa rasakan sedihnya. Mata yang begitu tajam jika emosi, mata yang begitu lembut saat berada bersamanya dan bunda kini hanya bisa ia rasakan kegelisahan dan kecemasan di matanya.

Senja dekap kaka yang begitu hebat baginya. "Kaka gak pernah gagal jadi kaka terhebat dikehidupan Senja, mereka semua jahat meremehkan kaka yang udah berjuang dan berusaha sendirian. Kaka itu terhebat bagi Senja," tutur Senja menahan isakan yang akan keluar kapan saja. 

Sabiru membalas memeluk sang adik. Pria itu meneteskan air mata yang sejak tadi ia tahan, Sabiru juga manusia yang bisa merasakan rasa sakit. "Hati kaka kali ini lagi lemah banget de, maafin kaka ya?" Senja mengelengka kepalanya kuat kuat bahwa kaka terhebatnya itu tidak perlu meminta maaf. 

"Senja bangga banget sama kaka, kaka harus kuat karna aku, bunda dan ayah sayang banget sama kaka. Kaka itu segalanya untuk Senja, kita bakal kuatin kaka dan sembuh bareng dari hal yang menyakitkan." 

Malam itu pertahanan Sabiru untuk kuat hilang begitu saja. Ia curahkan isi hatinya yang begitu sesak.

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang