48. BAWA DIA KEMBALI.

17 3 0
                                    

Holaaaa

Aku update nih part ter-ter nyelekit sih😞

Maat bacaa guyss

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_
                      @sabirulansky

Happy reading

Di kediaman pria itu banyak sekali tamu yang datang untuk berbela sungkawa atas perginya Sabiru.

Pelangi ada disana, tapi tidak berada di keramaian itu. Ia berada di kamar pria itu berada, kamar yang masih terlihat bersih dan wangi khas Sabiru.

Pelangi berada di balkon dan dimana tempat itu punya kenangan.

Angin menghembus menerpa wajahnya, Pelangi tutup kedua matanya itu untuk merasakan hembusan angin. Angin itu seperti menyampaikan sebuah pesan untuknya.

"Gi," Pelangi membuka kelopak matanya lalu membalikkan badannya.

Suara itu. Pelangi masuk kedalam kamar Sabiru, ia mencari suara itu.

Namun tidak ada. Raga yang memanggilnya sudah tidak ada.

Pelangi menjatuhkan dirinya di sebuah karpet berwarna hitam dekat kasur.

Bagaimana hari harinya jika pria itu benar benar pergi? Pelangi tidak begitu kuat melawan ini semua.

Bukan sebulan atau 1 tahun, tapi selamanya.

Selamanya itu sangat lama.

"Kamu itu bermakna Pelangi,"

"Bahagia selalu menyertai kamu Sayang,"

"Semoga kita lama,"

"Aku sayang kamu."

Semua ucapan itu, semua kalimat itu benar benar terngiang di kepalanya.

Rasa kita belum cukup waktu Sabiru. kita kurang waktu untuk bersama.

Kita begitu kurang saling paham satu sama lain.

Kamu udah tidak akan pernah habis di hati mereka yang sayang sama kamu. Kamu yang sangat penting sudah di usahakan, tapi tuhan tidak bisa mengusahakan itu semua.

Sabiru, aku sering kali meminta kepada tuhan untuk bawa kamu kembali kesini, ke dunia ini dengan begitu bahagianya. Tapi rasanya tuhan terlalu sayang kamu hingga tidak bisa mengabulkan doa aku yang satu itu.

Cinta kamu itu tidak akan pernah habis dimasa apa pun.

Sabiru, cinta sama kamu itu begitu indah. Tapi untuk kehilangan kamu itu, sangat terburuk.

Selamanya itu begitu lama hingga aku gak tau harus apa nanti saat gak ada kamu. Sabiru tolong, ini sangat sakit untuk aku.

Mau aku minta sama tuhan untuk bawa kamu kembali, rasanya aku yang sangat tidak adil. Rasanya aku terlalu memaksa.

Pelangi saat ini memukul dadanya karna merasa begitu sesak.

Mau senangis apa pun dirinya tuhan tidak akan pernah ingin membawa Sabiru kembali ke hadapannya.

"Pelangi!" Hanna berlari mendekat kearah putrinya itu. Menahan satu tangannya untuk memukul bagian dadanya.

Ia peluk putrinya begitu sayang. "Sabiru bun, Pelangi butuh dia!" Raum Pelangi dengan tangisan yang bisa ia dengar.

"Pelangi butuh Biru!" Ucapan itu terus putrinya ulang dengan begitu menyesakan.

Mau sekuat apa pun manusia, mereka tidak akan pernah bisa meminta satu permintaan itu. Permintaan untuk menghidupkan seseorang yang paling tersayang.

"Kenapa tuhan kaya gini bunda! Pelangi cuman pingin Biru! Tolong Pelangi!"

"Sakit bun! Hati Pelangi Sakit!" Hanna tidak kuasa melihat putrinya yang begitu memderita. Hanna ikut memangis diselanya memberikan sebuah ucapan ketenangan.

Sabiru, aku gak sekuat itu. Tolong pulang, tolong aku agak bahagia. Aku butuh kamu, aku mohon.

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang