42. TIDAK ADA.

12 2 0
                                    

Holaaaa

Aku update sekalian nemenin malming kalian lohh😁

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_
                      @sabirulansky
                     

Happy reading

Pelangi menghembuskan nafas gusar. Sudah hari ke empat berlalu saat ini Pelangi tengah melangkahkan kaki yang begitu berat ke dalam sekolahnya.

Sebenarnya ini adalah kemauannya untuk memutuskan masuk sekolah setelah menghilangnya Sabiru.

Kemarin, saat semua orang sudah mengharapkan Sabiru akan ditemukan tapi pihak basarnas dan kepolisian memutuskan untuk menghentikan pencaharian Sabiru, bagaimana Pelangi tidak ikut campur urusan itu.

Bagaimana Pelangi diam disaat semua orang mengharapkan pria itu kembali tapi mereka sudah menyerah untuk menemukan dimana keberadaan pria itu.

Pelangi sedikit mengusak sebelah matanya itu agar tidak mengeluarkan air mata.

"Lo udah dengar belum Sabiru menghilang udah mau seminggu?"

"Iya gue tau, udah mau seminggu dia ngilang. Katanya kaga bakal ketemu lagi,"

"Semua orang malah bilang ini karma si Sabiru karna udah ngajarin ke anggota gengnya soal pembunuhan,"

"Wow! Serius lo? Pantes aja kagak ketemu orangnya"

Pelangi berusaha menutup kedua telinganya. Ia berusaha menutupi ucapan yang begitu jahat dari orang orang sekitarnya yang sedang membicarakan Sabiru.

Apa disaat pria itu mengalami hal yang sulit ia hanya mendengarkannya?

Pelangi lebih baik menulikan kedua telinganya itu sebelum berada dikelas.

Saat Pelangi berada di depan pintu kelasnya untuk dimasuki, Pelangi berhenti sejenak saat merasakan atmosfir didalam kelasnya itu sungguh berbeda. Entah hanya dia yang merasakan namun suasana ini seperti sedang mengharapkan seseorang teruntuk bangku yang paling belakang contohnya.

Anggota inti Sagar Sky yang kini berada dibangkunya kecuali bangku yang saat ini kosong karna sedang mencari keberadaanya itu begitu ia bisa rasakan frustasinya mereka.

Mata mereka itu menyakan bahwa mereka begitu sudah lelah akan menyerah. Semoga yang mereka harapkan itu berubah menjadi kenyataan pada akhirnya.

Pelangi melangkahkan kakinya kerah mejanya berada. Sahabatnya itu, Nesya saat ia memberikan pesan sedang berada dimana, Nesya rupanya berada dikantin hendak membeli sarapan. Tadinya pun ia tidak akan sarapan tapi saat sahabatnya itu memaksa bagaimana ia bisa menolak.

Pelangi membuka pesan yang saat ini masih tersemat nama pria itu di aplikasi chatnya. Ia buka dan kirimkan sesuatu pesan pada laki laki itu.

Pelangi menengelamkan wajahnya itu disela tanganya bertumpu pada meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pelangi menengelamkan wajahnya itu disela tanganya bertumpu pada meja. Pelangi berusaha menahan tangisan yang bisa keluar saat ini.

Pelangi setiap saat, setiap menit, setiap detik, dan setiap jam, selalu berdoa kepada tuhan.

"Tuhan, tolong pertemukan kita dengan Sabiru, jaga dia, lindungi dia, beri dia kehangatan, dan tolong jangan berikan sedikit luka untuknya." Doa itu yang sering Pelangi mintakan.

Bohong jika semua yang merasa kehilangan Sabiru itu merasa tenang. Justru didalam hati mereka, mereka sedang berusaha dan sedang bertanya dimana ia harus mencari pria itu dan tempat mana yang sering Sabiru kunjungi.

Bahkan untuk hal kecil saja mereka tidak mengetahui dimana tempat Sabiru sering berkunjung.

Sabiru tidak pernah memberitaunya. Tempat favoritnya, tempat dimana pria itu sukai, Pelangi tidak mengetahuinya.

Ternyata, Pelangi benar-benar tidak memgetahui itu semua setelah bersama Sabiru.

1 tahun mereka menjalani hubungan dan setidak tau itu dia.

Dan selama itu, Pelangi tidak begitu tau apa yang pria itu sukai. Karna disaat dirinya bertanya apa yang pria itu suka, Sabiru pasti akan menjawab "Kamu".

Pelangi begitu ingat bagaimana reaksi wajah Sabiru saat menjawab pertanyaan itu. Wajah yang kepalang tulus. Disaat itu Pelangi sadar, bahwa Sabiru itu hanya ada satu didunia ini, garis bawahi hanya satu.

Tapi saat kejadian dimana Pelangi kepalang emosi. Saat dimana ia bertemu Sabiru setelah sekian lama tidak bertemu, padahal niat pria itu menjelaskan apa permasalahan yang ia lakukan, namun Pelangi malah seperti itu.

Entah kenapa dengan dirinya, tapi sungguh itu bukan kehendak dari hatinya. Itu di luar kendali Pelangi.

Setelah mengatakan itu, Pelangi menang pergi terlebih dahulu, tapi ia pergi ke kamar mandi untuk menangis. Menangisi perkataannya kepada Sabiru.

Bohong kalo Pelangi tidak merasakan sakitnya ucapan yang ia lontarkan kepada pria itu. Mata Sabiru tidak pernah bohong, jika pria itu sedang tersakiti.

Pelangi terlanjur sakit hati, Pelangi terlalu kecewa. Sabiru yang selama ini ia sangat percayai ternyata seperti itu.

Memang maaf pria itu masih belum Pelangi terima dengan lapang dada. Tapi untuk sekarang Pelangi menyampirkan masalah itu dan lebih mementingkan keberadaan Sabiru.

"Gi," panggilan seseorang itu membuyarkan lamunanya.

Pelangi mengalihkan pandangannya kearah samping kananya berada.

Alex, pria itu kini dulu disampingnya.

"Lo serius kaga dikasih kabar sama Sabiru setelah menghilang itu?" Tanya Alex kepadanya.

Pelangi mengelengkan kepalanya. "Gue beneran kaga tau Lex, gue posisinya lagi berantem sama Sabiru." Jawab Pelangi.

"Ya udah Gi kalo gitu,"

"Lex," panggil Pelangi sebelum pria itu beranjak dari duduknya. Alex kembali menatap Pelangi dan menunggu wanita itu berucap kembali.

"Lo serius kaga tau dalang dari penculikan Sabiru?" Tanya Pelangi dan kini menatap Alex.

Alex mengelengkan kepalanya. "Kaga tau Gi, lo juga tau kan kita udah introgasi  dan coba ngikutin pelaku yang di tuduh. Bahkan musuh yang sering berantem sama kita aja, kita udah introgasi tapi belum ada tanda sama sekali." Jawab Alex.

"Udah hampir seminggu, gue khawatir. Apa Sabiru udah makan atau minum? Atau gimana kondisi dia? Itu yang gue pikirin. Gue takut Sabiru gak dikasih makan atau minum," ungkap Pelangi seraya menundukan kepalanya.

"Gue yakin Sabiru bisa bertahan, lo yang sabar ya, kita juga lagi berusaha lagi. Jangan terlalu dipikirin. Gue balik kebangku lagi ya Gi," pamit Alex Pelangi hanya menganggukan sebagai jawaban.

Semoga kamu bertahan.

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang