SABIRU (END)

33. BERUSAHA.

Haloo

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_

Happy reading

"Lo tau kagak Sagar sky lagi kelibat masalah cukup serius anjir!"

"Gue tau soal itu. Soalnya udah kesebar banget seantero sekolah,"

"Gue kira Sagar Sky itu geng baik-baik coy, ternyata kagak." 

"Tapi yang gue denger ketua mereka tuh terlalu lengah makannya kebablasan tuh anggotanya,"

"Masa sih? gue kira Sabiru kagak bakalan gitu anjir, soalnya Sabiru tuh kan terkenal di sukain banyak cewek."

"Awalnya juga gue kira kaya gitu, ternyata bener kaya gitu anjir!" 

Sabiru mendengar semua perkataan itu sejak ia berada disekolah ini. Banyak yang membicarakan bahwa Sagar Sky itu geng yang membuat nama sekolah ini menjadi sangat rusak, dan Sagar Sky itu membawa bencana bagi sekolah dan lingkungan sekitar. 

Setelah ia berusaha mendirikan Sagar Sky agar dikenal dengan kebaikannya kini harus hancur dengan sekejap ulah seseorang. 

Sebenarnya niat Sabiru itu tidak akan masuk sekolah karna ia begitu sangat malas mendengar cemohan seluruh isi sekolah kepada gengnya itu. 

Satu hal alasan pria itu untuk masuk sekolah, agar bisa bertemu gadis itu. 

Apa yang Sabiru ucapkan itu benar. Disana, seorang wanita yang sangat ia cintai itu berada dihadapannya dengan jarak tidak begitu jauh kini sedang menatapnya. Sabiru sangat rindu.

1 minggu wanita itu pergi dari kehidupannya hanya karna foto tidak jelas itu. Tidak berselang lama Pelangi memutuskan pandangan dengannya terlebih dahulu. 

"Gi, tunggu dulu dong!" seru Nesya kepada Pelangi. 

Nesya sedikit berlari untuk sejajar dengan pelangi. "Lo serius putus sama Sabiru Gi?" tanya Nesya. 

"Hm," dehem Pelangi sebagai jawaban. 

"Masa lo percaya sama foto itu sih Gi?!"  

"Nes please banget stop bahas dia!" geram Pelangi.

"Gue kagak mau lo entar nyesel suatu saat Gi. Lo lupa sama janji lo kedia? kalo lo gak bakal ninggalin dia dalam kondisi apa pun, Lo tadi gak liat Sabiru keliatan kacau gitu setelah masalah Sagar Sky yang lagi panas akhir akhir ini disekolah." jelas Nesya.

"Gue ngomong gini bukan mau nyalahin lo atau ngebela Sabiru. Gue cuman kagak mau lo nyesel suatu saat, bisa jadi foto itu cuman mau ngejebak Sabiru. Dia kan lagi banyak masalah, coba lo pikirin lagi yah Gi," Nesya mengusap punggung sahabatnya itu lalu pergi meninggalka Pelangi yang sedang bersiteru dengan pikiranya.

Pelangi sangat paham apa yang disampaikan oleh Nesya tadi. Pelangi sejak tadi saat bertemu Sabiru sangat memperhatikan kondisi pria itu, yang Pelangi bisa perhatikan adalah tubuh Sabiru yang terlihat cukup kurus. Rasanya Pelangi ingin memberikan kekuatan pada lelaki itu. 

Pelangi cukup curiga kepada seseorang yang memperlihatkan foto itu kepadanya. Satu sisi iya sedang mencari tau apa semua itu benar atau tidak. 

Untuk masalah Sagar Sky ia baru mengetahui kemarin saat masuk sekolah setelah izin sekolah selama 2 hari. 

"Seberat itu ya Biru? maafin aku."

Sabiru saat ini sedang berada di rooftop sekolahnya. Memandang langit yang sudah mulai mengelap, ia sudah pastikan sebentar lagi hujan akan turun. Sabiru menutupkan kedua matanya untuk merasakan angin yang cukup ingin menerpa wajahnya. 

"Keputusan apa yang bakal lo ambil Ru?" ucap seseorang yang sangat ia kenali. 

Sabiru menengok kearah suara itu berasal. Ia menatap Alaju yang berada disampingnya. "Gue kagak bisa bubarin Sagar Sky, jadi gue bakal ngambil keputusan sendiri." jawab Sabiru.

"Gue harap keputusan lo gak bikin semua nyesel. Balik lo bentar lagi hujan," ucap Alaju pergi meninggalkan Sabiru setelah menepuk pelan punggung sahabatnya. 

Untuk keputusan itu Sabiru akan memikirkan lagi, agar ia tidak menyesal kan keputusan itu. Sabiru mengambil tas miliknya lalu ia sampirkan kepundaknya, dan melangkah pergi meninggalkan rooftop itu. 

🩵

"Kapan rencana lo di mulai?" 

"----"

"Gue tadi denger obrolan Sabiru sama Al soal Sagar Sky, tapi si tolol Sabiru itu masih bimbang soal keputusannya." 

"-----"

"Gue pingin rencana lo itu cepet cepet dilakuin biar si tolol Sabiru itu kagak ada lagi dilingkungan gue," 

"-----"

"Gue pingin tau reaksi si Sabiru itu setelah gue hianatin kaya gimana," ucapnya menatap kepergian Sabiru. 

Tanpa Sabiru sadari ada seseorang yang sejak tadi mendengar pembahasan Sabiru dan Alaju.