SABIRU (END)

14. PERASAAN.

Holaa

Sebelum baca jangan lupa vote ya gratis kok guys

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_

Happy reading

Setelah memberi arahan kenapa Sabiru mereka akhirnya sampe disebuah Coffee StarJov yang selalu ia datangi bersama sang kaka.

"Sering kesini?" Tanya Sabiru karna sebagian barista disana sangat mengenali Pelangi.

Pelangi menganggukan kepalanya. "Sering banget sama kakak kesini," jawabnya.

Sabiru mengangguk netranya melihat kearah sekeliling tempat dengan interior modern. Banyak sekali anak muda yang berkunjung ketempat ini.

Sabiru memesan kopi Latte dan Pelangi memesan Cappuccino. Ternyata mereka memiliki selera yang sama tidak begitu menyukai sebuah coffee yang pahit karnanya mereka mesesan coffee yang bener bener bisa mereka konsumsi.

Sabiru dan Pelangi terduduk di sebuah bangku yang hanya keduanya yang bisa duduki dengan kaca besar itu mereka bisa lihat sanset yang ternyata menjadi favorit mereka.

"Mau jelasin gak?" Tanya Pelangi.

"Kenapa gak cerita kalo lagi ada masalah?" Tanya Pelangi.

"Gue tak-"

"Aku sabiru." Potong Pelangi.

Sabiru menatap netra kelam milik Pelangi lantas mulai berbicara. "Aku memang belum siap kemarin, Sagar Sky lagi ada masalah dan bikin aku gak fokus." Jelas Sabiru.

"Masalah apa?" Tanya Pelangi.

"Salah satu anggota Sagar Sky nyerang anggota Delvin tanpa sepengetahun aku. Ya alhasil kemarin aku coba buat nyari tapi belum ketemu pelakunya. Sekarang masih dicari kok," jelasnya lagi.

"Bisa bisanya nyerang tanpa sepengetahuan kamu coba dasar, gak habis fikir aku." Kompor Pelangi ikut kesal.

"Cepet kamu tangkap deh orangnya, kayanya bakal bikin onar terus kalo gak ditangkep."

Sabiru tersenyum lantas mengangguk. "Nanti bakal sama Sabiru tangkep orangnya." Ucap Sabiru.

"Ada yang mau ditanya lagi gak?" Tanya Sabiru.

"Emm, ada sih tapi gak usah aja deh."

"Tanya aja, bakal aku jawab." Ucap Sabiru meyakinkan.

"Kemarin cuman kepikiran aja, kamu beneran suka sama aku?" Tanya Pelangi.

Memang sejak kemarin dan tadi ia memikirkan hal itu.

"Masih kurang bercaya setelah semua yang aku liatin ke kamu gi?" Tanya Biru.

"Bukan gitu tapi aku berasa mimpi aja gitu," jawabnya.

"Aku gak bohong kalo aku beneran suka kamu Pelangi."

"Semua tentang kamu, aku suka." Sabiru menatap netra milik Pelangi dengan begitu tulus.

"Bahkan nama kamu aja udah ngasih tau aku kalo kamu memang seberwarna itu dihidup aku."

"Aku gak akan main main soal perasaan gi, bunda selalu bilang harus mencintai wanita dengan sangat hebat biar dia tau bahwa cinta gak harus melulu soal rasa sakit."

"Aku cinta kamu itu memang murni dari hati, bukan hanya omong kosong aja."

"Cinta harus dijalani berdua kan, kalo kamu cinta aku, kenapa aku enggak?"

Sungguh, Sabiru yang ini ia baru melihatnya.

Sabiru dengan penuh sayang dan cinta ini, baru pertama kali ia lihat.

"Aku beneran cinta kamu, Pelangi."

Ucapan itu terus melayang dikepalanya. Hingga pulang pun bunda dan kakak janu tidak berhenti menegur Pelangi karna sudah melamun dengan tersenyum tanpa hentinya.

Sabiru dengan rasa tulus bikin Pelangi jatuh sejatuh jatuhnya. Pelangi semakin yakin bahwa ia akan menyimpan perasannya untuk Sabiru Langit Sky Nash. Hanya untuk dia seorang.

"Dek, makan jangan ngelamun mulu." Tegur sang ayah.

Pelangi yang tersadar lantas tersenyum dan mengangguk paham.

"Yah, kayanya ade udah punya pacar deh," itu kak Janu yang berucap.

Pelangi mengelengkan kepalanya tidak setuju. "Enggak yah bohong," elak Pelangi.

"Yah, ayah kira beneran de," ucap sang ayah penuh kecewa.

Pelangi mengerutkan keningnya binggung. "Kalo punya gak papa gitu yah?" Tanya Pelangi.

Kelvin tersenyum. "Ternyata udah punya dek, gak nyangka ayah." Ternyata pelangi dijebak.

"Ayah serius kaka bohong!" Paniknya.

Kelvin, Hanna, Janu tertawa. "Gak papa dek, ayah gak larang kalo anak ayah semua punya pacar," ucap sang ayah.

"Berarti boleh yah, bun?" tanya Pelangi.

Hanna dan Kelvin melirik satu sama lain tersenyum dan saling mengangguk. "Ayah izinin de, tapi kamu harus tau batasan ya." jawab sang ayah padanya. Pelangi tersenyum dan mengangguk paham.

"Kapan kapan ajak kesini, kakak juga mau tau orangnya." ujar sang kakak.

"Siap kakak!" jawab gadis itu.