06. MUSUH SAGAR SKY.

36 16 1
                                    

Hai Hai

Lama banget ya jaz updatenya?

Maaf ya, sekarang bakal rajin rajin pokoknya

Jangan lupa vote and komen

Happy reading

Sabiru dan anggota inti Sagar Sky segera berlarian menuju Basecamp dibelakang sekolah milik mereka.

Setelah tadi anggota Sagar Sky mengabarinya bahwa Basecamp mereka diobrak abrik oleh musuh Sagar Sky.

Sabiru terdiam saat melihat Basecamp mereka hancur tidak bisa tertolong lagi. Tangan itu terkepal sangat buat hingga urat tanganya menonjol.

Seluruh anggota inti Sagar Sky segera membereskan barang dan kursi yang tidak pada tempatnya.

"Ck! Bangsat!" Umpatnya tidak tertahan lagi. Sabiru sangat tau siapa pelaku dibalik ini semua, Sabiru tidak bisa menahan ini semua. Salah apa Sagar Sky hingga mereka bermain sangat jauh seperti ini. Sabiru melangkahkan kakinya hendak pergi dari Basecamp, namun sebuah tangan menahan pundaknya yang hendak pergi.

"Jangan segarang, Ru." Ucap Leo kepadanya. Sabiru mengerutkan keningnya binggung.

"Jangan sekarang maksud lo? Liat Basecamp, hancur, bahkan Sagar Sky kagak punya salah sama dia bangsat!" Marah Sabiru.

"Tenang, gue tau Sagar Sky kagak ada salah, kita ikutin dulu cara main mereka maunya kaya gimana, lo gak mikir akhirnya kaya gimana kalo kita main serang mereka tanpa bukti?" Jelas Leo.

"Ini bukti yang jelas," ucap Sabiru.

"Hancurnya Basecamp? Kita juga harus cari tau lebih lanjut maksud mereka hancurin beskem Sagar Sky Sabiru,"

Sabiru mengusap kasar wajahnya, ada apa dengan mereka hingga seperti ini kepada Sagar Sky.

Sabiru segera pergi dari beskem itu dan melangkah kearah rooftop sekolah. Sabiru butuh tempat untuk menenangkan emosinya yang tidak stabil. Namun saat ia ingin berjalan kearah tangga, saat melewati toilet wanita ia mendengar seseorang meminta tolong. Sabiru segera masuk kedalam kamar mandi itu dan mendapatkan seorang wanita yang sangat ia ketahui mengunci seseorang dibalik pintu toilet.

"Buka," ucap Sabiru membuat wanita itu menoleh kepadanya.

Dira, wanita itu langsung menatapnya dengan tatapan terkejut. "Eh Biru, ngapain disini?" Tanyanya banyak basa basi.

"Buka atau gue laporin kelakuan lo yang sering bully," dengan muka panik Dira, wanita itu akhirnya membuka pintu toilet dan segera bergegas pergi menunggalkan Sabiru.

Sabiru segera mendekat kerah kamar mandi paling ujung, lalu membukakan pintu tersebut betapa kagetnya ia mendapatkan seorang wanita yang sangat ia kenal. "Pelangi?" Gadis yang serasa dipanggil itu mendongkakan kepalanya dan segera bergegas memeluk Sabiru yang ada didepanya. Dengan tubuh yang gemetar gadis itu memeluk tubuh Sabiru hingga terhuyung satu langkah.

"Biru takut," Sabiru terdiam saat merasakan ketakutan gadis itu. Bagaikan Deja vu baginya Sabiru segera menutup matanya sejenak tanpa membalas memeluk gadis itu.

Pelangi menangis dipelukanya, gadis itu dengan tubuh gemetar memeluknya dengan menangis.

Pelangi memiliki trauma tersendiri dengan ruangan yang sempit dan tidak berlampu.

Satu tangan Sabiru segera mengusap kepala gadis itu untuk tidak perlu khawatir akan apa pun, semua sudah baik baik aja.

Entahlah ketakutan itu membuat Sabiru terdiam dan tidak bisa melakukan apa-apa. "Lo balik ke kelas," titah Sabiru lalu melepaskan tangan yang melingkar ditubuhnya.

Sabiru segera keluar dari toilet namun tangan seseorang menahanya. Sabiru membalikan tubuhnya dan mendapatkan Pelangi yang mengangam tanganya itu.

"Balik kekelas," ucap Sabiru kepada Pelangi, namun gadis itu mengeleng dengan kuat.

"Mau ikut Biru," ucap gadis itu.

"Gue ada urusan," Pelangi tetap kekeh ingin ikut dengan Sabiru.

"Sana ke Basecamp Sagar Sky, ada Leo," ucap Sabiru namun Pelangi masih tidak ingin.

"Pelangi gue ada urusan," Sabiru sangat pusing sekarang. Dia butuh ketenangan.

"Mau sama Biru," Sabiru mengusap wajahnya dengan gusar. Cobaan apa lagi ini ya tuhan, rasanya Sabiru ingin berteriak.

"Ck!" Sabiru segera menarik tangan Pelangi dan membawanya ketempat dimana anggota Sagar Sky lainya berada.

Dari arah kejauhan Basecamp yang tadi cukup berantakan kini sedikit lebih rapih karna dibantu oleh anggota Sagar Sky yang lainya.

Sabiru mendorong sedikit Pelangi untuk masuk kedalam Basecamp. "Leo," panggil Sabiru tidak tenang.

Leo yang merasa terpanggil mengerutkan keningnya saat disamping Sahabatnya itu ada Pelangi. Leo segera mendekat kearah dua orang yang baru saja datang.

"Loh Pelangi? Kenapa kesini?" Tanya Leo sangat lembut.

"Bawa cewek lo, gue cabut." Tanganya itu kembali ditahan.

"Biru," panggil Pelangi.

Sabiru menarik nafasnya dengan gusar, lalu menatap mata coklat kelam gadis itu. "Disini aja, diluar lagi gak baik-baik aja." ucap Pelangi membaritau.

"Maksud lo?" tanya Sabiru.

"Diluar lagi ada geng yang mau hajar kamu Biru," Sabiru terdiam dengan perkataan Pelangi.

"WOYY BIRU BANGSAT!" teriakan seseorang diluar Basecamp membuat seluruh anggota inti Sagar Sky menoleh, ia sejenak melihat kearah Pelangi, ia sedikit aneh apa wanita itu cenayang atau bukan, kenapa ia bisa mengetahuinya. Sabiru yang sadar akhirnya segera keluar untuk bertemu musuh Sagar Sky itu.

Delvin, anggota geng yang dipimpin oleh Edzard itu kini berada dihadapanya.

"Maksud lo ngancurin Basecamp kita apa bangsat?!" Marah Edzard kepada Sabiru. Sabiru mengerutkan keningnya binggung, menghancurkan beskem?

"Maen nuduh aje lo, harusnya kita yang nanya ke lo, ngapain lo hancurin Basecamp kita?" ucap Naufal.

"Basecamp lo? Gabut bener gue ngancurin beskem lo, kalo iya juga udah gue langsung bakar," ucap Edzard.

Sabiru masih tidak paham dengan ini semua, geng Delvin tidak melakukanya berarti ada pelaku yang lain dibalik ini semua.

"Maksud lo, Basecamp lo juga dikancurin?" tanya Leo.

"Iyalah bangsat!" Jawab Edzard.

Edzard melangkah mendekat kearah Sabiru yang terdiam, lalu menarik kerah pemuda itu dengan kuat. "Maksud lo ngehancurin Basecamp kita apa bangsat?!" Marah Edzard pada Sabiru.

Bugh

Sebuah pukulan melayang dan terkena ujung bibir Edzard. "Se-iyanya gue bakar Basecamp lo, gue juga bakal hancurin lo bangsat!" marah sabiru kepada Edzard.

"Gue kagak tau Basecamp Delvin dihancurin siapa, gue juga kagak tau siapa yang hancurin Basecamp Sagar Sky sampe kaya begitu," jelas Sabiru pada Edzard.

"Gue bukan lo yang terus main dibelakang Edzard," ucap Sabiru membuat Edzard terdiam.

"Gue bukan lo yang selalu ingin menang sendiri,"

"Bubar, balik lo semua!" ucap Sabiru pada geng Delvin.

"Bubar," titah Edzard pada gengnya dan pergi dari hadapan anggota inti Sagar Sky.

Sabiru mengepalkan tangan kuat untuk mengontrol emosinya yang tak tertahan. "Gue cabut," ucap Sabiru pada semua anggota inti.

Sabiru melangkahkan kakinya menuju parkiran sekolah untuk membawa motornya. Ia ingin pulang, ia ingin tertidur hanya sebentar saja.

Sabiru harus mencari tau siapa pelaku dibalik hancurnya Basecamp Sagar Sky.

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang