23. BUNDA ITU SEGALANYA.

15 7 1
                                    

Haloo

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_

Happy reading

Sabiru mengangkat tubuh sang bunda yang sudah tenang itu keatas brankar menyelimuti bundanya.

Sabiru mendudukan dirinya diatas lantai itu. Menangisi keadaan bunda sama seperti hari itu.

Dikeheningan itu Sabiru berani mengeluarkan rasa lelahnya. Sabiru memberanikan menangis disamping sang bunda.

Memberitau sang bunda bahwa Sabiru sangat lelah. Sabiru tidak kuat dengan kejadian ini lagi.

Punggung Sabiru bergetar dengan isakan kecil keluar dari mulutnya.

Pelangi yang mengintip di pintu itu merasakan apa yang kekasihnya alami. Pelangi melangkah masuk mendekati Sabiru yang sedang menyandarkan punggungnya didekat kasur sang bunda berada.

Ia berjongkok dihadapan Sabiru. Mengenggam tangan itu menyalurkan kekuatan. Sabiru mengangkat wajah kacaunya itu dihadapan Pelangi.

Ia memaksa tersenyum dengan air mata yang terus berjatuhan seraya mengusap pipi Pelangi.

"Bunda pasti bangga punya kamu," ucap Pelangi menatap netra gelap itu.

"Aku bangga punya kamu yang kuat gini, tapi jangan terlalu kuat Biru. Kamunya yang sakit nanti," Sabiru memgangguk lantas memeluk wanita dihadapanya itu.

"Bunda gak gila Gi, dia wanita hebat. Dia segalanya buat aku," lilih Sabiru.

"Udah cukup mereka bilang bunda gila. Bunda gak gila Gi, dia bunda hebat yang bisa ngelahirin aku sama Senja kedunia ini." Pelangi paham betapa kecewanya Sabiru dengan banyaknya orang yang menganggap sang bunda gila.

Pelangi tau hari ini, adalah hari yang sangat dikecewakan oleh Sabiru.

Bunda itu sangat segalanya untuk Sabiru. Bunda sangat berharga untuk Sabiru. Jika ada yang mencelakai bunda lagi, Sabiru akan menangkap orang itu dengan tanganya sendiri.

Bunda itu sudah banyak melalui pahitnya dunia. Ia sudah banyak diajarkan menerima segala hal dengan ikhlas.

"Bunda itu baik Gi, dia gak jahat." Punggung bergetar itu ia ucap menyalurkan kekuatan.

Biarkan Sabiru mengeluarkan rasa kecewa dan sedih dihatinya. Biarkan semua itu Sabiru keluarkan dengan tangisan karna pada umumnya Sabiru juga manusia, bisa menangis.

"Jagan nyerah Ru. Kasian bunda," jika Sabiru menyerah ia akan lebih dulu memberi kekuatan untuk laki laki itu.

Benar kata Pelangi. Jangan nyerah untuk bunda. Jangan lemah untuk bunda. Jangan banyak mengeluh karna bunda sudah hidup lebih sulit darinya.

Jangan patah semangat kaya bunda. Jangan selalu menyalahkan dunia dengan sepihak. Jangan lupa pesan yang selalu bunda berikan padanya. Jangan lupa semangat yang udah bunda berikan.

Bun, Sabiru janji akan jadi anak bunda yang baik dan patuh. Asalkan bunda jangan sakit lagi ya? Sabiru hancur bun.

Semua rasa semangat. Semua kekuatan akan menjadi sebuah energi yang bermanfaat.

Sabiru mengenggam tangan Pelangi. "Makasih udah ada dihidup Biru Pelangi." Ucapnya berterima kasih.

Jika Pelangi tidak ada. Sabiru akan menangis sendirian.

Pelangi mengangguk. Pengusap pipi Sabiru untuk menghapus jejak air mata itu. Memberikan senyuman dengan tulus untuk memberi kekuatan pada Sabiru.

Merapikan rambut gelap itu yang berantakan mengunakan tanganya.

Membenarkan jaket Sabiru yang sedikit berantakan.

Mengajak lelaki itu untuk duduk diluar dan menunggu sang bunda sadar dari pingsanya.

Detik berganti menit dan menit berganti jam. Sudah sekitar 2 jam dari kepulangan sang bunda kerumahnya.

Sabiru saat ini sedang mendudukan dirinya di sofa ruang keluarga bersama Pelangi dan Naufal, Sakha yang sedang bermain game.

Mereka memang sengaja ingin menginap untuk menjaga rumahnya dan menemani Sabiru.

"Mau pulang sekarang?" Tanya Sabiru.

Saat ini sudah menunjukan pukul 18.15.

"Boleh, bentar aku suruh ka Janu jemput." Ucap Pelangi akan menelfon sang kaka.

Sabiru mengambil ponselnya itu dari genggaman Pelangi. "Aku kan bisa ngapain nelfon kaka kamu,"

"Bunda gimana?" Tanya Pelangi.

"Bunda udah baik-baik aja, lagian ada Senja yang tidur sama Bunda." Jelasnya.

"Ya udah kalo gitu," jawab Pelangi.

"Mau ikut pamit kebunda gak?" Tanya Sabiru. Pelangi mengangguk dengan senyuman yang tidak hilang dari wajah cantiknya.

Sabiru melanglahkan kakinya menuju kamar sang bunda. Ia melangkah mendekat kearah bunda yang sedang berbincang dengan sang adik.

"Bunda," panggil Sabiru.

"Iya?" Tanya bundanya.

"Sabiru mau izin anterin Pelangi. Dibawah ada Naufal Sama Sakha lagi main game, sebentar kok gak lama." Ucapnya mengiakan bahwa semua akan baik baik saja karna sebagian anggota inti Sagar Sky ada dirumahnya.

"Jangan lama ya," Sabiru mengangguk.

Pelangi melangkahkan kakinya mendekati sang bunda. "Pelangi pamit ya bun," pamitnya.

Kaila tersenyum. Ia mengusap pucak kepala gadis itu dengan lembut. "Hati hati ya nak,"

"Iya bunda, Senja kaka pamit ya."

"Iya kak," jawab Senja.

Pelangi juga tidak lupa untuk berpamitan pada Naufal dan Sakha yang berada dirumah Sabiru.

Hari ini juga begitu banyak cerita yang membuat Pelangi mempelajari ini semua. Dari hidupnya Sabiru Pelangi begitu banyak mempelajari arti dunia.

Pantes saja bunda banyak mengajari Sabiru banyak arti tentang dunia ternyata bunda banyak menjalani rintangan yang sulit.

Pelangi pun jadi belajar banyaknya menghargai dan saling memanusiakan manusia.

Datang Sabiru dihidupnya cukup membuat Pelangi paham bahwa hidup gak melulu soal masalah. Dan yang kita bisa lakukan adalah menerima dan ikhlas.

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang