36. MELEPASKAN YANG IA GENGGAM.

15 3 0
                                    

Haloo

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Nanti lagi kalo aku update jangan lupa siapin tisu ya🙂

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_

Happy reading


"Jadi keputusan apa yang akan kamu ambil untuk ulah geng kamu itu Sabiru?" tanya pa Jana karna sejak tadi muridnya itu hanya bungkam. 

"Pa polisi udah buat keputusan bahwa kamu sebagai ketua harus membubarkan geng kamu," 

Sabiru masih bungkam oleh ini semua. Ia masih menatap sebuah bukti yang sangat jelas bahwa Sagar sky tidak ada hubungannya dengan tuduhan itu. 

"Pa ini sudah saya cari bukti bahwa Sagar sky tidak terlibat! bapak lihat dulu bukti ini bahwa yang berada di foto CCTV itu adalah anggota Delvin yang menyamar dan menggunakan jaket Sagar Sky," Bela Sabiru. 

"Halah! saya tau kamu ingin membalikan fakta itu kan?! jangan jadi orang tidak tahu diri Sabiru, kalo kamu sembunyiin fakta dari buruknya geng kamu itu sama aja kamu mendukung mereka untuk terus melakukan kejahatan!" herdik pa Jana.  Sabiru mengepalkan satu tangannya begitu emosi mendengar peraturan pa Jana kepadanya. 

"Bangsat!" murka Sabiru. 

"KEPUTUSAN INI BIAR GUE YANG AMBIL! PERSETAN KALIAN!" bentak Sabiru melangkah emosi tamun sebelum itu Sabiru membanting pintu cukup kuat. 

"Bangsat lo semua!" Sabiru benar-benar dibuat emosi ulah mereka. 

Sabiru begitu benci jika seseorang menghina harga dirinya. Apa mereka tidak punya sopan santun hingga menghina harga dirinya? padahal mereka tinggal melihat bukti 

Saat ini tujuannya hanya ketempat yang sudah iya janjikan kepada seluruh gengnya. 

"Apa yang bakal lo ambil untuk geng ini?!" tanya Leo kepada 150 anggota Sagar Sky. 

"BANG GUE KAGAK MAU SAGAR SKY BUBAR!" 

"GUE JUGA BANG!" 

"JANGAN SAMPE SAGAR SKY BUBAR BANG!" 

Seluruh anggota sagar sky itu sangat menentang akan saran dari kepala sekolah itu. 

"Bukannya yang salah disini bang Sabiru ya?" Seluruh anggota inti Sagar Sky itu mengalihkan pandangannya dan menatap salah seorang yang berucap demikian.

"Maksud lo nyalahin ketua lo sendiri itu kaya gimana?" cela Al tidak terima. 

"Al lo kagak usah kek orang bodoh deh! lo tau kan Sagar sky dikondisi begini itu kesalahan Sabiru sebagai ketua kagak becus!" cerca Leo.

"Bangsat! ini bukan mutlak kesalahan Sabiru, emang kelima anggota itu kagak punya otak!" tampik Al cukup emosi. 

"Lo lupa malem itu kita disuruh kumpul disini tapi kemana ketua lo itu hah!" pekik Leo. Al yang saat ini mengepalkan tangannya begitu emosi, bisa saja ia membogem satu pukulan kepada sahabatnya itu. 

"Udah anjing! napa lo pada jadi ribut gini sih!" cegah Naufal dan menarik tubuh Al untuk menjauh dari Leo. 

"Gue disini sebagai wakil ketua, gue bakal milih untuk keluarin Sabiru tanpa membubarkan Sagar Sky!" ucapan leo barusan itu sukses membuat sebagian anggota menatapnya.

"Jangan gila lo Leo! kagak bakalan ada yang keluar dari Sagar Sky!" bentak Sakha yang tidak terima. 

"Maksud lo ambil keputusan gitu tanpa ngomong sama kita apa maksudnya anjing!" marah Naufal. 

"Lo kagak bisa ambil keputusan sepihak gini!" timpal Alex. 

"Gue kagak ambil keputusan itu sendiri! lo tanya aja mereka semua," menunjuk ke 144 anggota yang berada dihadapan mereka. 

"Tanpa adanya kita? gue kagak setuju keputusan itu!" bantah Al.

Leo melangkahkan kakinya kearah Al berada. "Mau lo kagak setuju pun, kita semua udah buat keputusan itu secara bulat, jadi lo semua kagak bisa bantah karna mereka semua setuju." jelas Leo. 

Bugh

"BANGSAT LO LEO!" Leo yang menerima sebuah bogeman itu lantas tersungkur namun tidak lupa dengan smrik yang baru saja ia perlihatkan kepada sahabatnya itu. 

Senyum itu sukses membuat Al naik pitam, ia menarik kerah seragam Leo. Al sangat ingin menghajar pria itu lagi. Namun saat tangannya itu bersiap untuk menghajar Leo kembali, sebuah suara berhasil menghentikan kegiatannya itu. 

"AL Stop!" suara itu mengalihkan pandangan mereka kearah pintu utama basecamp. Pria yang sejak tadi mereka ributkan dan bicara berada disana. 

Sabiru melangkah mendekat keara Leo dan Al berada. Ia memisahkan kedua sahabatnya itu sebelum mereka menghajar satu sama lain lagi. 

"Kalo lo punya masalahnya sama gue, kagak usah bawa-bawa yang lain!" geram Sabiru. 

"Wow! Akhirnya ketua kita dateng juga!" ejek Leo dengan seraya bertepuk tangan.

"Gimana keputusan yang akan lo ambil?" tanya Leo kepada Sabiru. 

"Gue ambil kepu-"

"Gue lupa, keputusan Sagar Sky itu udah ada ditangan kita." potong Leo. Sabiru mengerutkan keningnya binggung dengan ucapan Leo itu. 

"Dari lo semua ada yang berani bilang kagak," ucap Leo kepada seluruh anggotanya itu. 

"KITA SEMUA SANGAT SETUJU UNTUK MENGELUARKAN KETUA SAGAR SKY!" 

"KELUARIN SABIRU DARI SAGAR SKY!"

"BETUL! KETUA MANA YANG KAGAK BENER KAYA GITU!"

"NGAPAIN JADI KETUA KALO KAGAK BECUS KAYA GITU!"

"KELUAR LO ANJING!" 

Suara teriakan yang bersahutan itu kini masuk kedalam telinganya. Suara yang membuat gendang telinganya cukup sakit. Sejak tadi yang hanya ia terima adalah sebuah teriakan yang amat nyaring. 

"GUE MINTA LO SEMUA TUTUP MULUT LO ANJING!" suara teriakan itu berasal dari Jay yang sejak tadi menahan amarahnya untuk tidak meluap. Seluruh anggota yang sejak tadi berteriak saling bersahutan ini di buat bungkam oleh Jay.

"Ini balas budi lo sama Sabiru yang udah mengutamakan geng ini ketimbang kehidupannya sendiri?! kagak tau diri lo semua!" murka Jay.

Sabiru memberi tanda kepada Jay untuk diam sejenak. "Lihat kagak ada yang mau lo buat jadi ketua setelah kejadian itu, udahlah lo nyerah aja." timpal Leo.

Sabiru mengepalkan kedua tangannya begitu emosi. "Keputusan itu gue terima." ucapan yang terlontar dari mulut Sabiru itu membuat ke empat sahabatnya itu terkejut. 

"Ru masa lo terima keputusan kagak jelas itu anjing?!" ucap Al tidak terima. 

"Gue harus apa lagi sekarang? lo gak liat mereka kecewa sama masa kepimpinan gue? 144 anggota udah ngusir gue sebagai ketua!" jelas Sabiru kepada Al. 

Setelah mengatakan itu Sabiru melangkah pergi dengan sebuah kekecewaan yang ia terima. "Bangsat lo Ru, kagak becus lo jadi ketua!" gumamnya berucap tertuju untuk dirinya. 

Keputusan itu bisa saja ia bantah tapi seluruh anggota itu sudah membuat keputusan, Sabiru bagaimana bisa meyakinkan mereka lagi. 

Sejak tadi Sabiru sudah berada di basecamp itu, dan tentu ia mendengar semua percakapan sahabatnya itu untuk dirinya sebelum ia melangkah masuk. 

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang