46. PENGORBANAN.

18 4 0
                                    

Holaaaa

Aku bawain part selanjutnya

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_
                      @sabirulansky

Happy reading


DOR!

Pelangi menutup kedua matanya. Namun tepat saat tembakan itu matahari yang menyinari sebuah gudang itu lenyap mengatikan malam hari.

Pelangi mendengar sebuah nafas begitu berat berada tepat di hadapannya. Pelangi membuka kedua kelopak mata itu dan dihadapannya saat seseorang yang tidak ia sangka berdiri membelakanginya.

Sabiru memegang bagian jantungnya itu yang sudah berlumuran darah. Pria itu menjatuhkan dirinya ketanah dengan badan yang begitu lemas.

Pelangi megangkat kepala Sabiru kearah pahanya sebagai bantalan Pelangi begitu panik. "Engga! Engga Sabiru aku mohon tunggu sebentar!" Wanita itu menekan bagian tertembak itu untuk menahan darah yang terus keluar.

"Sabiru engga, tunggu aku mohon! Kamu harus kuat!" Pelangi terus menangis dan melihat kearah sekitar yang sudah sepi dan cukup gelap.

Setelah Edzard menembakkan pistol, pria itu kabur dan meninggalkan Pelangi dan Sabiru yang terluka.

"TOLONG! TOLONG!" Pelangi berteriak begitu kencang untuk meninta tolong kepada siapa pun.

Pelangi menatap kearah sekitar, "TOLONG DISINI ADA YANG TERLUKA!"

Sabiru mengenggam tangan Pelangi. Pria itu dengan sekuat tenaga mengelengkan kepalanya. "J-jan-gan," ucap Sabiru terbata.

Pelangi mengeluarkan isakannya begitu kuat hingga dadanya itu begitu sesak. "Aku mohon tahan, sebentar lagi bantuan bakal nolongin kamu!" Sabiru berusaha mengangguk.

Sabiru sudah merasakan sesak pada dadanya. Nafasnya mulai tidak teratur, tapi ia berusaha untuk menahan kantuk yang ia rasakan.

Tuhan, tolong.

Pelangi semakin panik saat pria itu sudah memuntahkan darah dari mulutnya. "Aku mohon tahan," pinta Pelangi.

"G-Gi, s-sakit," erang Sabiru. Waktu yang ia rasakan begitu sangat lama. Pelangi tidak kuasa, ia menangis. Ini terlalu sakit untuk Sabiru.

Satu tangan Sabiru terangkat dengan perlahan untuk menghapus jejak tangisan wanita itu.

"Aku, minta maaf. Tolong, jangan tinggalin aku. Aku sayang kamu, semua orang sayang kamu. Kamu harus lihat mereka yang udah cape cari kamu Ru, tolong bertahan ya?!" Ucap Pelangi dan Sabiru mengeleng sebagai jawaban.

"Tolong h-hidup bahagia," Pelangi mengelengkan kepalanya tidak setuju.

"Aku pingin sama kamu lebih lama Sabiru, tolong bertahan!" Sesak didadanya Pelangi itu begitu kentara.

"A-Aku, Sayang kamu." Bisik Sabiru setelah itu kedua mata pria itu tertutup begitu rapat, dan tangan yang mengusapnya itu terjatuh.

"SABIRU JANGAN!" Pelangi menepuk pelan pipi Sabiru agar pria itu tersadar.

Dan tepat saat itu suara ambulas dan suara sirine polisi dan suara motor terdengar oleh Pelangi.

"TOLONG!, TOLONG AKU MOHON!" Pelangi berteriak sekuat tenaga.

Semua orang itu mendekat kearahnya. Sabiru dibawa kearah ambulas mengunakan Ambulance stretcher. Pelangi yang masih berada ditempat itu menangis dan memohon untuk membawa Sabiru kerumah sakit.

Janu, kaka Pelangi mendekat kearah adiknya. Memeluk Pelangi begitu erat menyalurkan kekuatan pada gadis itu.

"Sabiru kak," Janu usap punggung gadis itu begitu lembut.

Namun adiknya itu yang berada dipelukannya itu jatuh pingsan. "Pelangi!" Janu menepuk pipi Pelangi pelan, gadis itu tidak sadarkan diri. Iya angkat Pelangi menuju tempat istirahat.

🩵

Semua orang yang berada dirumah sakit menunggu sang dokter yang menangani Sabiru keluar dan mengabari mereka kabar baik.

Edzard dan Leo, dan semua yang terlibat dalam penculikan dan penyiksaan Sabiru sudah ditangkap.

Anggota inti Sagar Sky saja bahkan tidak habis pikir akan prilaku Leo kepada sahabatnya sendiri?

Semua anggota inti Sagar Sky menyusul ke tempat kejadian itu karna di beritau Jay. Pria itu mengetahui dimana tempat penculikan tanpa diberitau siapa pun.

Semua doa tulus dan sabar menanti bahkan perkataan orang orang itu benar.

Ruang ICU, disinilah mereka sering menemukan doa-doa paling tulus dan berharap suatu keajaiban akan datang.

Dan disisilah mereka semua berharap akan suatu keajaiban akan datang.

"Pelangi dimana?" Tanya Naufal kepada Sakha.

"Diruangan rawat inap dilantai 3, katanya dia shock sempet deman juga." Jawab Sakha dan di angguki oleh Naufal.

Semua anggota inti cukup kaget karna Pelangi, gadis itu berada ditempat yang cukup berbahaya. Bahkan wanita itu berada disamping Sabiru yang sudah tidak sadarkan diri.

🩵

"Sabiru ada diruangan berapa bun?" Tanya Pelangi saat gadis itu sudah sadar.

Hanna mengusap puncak kepala gadis itu untuk membenarkan helaian rambutnya. "Kamu istirahat dulu ya, nanti bunda antar ke Sabiru ya. Tapi jangan sekarang nak,"

"Bun, aku khawatir." Pelangi tidak kuasa untuk menahan isakan yang akan keluar dari mulutnya.

"Bunda antar ya?" Pelangi menganggukan kepalanya.

Saat life mengarahkan ke lantai 10, perasaan Pelangi begitu campur aduk. Ia merasakan sesuatu yang begitu menyesakan dihatinya.

Tepat saat ia berbelok disana, anggota inti Sagar Sky, adik Sabiru, bunda Sabiru dan Ayah Sabiru berada disana.

Semua orang masih menunggu suatu keajaiban terjadi. Dengan raut yang Pelangi begitu paham, mereka semua sedang berusaha berdoa dan berharap.

Pelangi mendekatkan dirinya kepada Bunda Sabiru yang saat ini masih menangis.

"Bun," panggil Pelangi seraya berjongkok dihadapan bunda biru dan  menggengam tangan wanita paruh baya itu.

Kaila menatap seorang gadis yang ia begitu hafal siapa dia. Kaila berusaha tersenyum kepada gadis itu, ia usap puncak kepala Pelangi begitu sayang.

"Bunda udah makan?" Tanya Pelangi.

Kaila mengelengkan kepalanya. "Bunda mau makan sesuatu?"

Kaila hanya mengelengkan kepalanya tidak begitu mau untuk mengisi perutnya yang kosong saat kondisi seperti ini.

"Maafin Pelangi bun," Pelangi ucapkan kata maaf kepada ibunda Sabiru.

"Enggak nak, kamu gak salah sayang, maafin Sabiru kalo dia ada salah sama kamu ya?"

Pelangi tidak kuasa menahan air matanya itu, ia tumpahkan di hadapan Bunda Kaila. Pelangi peluk bunda Kaila, ia berikan sebuah kekuatan untuk ibunda Biru.

Sabiru tolong sadar ya, semua orang nunggu kabar baik kamu.

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang