28. SEBUAH AWAL.

12 7 0
                                    

Haloo

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_

Happy reading

"Mau sampe kapan?" Tanyanya dengan kondisi tubuh penuh dengan luka.

"Sampe gue dapetin apa yang gue mau! Lo kagak usah ikut campur urusan gue lagi," jawabnya yang sudah kalah telak.

"Kelakuan lo bisa bikin orang lain celaka, jadi gue suruh lo buat berhenti, atau lo bakal ngerasain kita hancur!"

"Itu yang gue mau, jadi jangan pernah ikut campur urusan gue." Setelah mengatakan itu ia pergi dan meninggalkannya dengan isi pikiran yang benar tidak bisa ia pahami.

🦋

"Ru," panggil Leo dan berjalan mendekatinya.

Saat ini Sabiru berada di Basecamp Sagar Sky yang cukup sepi karna semua anggotanya sudah pulang. Ia tidak akan menyangka Leo berada di Basecamp juga.

"Ikut gue yu entar malem," ajak Leo padanya.

Sabiru mengerutkan keningnya binggung. "Kemana?" Tanyanya.

"Club," jawab Leo.

"Pusing gue. Pingin ngilangin stres ke club kayanya asik," lanjutnya.

Sabiru memang sedikit pening dengan masalah yang menimpa Sagar Sky akhir akhir ini.

Leo yang sedang menunggu jawaban Sabiru itu sesekali melihat lelaki itu yang sedikit lebih murung dari biasanya.

"Club mana?" Tanya Sabiru.

Leo mengalihkan pandanganya pada Sabiru. "Club deket jalan satria." Jawabnya.

"Entar gue nyusul sama anak yang lain," jawab Sabiru.

"Eh lo sama gue doang ke clubnya, jangan ajak anak yang lain." Sabiru semakin binggung.

"Maksud gue, gue sama lo aja. Soalnya kan kita juga udah jarang jalan berdua gitu Ru," jelas Leo.

Sabiru menghambuskan nafanya lantas mengangguk pelan sebagai jawaban.

Leo tersenyum lantas menepuk pundak Sabiru dua kali dan setelah itu melangkahkan kakinya keluar Basecamp.

Sabiru kembali terdiam. Dengan isi pikirannya yang kacau.

Memikirkan siapa pelaku yang sudah mengadu dombakan Sagar Sky dengan Delvin.

Sabiru mengusapkan wajahnya gusar. Ia melangkah kearah luar untuk segera pulang. Ia butuh pelukan sang bunda. Ia ingin makan masakan sang bunda. Ia ingin merasakan usapan dikepalanya yang sering bunda lakukan.

Menjalankan motornya itu dan merasakan angin sore. Menghidup angin sore itu dengan pikiran yang kacau. Sabiru sangat membenci ini.

Setelah tidak begitu lama ia menjalankan motornya itu Sabiru tidak sengaja melihat seseorang tengah berjalan ditrotoar. Ia sangat mengenali seseorang itu.

Sabiru memelankan motornya dan mengikuti seseorang itu.

Sabiru tersenyum tipis dibalik helm fullfacenya itu.

Tin!

"EHH KUCING JATOH!" ucap Pelangi dengan kagetnya.

Sabiru lantas tersenyum dengan cekikikan pelanya.

"Loh, Biru! Kok bisa disini? Kamu ngagetin banget tau!" Kesal gadis itu.

Sabiru membuka helm fullfacenya lantas turun untuk mendekati gadis itu. Tangannya terangkat untuk mengusap puncak kepala gadis itu sayang.

"Habis dari mana?" Tanya Sabiru.

"Itu habis dari mini market, aku disuruh beli susu sama bunda." Jawab Pelangi.

"Kamu ngapain kesini? Rumah kamu kan bukan lewat sini," Sabiru tersenyum tipis lantas menarik lengan gadis itu pelan dan membawa gadis itu kedekapannya.

Sabiru menengelamkan wajah lelahnya itu dileher putih milik Pelangi menghirup aroma vanila yang menyeruak ditubuh gadis itu. Hari ini banyak yang membuatnya binggung. Membuat pikiranya menjadi kacau.

"Kenapa?" tanya Pelangi yang merasa ada yang tidak beres pada pria ini.

Sabiru hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Pelangi mengangguk pelan lantas membalas pelukan Sabiru dengan mengusap pundak pria itu dengan lembut. Sepertinya ada masalah yang menyebabkan Sabiru bersikap cukup aneh hari ini.

"Jangan bilang kamu kesini cuman sengaja lewat?" tanya Pelangi disela pelukan mereka itu.

Sabiru melepaskan pelukannya kepada Pelangi. Ia mengangguk. "Aku gak sengaja Gi, tadinya cuman mau lewat aja. Ternyata aku liat kamu dipinggir jalan, jadi ya udah aku samperin kamu aja." jawab Sabiru kepada pelangi.

Sabiru menarik tangan gadis itu untuk mendekat kearahnya yang akan mendudukkan dirinya di motor.

"Baru pulang?" Tanya Pelangi. Sabiru menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Dari raut wajah Sabiru, Pelangi begitu paham apa yang baru saja pria itu hadapi. Tangan Pelangi terangkat untuk mengusap puncak kepala Sabiru yang saat ini mudah dijangkau karna Sabiru sedang duduk. 

Sabiru yang sedang menatap jalan raya itu di buat diam karna prilaku gadis itu yang kini sedang mengusap kepalanya dengan kedua manik coklat kelam yang sedang menatapnya.

"Kalo lagi ada masalah itu cerita," ucap wanita itu dengan masih mengusap puncak kepala Sabiru.

Sabiru mengenggam tangan Pelangi yang lebih kecil dari tangan besarnya.

"Gi, stay terus sama aku yah," ucap Sabiru kepala gadis itu.

Pelangi mengerutkan keningnya binggung. "Maksud kamu?" Tanyanya karna Pelangi merasa heran mengapa Sabiru mengucapkan kata itu.

Sabiru tersenyum dengan mengelengkan kepalanya. "Ayo aku anter kamu pulang," ajaknya. Pelangi menganggukan kepalanya, meng-iyakan ajakan pria itu.

Dipeluknya Sabiru saat motornya itu melajukan kearah rumahnya berada. Mencium harum Sabiru yang begitu khas baginya. Harum Sabiru itu sungguh membuatnya ingin lebih lama bersama pria itu.

Saat mereka udah sampai di rumah Pelangi. Sabiru berucap, "Salam sama bunda, maaf belum bisa main dulu." Ucapnya kepada Pelangi.

Pelangi menganggukan kepalanya. "Gi," panggil Sabiru.

"Kenapa?" Tanya Pelangi.

"Aku sayang kamu, dan kamu harus tau itu."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Sabiru tersenyum tidak lupa mengusap puncak kepala Pelangi dan berlengang pergi meninggalkan Pelangi.

Aku tau itu Sabiru, dan aku juga sayang kamu, sangat.

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang