31. KEMANA KEPERCAYAAN ITU?

19 2 0
                                    

Haloo

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_

Happy reading


Hari ini, disekolah sungguh sudah banyak yang mengetahui bahwa Sagar Sky terkena kasus pembunuhan.

"Gimana kamu sudah menemukan bukti yang sangat jelas Sabiru?!" Tanya Kepala sekolah kepadanya.

"Pa, saya sudah berusaha dan saya sangat yakin bahwa Sagar Sky,"

"Bubarkan Sabiru," ucap Kepala sekolah.

"PA! Saya sudah mencari bukti itu dan saya sangat yakin bahwa itu bukan anggota saya!" Sentak Sabiru.

"Kelima anggota itu sudah ditangkap dan kamu masih mau nyeyel?!" Desak Pa jana.

"Pa, say-"

"BUBARKAN GENG TIDAK JELAS KAMU ITU SABIRU, JANGAN PERMALUKAN SEKOLAH INI HANYA DENGAN GENG TIDAK BERGUNA ITU!"

"SAGAR SKY SUDAH SANGAT BSRHARGA BAGI SAYA PA! Hanya karna tuduhan yang sangat tidak jelas dan bukti yang sangat kurang ini bapak menyuruh saya untuk membubarkan Sagar sky? Saya tidak akan membubarkannya." Ucap Sabiru sangat yakin.

"Bubarkan Sabiru." Ucap seseorang masuk kedalam ruangan kepala sekolah.

"Bunda?" Itu suara bundanya.

"Bun," ucap Sabiru tidak menyangka.

"Bubarkan Sabiru," ucap Kaila.

"Sagar sky itu berharga buat Sabiru, meskipun bunda suruh Sabiru untuk bubarkan geng itu. Sabiru akan tetap pada pendirian Sabiru." Final Sabiru melangkah pergi dari ruangan yang cukup membuatnya muak.

"Ru," Jay yang sejak tadi berada di depan ruangan itu menghentikan langkah Sabiru.

"Lo juga mau nyalahin gue?!" Ucap Sabiru.

Sejak pagi saat ia hendak membicarakan persoalan ini. Ada banyak anggota Sagar Sky yang menginginkan dirinya untuk keluar dari Sagar Sky ketimbang Sagar sky bubar.

Sabiru tidak pernah berpikiran untuk melakukan hal itu.

Banyak yang ia dan anggota debatkan tadi di basecamp.

"Lo tau kan Ru, kita ini lagi dikondisi keritis gini Ru." Ucap Naufal.

"Jadi lo maunya kaya gimana?" Tanya Sabiru sudah cukup sabar.

"Lo dengerkan keputusan pa Jana kemarin Ru, ini cuman karna mereka berlima geng kita kaya gini dan akibat lo yang jadi ketua kagak bener Sagar Sky harus nerima kosekuensi ini!" Ucap Leo penuh dengan emosi.

"Gue udah sejauh itu buat ngebuktiin bahwa Sagar Sky bukan pelaku dalam pembunuhan itu tapi semua bukti udah mengarah sama Sagar Sky!" Jelas Sabiru.

"Kemana lo pas malem itu?" Tanya Alex.

"Gue saat itu pergi sama dia," tunjuk Sabiru pada Leo.

"Lo jangan ngada ngada Ru, gue habis itu pulang setelah bilang sama lo kalo gue ke toilet. Kok lo seakan menyalahkan gue!" Tegas Leo.

"Gue kagak nyalahin lo, gue cuman bilang kalo gue ada sama lo malem saat kejadian itu." Tegas Sabiru membalas.

Seakan akan semua kejadian ini adalah ulah Sabiru. Itu yang Sabiru rasakan disini.

"Jadi keputusan lo semua mau gue keluar dari sini?!" Hanya pertanyaan itu yang bisa Sabiru berikan.

Di basecamp ini yang berisikan 150 anggota yang sudah ia pimpinkan terdiam.

"Pa Jana bakal nyuruh gue buat bubarin Sagar Sky, dan gue lebih mendingin Sagar sky untuk bertahan. Jadi keputusan selanjutnya, gue bakal pilih adalah jawaban diem lo semua!" Setelah mengatakan hal itu, Sabiru pergi dengan segenap emosi yang ia tahan.

Sabiru berlengang pergi dengan segenap kekecewaan.

Brak

"Bangsat lo semua! Jadi lo semua seakan nyalahin Sabiru?!" Bentak Alaju.

"Lo mau belain dia? Sabiru salah Al!" Ucap Leo.

"Lo," untuk Alaju kepada Leo.

"Lo lebih mending Sabiru keluar dari pada Sagar Sky bubar? GUE BAHKAN KAGAK BAKAL SUDI DI SAGAR SKY KALO KAGAK ADA SABIRU!" Alaju melangkah pergi meninggalkan semua anggota gengnya itu.

"Lo keterlaluan!" Ucap Jay ikut pergi.

Sabiru menjalankan motornya itu diatas kecepatan rata rata. Ia menyelip kendaraan yang hendak menghalanginya.

Sabiru sangat kecewa.

"Gue butuh lo Gi." Lilihnya.

Sabiru tidak akan menyangka orang orang yang ia harapkan akan lama dengannya bisa sejauh ini.

Tujuan Sabiru saat ini adalah pulang.

Setelah beberapa saat Sabiru memarkirkan motornya itu tepat dikediamannya.

Ia melangkah masuk kedalam rumah, Namun satu hal yang membuatnya engan untuk kembali masuk kedalm rumahnya itu.

Disana, bunda, senja sedang terduduk di ruang tamu dengan, "A-ayah?" Ucap Sabiru begitu pelan.


SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang