Daddy pulang

3.4K 247 21
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Halo sayang?"


Pawat tersenyum lebar saat melihat wajah istrinya terpampang jelas di layar teleponnya.

Perjalanan dinas yang mengharuskannya tidak pulang beberapa hari membuatnya rindu berat pada istri cantiknya ini.

"Kamu mau bobo?" Tanyanya, Pawat bisa melihat Nanon memeluk gulingnya lebih erat, matanya terlihat sayu. Cantik, seperti bunga mawar yang agak layu tapi tetap tidak kehilangan cantiknya.

Nanon bergumam lemas,"hmm, kamu kapan pulang?"

Pawat tersenyum lebih lebar, "kangen ya? " Tanyanya jahil, "utuu kasian banget sih istrinya aku Bobonya cuma  sama guling,"


Nanon mendengus, yang benar saja. Meskipun ia rindu sampai rasanya ingin menyeret suaminya itu pulang sekarang juga ia tidak akan pernah mengakui itu. "nih liat adek juga disini," Nanon membalik tubuhnya mengarahkan kameranya pada bocah yang berbaring di sisi kanannya, memejamkan mata berpura-pura tidur dengan mata terpejam rapat.




"Heh kutu kambing, ngapain tidur sama istri saya!" Panggil pawat, Nuyi yang tidak bisa menahan senyumnya menyusupkan wajahnya pada dada ibunya.

Dari layar, Pawat kembali memanggilnya," heh gaboleh peluk peluk istri orang! Pelanggaran!"

Nuyi yang mendengarnya tertawa dalam kemenangan, ia memeluk leher Nanon, menciumi pipinya dengan sombong, sengaja membuat ayahnya kesal di sebrang sana.

"Nanti kalo udah besar mommy jadi istri Nuyi aja, jangan sama Daddy tukang kentut," katanya sambil memeluk kepala Nanon dengan gemas, Nanon yang sebenarnya sudah mengantuk hanya bisa tersenyum pasrah.

"Mana bisa, mau kamu di kutuk jadi lutung hah?" Pawat menunjukan ekspresi sebal, yang sebenarnya hanya di buat buat, lucu sekali melihat putra dan istrinya berpelukan begitu, Pawat bahkan mengambil beberapa tangkapan layar.

"Daddy aja jadi lutung, wlee,"



"Kamu kapan pulang?" Tanya Nanon lagi, ia masih pasrah dalam pelukan putra mungilnya ini.

Pawat berdehem, ia menatap langit kamar hotelnya Seolah tengah berpikir keras. "kayaknya dua hari lagi, "

Nanon menghela nafas, jujur ia sedih mendengarnya rasanya tidak bertengkar dengan suaminya sehari saja membuatnya merasa sangat kehilangan.

"Daddy kalo engga pulang nanti mommy buat Nuyi aja selamanya!"


Pawat tertawa, "mommy ga mau sama kamu, orang dia istrinya Daddy,"



"Ya nanti kalo Nuyi besar mommy juga jadi istrinya Nuyi lah,"


"Ga bisa dong mommy kan yang lahirin Nuyi," sahut Nanon mencium pipi chubby putranya ini gemas.

komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang